Kabupaten Karo: Perbedaan antara revisi

[[File:Batak Karo Wedding Selendang.jpg|jmpl|200px|ka|Pakaian adat pernikahan etnis [[Suku Karo|Batak Karo]].]]

[[File:GBKP.JPG|jmpl|ka|200px|[[GBKPGereja Batak Karo Protestan]] di [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]].]]

Mayoritas dan penduduk asli dari Kabupaten Karo adalah etnis [[Suku Karo|Batak Karo]], dan tersebar di semua kecamatan Kabupaten Karo. Selain itu, ada sebagian lagi etnis terdekat Batak Karo yakni etnis [[Suku Pakpak|Batak Pakpak]], [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]], dan [[Suku Angkola|Batak Angkola]]. Ada pula sebagian kecil suku pendatang lainnya seperti [[Suku Jawa|Jawa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Aceh|Aceh]] dan [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], yang umumnya banyak terdapat di kecamatan [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]] dan [[Berastagi, Karo|Berastagi]], serta kecamatan perbatasan dengan [[Aceh]], seperti di [[Mardingding, Karo|Mardingding]] dan [[Laubaleng, Karo|Laubaleng]].

Penduduk di Kabupaten Karo umumnya adalah etnis [[Suku Karo|Batak Karo]] dan mayoritas menganut agama [[Kekristenan|Kristen]]. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Kabupaten Karo 2021, penduduk yang beragama [[Kekristenan|Kristen]] sebanyak 76,50%, dimana [[Protestanisme|Kristen Protestan]] 57,38% dan [[Katolik]] 19,12%. Selain itu agama [[Islam]] juga dianut sebagian kecil penduduk Kabupaten Karo, yakni mencapai 22,89% dan selebihnya menganut agama [[Agama Buddha|Budha]] yakni 0,56%,dan [[Agama Hindu|Hindu]] 0,05%, dan umumnya berada di [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]] dan [[Berastagi, Karo|Berastagi]].<ref name="KARO"/>