'''Deli Serdang''' ([[abjad Jawi|Jawi]]: دلي سرداڠ; [[Surat Batak]]: {{Btk|ᯑᯩᯞᯪ ᯘᯒᯩ᯲ᯑᯰ }}) adalah salah satu [[kabupaten]] yang berada di Provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref> Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan [[Lubuk Pakam, Deli Serdang|Lubuk Pakam]]. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Deli Serdang [[2021]], penduduk kabupaten ini berjumlah 1.931.441 jiwa ([[2020]]), dan merupakan jumlah penduduk terbanyak berdasarkan kabupaten di Provinsi Sumatra Utara.<ref name="DELI"/>
Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 [[kabupaten]]/[[Kota (Indonesia)|kota]] di Provinsi Sumatra Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup baik. Selain memiliki sumber daya alam yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakan oleh hampir semua suku-suku yang ada di [[Nusantara]]. Adapun etnis asli penghuni Deli Serdang adalah etnis [[Suku Karo|Karo]], [[Suku Melayu Deli|Melayu Deli]] dan sebagian dari etnis [[Suku Melayu Serdang|Melayu Serdang]] yang penamaan kabupaten ini juga di ambil dari dua kesultanan, yakni Kesultanan [[Kesultanan Deli|Deli]] dan Kesultanan [[Kesultanan Serdang|Serdang]]. Etnis [[Suku Karo|Batak Karo]] juga menjadi penghuni asli di beberapa kecamatan di kabupaten ini, yang rata-rata mendiami wilayah hulu/wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]]. Kemudian [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]] dan etnis [[Suku Batak|Batak]] lainnya ditambah beberapa suku pendatang yang dominan seperti dari [[Suku Jawa|Jawa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Nias|Nias]], [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa]], [[Orang India-Indonesia|India]], dan lain-lain juga menempati kabupaten ini.
Dahulu, wilayah ini disebut ''Kabupaten Deli dan Serdang'', dan pemerintahannya berpusat di Kota [[Kota Medan|Medan]]. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik [[Indonesia]], wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk [[kerajaan]] ([[Sultan|kesultanan]]) yaitu Kesultanan [[Kesultanan Deli|Deli]] berpusat di Kota [[Kota Medan|Medan]] dan Kesultanan [[Kesultanan Serdang|Serdang]] yang berpusat di [[Perbaungan, Serdang Bedagai|Perbaungan]].