KKI Warsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
Baris 3:
 
== Sejarah pendirian ==
Warsi didirikan oleh 12 [[Lembaga swadaya masyarakat|NGO]] yang berasal dari beberapa daerah; yaitu [[Jambi]]: Gita Buana [[Yayasan Bakti Masyarakat]], [[SumatraSumatera Selatan]]: PKBI Sumsel, [[LBH Palembang]], Yadarma, Yayasan Karya Desa, [[Bengkulu]]: Gemini, LPWP dan [[PKBI Bengkulu]], [[SumatraSumatera Barat]]: [[Kelompok Mahasiswa Mencintai Alam FP UA|KOMMA]], Bina Kelola dan Taratak. Fokus Warsi setelah resmi berdiri adalah sebagai aliansi dari tenaga penggerak [[konservasi]] atau commite organizer yang melakukan aktivitas konservasi dan pengorganisasian difasilitasi oleh [[LSM|NGO]] pendiri di masing-masing provinsi melalui aktivitas di lapangan untuk membuat pusat koordinasi dan informasi yang dinamakan sekretariat Warsi. Lembaga baru ini menjadi wahana komunikasi, kontak untuk membuka hubungan kerjasama, lobi dan advokasi, untuk pengelolaan sumberdaya alam yang lebih baik dan berkeadilan.<ref>{{Cite book|last=Chamim|first=Mardiyah|date=2021|title=Menjaga Rimba Terakhir|location=Jambi|publisher=KKI Warsi|isbn=978-602-51390-1-7|pages=73|url-status=live}}</ref>
 
Seiring perkembangan waktu, Warsi tidak lagi membatasi diri di kalangan NGO saja, namun ia juga terbuka bagi para profesional dan perguruan tinggi serta kalangan lain yang tertarik dan berminat untuk mendukung konservasi dan pengembangan masyarakat. Dengan demikian, Warsi berusaha pula membuka diri lebih luas melalui dialog dengan berbagai pihak yang terlibat dalam konservasi dan upaya pengembangan masyarakat di empat provinsi se Sumbagsel. Yaitu dengan menjalin serta membina hubungan baik dengan pihak Pemda melalui [[BAPPEDA|Bappeda]], Bappedalda, Dinas Kehutanan, [[Badan Pertanahan Nasional|BPN]], Instansi Teknis Pemerintah (khususnya PHKA Departemen Kehutanan), masyarakat adat, perguruan tinggi, swasta, serta pihak lain yang peduli. Dalam rangka mengakomodir semua itu secara kelembagaan WARSI juga melakukan pembenahan diri. Satu di antara pembenahan yang dilakukan WARSI kala itu adalah terkait pergantian status lembaga ini.