Gereja Santo Yosef, Meraban: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Wilayah |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
<!---- Map ---->|map=|map_size=|map_alt=|map_caption=Lokasi Paroki Santo Yosef Meraban|website={{url|https://www.parokisantoyosefmeraban.org/}}|footnotes=|alamat=Dusun Setontong, Desa Kualan Hilir|pelindung=Santo Yosef|dedicated date=9 September 2019|diocese=[[Keuskupan Ketapang|Ketapang]]|imam=2|stasi=5|pastor=RD. Blasius Suhanedi Kusmantoro|seniorpastor=RD. Mardianus Indra|image=FotoRomoIndra.jpg|caption=Pastor Paroki|img size=300px}}
[[Paroki]] [[Yusuf dari Nazaret|Santo Yosef]] adalah salah satu wilayah administratif (Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik, kanon 515 art. 1) dibawah [[Keuskupan Ketapang]]. Dilihat dari posisi secara umum Paroki Santo Yosef berada di wilayah [[Kualan Hilir, Simpang Hulu, Ketapang|Desa Kualan Hilir]] (sebelumnya Desa Meraban), Kecamatan [[Simpang Hulu, Ketapang|Simpang Hulu]], [[Kabupaten Ketapang]], Provinsi [[Kalimantan Barat]]. Cakupan pelayanan Paroki Santo Yosef adalah Desa Kualan Hilir dan Desa [[Sekucing Kualan, Simpang Hulu, Ketapang|Sekucing Kualatn]].
= Sejarah =
== Sejarah Awal Masuknya Agama Katolik
Penyebaran iman di tanah Meraban diawali dengan datangnya Seorang perantau bernama Sebam yang kemudian dikenal dengan sebutan Kek Belobo berasal dari Majang (Iban) menikah di Segulang (Batang Torang/ Kab. Sanggau) dengan Dewi yang kemudian dikenal dengan sebutan Nek Tinggi. Setelah menikah mereka pergi mencari pekerjaan di Durian Sebatang, mereka bekerja mencari getah jelitang, getah merah, rotan, dll. Kemudian mereka pindah dan menetap di Meraban, setelah mendapatkan cukup uang, dan membeli barang-barang tembaga, seperti gong, ketawak, dsb. Pergilah mereka (Seban dan Dewi) kepada keluarganya di Batang Torang. Secara khusus Kek Belobo ini mendatangi keluarga yang di Munggu Tampui (Pakeng). Kek Belobo mengabarkan kalau di Kualan khususnya Meraban. Hutan masih luas dan subur, Ikan dan babi masih banyak. Dengan kata lain mata pencaharian masih mewah atau banyak.
Baris 25:
Selama belum ada rumah penginapan tersebut, pastor-pastor yang datang melayani umat di Meraban selalu bermalam di rumah Bapak Fransiskus Litan Djit. Pastor Abel Kornelis Tinga,CP sebagai pastor penutup (terakhir) sebagai misionaris dari Barat (Belanda) yang melayani dan membangun stasi St. Yosef Meraban, dan diteruskan Pastor Diosecan dengan dibantu oleh beberapa Katekis. Adapun Katekis yang pernah bertugas di Meraban, yang pertama Bapak Yohanes Tukiman Hadi Susilo, yang kedua Wilhelmus Enfen sampai Juni 1984, Y. Sito Maryono Juli 1984 – 1 Mei 2014.
== Peran Pendidikan dan Guru-guru
Dari Sepotong pada tahun 1973, pindahlah seorang guru yang berasal dari Sekadau ke Meraban yang bernama Fransiskus Xaparius Rajud M. Saat beliau datang ke Meraban baru A. Mincang, D. Deleng, V. Ayon yang sudah menjadi Katolik, kecuali Setontong Luar dan Setontong Dalam dan Kelabit sudah ratusan (±160 an orang yang sudah Katolik, pindahan dari Botong, Torang gelombang I, II, III, dst). FX Rajud M, selain mengajarkan agama di sekolahan (saat itu SDU) beliau juga mengadakan kunjungan ke dukuh-dukuh seperti Manggis, Kenderas, Gensaok, Kenatu, Munggu Sanggau, Meraban Soke pada setiap malam minggu.
|