Abu Dzar al-Ghifari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Fazoffic memindahkan halaman Abu Dzar Al-Ghifari ke Abu Dzar al-Ghifari: Sesuaikan dengan transliterasi
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 13:
Abu Dzar berasal dari [[suku Ghifar]] yang dikenal sebagai suku penyamun pada masa pra-[[Islam]]. Ia memeluk Islam dengan sukarela. Ia salah seorang sahabat yang terdahulu dalam memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi Muhammad langsung ke [[Mekah]] untuk menyatakan keislamannya.
 
Setelah menyatakan keislamannya, ia berkeliling Mekkah untuk mengabarkan bahwa ia kini adalah seorang [[Muslim]], hingga memicu kekhawatiran serta kemarahan kaum kafir Quraisy dan membuatnya menjadi bulan - bulanan kaum Quraisy. Berkat pertolongan [[Abbas bin Abdul Muthalib]], ia selamat dan suku Quraisy membebaskannya setelah mereka mengetahui bahwa orang yang dipukuli berasal dari suku Ghifar.
 
Meski ia termasuk sebagai sahabat yang paling awal masuk Islam, tetapi ia terlambat untuk menyertai hijrah Nabi Muhammad ke Madinah. Ia masuk Madinah setelah perang Badar berlangsung. Ada riwayat yang mengatakan bahwa ia juga tidak ikut dalam perang Khandaq, tetapi ia kemudian ikut serta dalam perang Hunain sebagai pembawa bendera perang sukunya.<ref>{{Cite book|last=Al-Asqalani|first=Ibnu Hajar|title=Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah jilid 7|pages=60|url-status=live}}</ref>
Baris 131:
 
== Ilmu dan Kedudukan ==
Abu Dzar dikenal sebagai sosok sahabat yang sangat tekun belajar menuntut ilmu kepada Nabi Muhammad, sangat sering bertanya berbagai macam permasalahan kepada Nabi. Oleh sebab itu, ia menjadi salah satu sahabat yang paling diutamakan dalam permasalahan hukum di masa Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Dikatakan bahwa tingkat keilmuannya sebanding dengan Ibnu Mas'ud, hal inilah yang mendorong Khalifah Umar untuk memberikan bagian berupa bantuan materi yang diambilkan dari baitul mal yang biasanya diperuntukkan kepada para Ahlu Badar saja kepada Abu Dzar.
 
Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa Abu Dzar sangat pantas untuk disandingkan dengan para mufti dari kalangan sahabat, hanya saja ilmunya tidak ada yang tersampaikan kepada penerus atau muridnya.<ref>{{Cite book|last=Al-Ishfahani|first=Abu Nu'aim|title=Hilyatul Auliya` wa Thabaqatul Ashfiya jilid I|pages=156|url-status=live}}</ref>
 
== Kematian ==
Abu Dzar wafat pada bulan Dzulhijjah pada tahun 31 atau 32 Hijriyah di sebuah desa bernama [[Ar-Rabadzah|Rabadzah]] yang terletak di timur kota Madinah (sekitar 170 &nbsp;km). Ia dimakamkan dan disholatkan oleh rombongan yang berasal dari Kufah yang di dalamnya termasuk sahabat [[Abdullah bin Mas'ud]].
 
Setelah memakamkan jasad Abu Dzar, Ibnu Mas'ud berkata, "Sungguh benar ucapan Rasulullah, beliau pernah berkata bahwa Abu Dzar akan hidup dalam kesendirian, meninggal dalam kesendirian, dan dibangkitkan (di hari kiamat) dalam kesendirian".