Kritik terhadap hak cipta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 61:
 
Shelly Warwick yakin bahwa undang-undang hak cipta yang saat ini berlaku tak tampak memiliki landasan etis yang konsisten.<ref>Warwick, Shelly. [http://www.bc.edu/bc_org/avp/law/st_org/iptf/commentary/content/1999060505.html "Is Copyright Ethical? An Examination of the Theories, Laws, and Practices Regarding the Private Ownership of the Intellectual Work of the United States."] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150107002718/http://www.bc.edu/bc_org/avp/law/st_org/iptf/commentary/content/1999060505.html |date=2015-01-07 }}, ''Readings in Cyberethics''. 2nd ed. Ed. Richard A. Spinello and Herman T. Tavani. Boston: Jones and Bartlett Publishers, 2004: 305–321.</ref>
 
Sejak tahun 2022 hingga 2023, banyak orang mengkhawatirkan gambar-gambar yang dibuat oleh AI ("seni AI"). Hal ini menyebabkan apakah etis menggunakan materi berhak cipta sebagai sebuah penggunaan wajar, atau apakah luaran gambar/model AI tersebut juga berhak cipta.<ref>Mellisa, Heikkila. [https://www.technologyreview.com/2022/09/20/1059792/the-algorithm-ai-generated-art-raises-tricky-questions-about-ethics-copyright-and-security/amp/]</ref>
 
== Lihat pula ==