Ngayau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Irvan Cahyo N (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 23693374 oleh 202.80.219.57 (bicara) Pembalikan vandalisme
Tag: Pembatalan Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 2:
{{Untuk|desa di Kalimantan Timur|Ngayau, Muara Bengkal, Kutai Timur}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Ibu Dajak krijger uit Long Nawan Z. en O. afdeling Borneo. TMnr 60034031.jpg|jmpl|250px|Temenggong Koh Anak Jubang (kiri) dari suku [[Suku Dayak Iban|Dayak Iban]] dengan kepala musuh di belakangnya.<ref>{{Cite web|title=Panggau Online|url=https://www.facebook.com/TibangKenang/posts/pfbid0fos4g1vds5N4MKXdVznK5V4co4mAuAuvc2zJXxdSCL2RwfJcypEZeHQu3bntUHRfl|website=www.facebook.com|language=id|access-date=2023-05-17}}</ref>]]
'''NgayauNgayaau''' merupakan ritual [[Pemburuan kepala]] oleh [[Suku Dayak]] yang mendiami [[pulau Kalimantan]], baik Dayak yang tinggal di [[Kalimantan Barat]] maupun Kalimantan lainnya. Pada praktik Ngayau yang sesungguhnya, Ngayau tidak lepas dari korban kepala manusia dari pihak musuh. Citra yang paling populer tentang Kalimantan selama ini adalah yang berkaitan dengan berburu kepala. Karya [[Carl Bock]], ''The Head Hunters of Borneo'' yang diterbitkan di Inggris pada tahun [[1882]] banyak menyumbang terhadap terciptanya citra Dayak sebagai “orang-orang pemburu kepala”.{{sfn|Bock|1882}}
 
Praktik berburu kepala adalah salah satu bentuk komplek perilaku sosial dan sudah memancing munculnya beragam penjelasan dari berbagai penulis, baik dari kalangan “penjelajah” maupun kalangan akademisi.{{sfn|Aloy|2019}}{{sfn|Bock|1882}}