Putu Wijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34:
'''I Gusti Ngurah Putu Wijaya''' ({{lahirmati|[[Puri Anom Tabanan]], [[Kabupaten Tabanan|Tabanan]], [[Bali]]|11|4|1944}}) adalah seorang [[sastrawan]] yang dikenal serba bisa. Ia adalah seorang penulis [[drama]], [[cerpen]], [[esai]], [[novel]], [[skenario]] [[film]] dan [[sinetron]],<ref name="wijaya1">{{id}} Rampan, Korrie. Leksikon Sastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 367.</ref> tokoh teater, dan pelukis
 
== KeluargaRiwayat Hidup ==
Putu Wijaya adalah bungsu dari lima bersaudara seayah maupun dari tiga bersaudara seibu. Ia tinggal di kompleks perumahan besar, yang dihuni sekitar 200 orang, baik anggota keluarga dekat dan jauh. Putu mempunyai kebiasaan membaca sejak kecil. Ayahnya, I Gusti Ngurah Raka, seorang pensiunan punggawa yang keras dalam mendidik anak dan ibunya yang bernama Mekel Ermawati. Semula, ayahnya mengharapkan Putu jadi [[dokter]]. Namun, Putu lemah dalam ilmu pasti. Ia akrab dengan [[sejarah]], [[bahasa]], dan [[ilmu bumi]].
 
=== Karier ===
Putu menulis sejak SMP. Tulisan pertamanya sebuah cerita pendek berjudul "Etsa" dimuat di harian [[Suluh Indonesia]], Bali. Pertama kali main drama ketika di SMA, memainkan drama sendiri dan menyutradarai dengan kelompok yang didirikannya sendiri di Yogyakarta. Putu bergabung dengan Bengkel Teater pada 1967-1969. Kemudian ia bergabung dengan Teater Kecil di Jakarta. Sempat main satu kali dalam pementasan [[Teater Populer]]. Selanjutnya bergabung dengan [[Teater Mandiri]] yang didirikan pada tahun 1971, dengan konsep "Bertolak dari Yang Ada".<ref name="Wijaya2">{{id}} Wijaya, Putu. Bor: Esai-esai Budaya. Yayasan Bentang Budaya, 1999, [[Yogyakarta]]. Halaman 347.</ref>
 
Putu Wijaya sudah menulis kurang lebih 30 [[novel]], 40 naskah [[drama]], sekitar seribu [[cerpen]], ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga telah menulis skenario film dan sinetron. Sebagai seorang dramawan, ia memimpin [[Teater Mandiri]] sejak [[1971]], dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Di antaranya yaitu mementaskan naskah Gerr (Geez), dan Aum (Roar) di [[Madison]], [[Connecticut]] dan di LaMaMa, [[New York City]], dan pada tahun 1991 membawa Teater Mandiri dengan pertunjukkan Yel keliling [[Amerika]].<ref name="wijaya4">{{id}} Wijaya, Putu, Uap. Yayasan Bentang Budaya, 1999, Yogyakarta. Halaman 234.</ref> Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron.
Baris 51:
* ASRI dan Asdrafi, [[Yogyakarta]]
* [[LPPM]], Jakarta ([[1981]])
* ''International Writing Programme'', Iowa, [[Amerika Serikat|AS]] ([[1974]])
 
== Filmografi ==
Baris 335:
 
=== Kajian atas Putu Wijaya<ref name=":0" /> ===
Rachmat Djoko Pradopo dkk. 1985. Memahami Drama Putu Wijaya: Aduh
 
* Rachmat Djoko Pradopo dkk. 1985. ''Memahami Drama Putu Wijaya: Aduh''
* Ellen Raferty (ed.). 1988. ''Putu Wijaya in Performance: An Approach to Indonesian Theater''. Wisconsin
 
* Th. Sri Rahayu Prihatmi. "Cerkan-Cerkan Fantastik Putu Wijaya". disertasi UI, 1993
 
== Kegiatan lainnya ==
Baris 347 ⟶ 346:
* Wartawan [[majalah Tempo]] (1971-1979)
* Redaktur Pelaksana [[majalah Zaman]] (1979-1985)
* Dosen tamu teater dan sastra Indonesia modern di [[Universitas Wisconsin–Madison|Universitas Wisconsin]] dan [[Universitas Illinois]], AS (1985-1988)
 
== Prestasi dan pengakuan ==
Baris 368 ⟶ 367:
* Pemenang penulisan esei Kompas
* Anugerah Seni dari Menteri P&K, [[Fuad Hasan|Dr Fuad Hasan]] (1991)
* Penerima Profesional Fellowship dari ''The Japan Foundation Kyoto'', [[Jepang]] (1991-1992)
* Anugerah Seni dari [[Gubernur Bali]] (1993)
* Tanda Kehormatan [[Satyalancana Kebudayaan]] [[Presiden RI]] (2004)
* Penghargaan [[Achmad Bakrie]] (2007)
* Penghargaan Akademi Jakarta (2009)
Baris 449 ⟶ 448:
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66Bali]]
[[Kategori:Tokoh seni budaya Bali]]
[[Kategori:Tokoh dari Tabanan]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Kebudayaan]]