Laleilmanino: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Corypight (bicara | kontrib)
"di mana" bukanlah kata hubung
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Corypight (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 57:
 
=== 2021: ''Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada'' ===
Setelah tujuh tahun berkarya, Laleilmanino telah telah melahirkan 100 karya termasuk memproduseri 3 album studio yakni ''[[Kereta Kencan]]'' oleh [[HiVi!]], ''[[Persona (album Vidi Aldiano)|Persona]]'' oleh [[Vidi Aldiano]], dan ''[[Marion (album Marion Jola)|Marion]]'' oleh [[Marion Jola]]. Melahirkan 100 karya selama tujuh tahun diakui Nino, Ilman, dan Lale cukup membuat mereka frustasifrustrasi mencari ide-ide segar untuk karya baru mereka. Berangkat dari keresahan itu, Laleilmanino memutuskan untuk berkolaborasi dengan [[Joox]] Indonesia membuat sebuah proyek bertajuk ''Svara''.<ref name=":0">{{Cite web|last=Astari|first=Dini|title=Lahirkan 100 Lagu dalam 7 Tahun, Laleilmanino Cari Titik Balik Bermusik|url=https://www.insertlive.com/film-dan-musik/20211027210026-25-249035/lahirkan-100-lagu-dalam-7-tahun-laleilmanino-cari-titik-balik-bermusik|website=film-dan-musik|language=id-ID|access-date=2022-06-20}}</ref> Bersama-sama, mereka mengunjungi beberapa daerah di Indonesia untuk mencari inspirasi baru. Proyek tersebut dirilis pada tahun 2021 dengan menghadirkan seri dokumenter dan lagu original bertajuk ''[[Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada]]''. Proyek ini juga bekerja sama dengan [[Visinema Pictures|Visinema]], Swara Gembira, serta sejumlah musisi dan komunitas kesenian.
 
''Svara: Perjalanan Bermakna di Balik Nada'' sendiri bercerita tentang perjalanan manusia dalam meneguhkan identitas serta menguak makna yang hadir pada hubungan manusia dengan dunia sekitar melalui musik. Dalam seri dokumenter itu, mereka melakukan perjalanan ke empat kota, yakni, [[Bali]], [[Yogyakarta]], [[Cirebon]], dan [[Jakarta]]. Di sana, mereka bertemu sejumlah seniman lokal dan mempelajari kesenian-kesenian yang belum terekspos selama ini.<ref>{{Cite news|last=Tionardus|first=Melvina|date=2021-10-28|title=Terlibat di Dokumenter SVARA, Laleilmanino Bertemu Seniman Musik Tradisional|url=https://www.kompas.com/hype/read/2021/10/28/113450966/terlibat-di-dokumenter-svara-laleilmanino-bertemu-seniman-musik-tradisional|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-06-18|editor-last=Kistyarini}}</ref>
 
Laleilmanino juga menghadirkan 4 lagu original dalam seri tersebut, hasil kolaborasi mereka bersama empat musisi Indonesia. Mereka merilis karya modern dengan sentuhan unsur musik tradisional di dalamnya. Empat kolaborator terpilih itu adalah Baila Fauri, [[Diskoria]], [[HIVI!]], dan [[Rizky Febian]]. Lagu-lagu tersebut berjudul "Kita Bukan Mereka" bersama—bersama Baila Fauri, "100 (Satu Kosong Kosong)" berduet—berduet dengan HIVI!, "Lukisan Kaca" dinyanyikan—dinyanyikan oleh Rizky Febian, dan "Jakarta" bersama—bersama Diskoria.
 
Cerita perjalanan menemukan inspirasi dan cerita di balik keempat lagu didokumentasikan dalam bentuk lima episode dokumenter oleh Visinema Content. Seluruh episode tersebut dirilis di platform digital musik Joox pada 5 November 2021 melalui fitur Joox Live. Sementara empat lagu ''Joox Original Svara'' dirilis secara berkala setiap minggunya mulai 8 November 2021 secara eksklusif di aplikasi Joox.<ref>{{Cite news|last=Khaerunnisa|date=2021-10-29|title=JOOX kolaborasi dengan Laleilmanino, hadirkan seri dokumenter "SVARA"|url=https://www.antaranews.com/berita/2489369/joox-kolaborasi-dengan-laleilmanino-hadirkan-seri-dokumenter-svara|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2022-06-18|first=Rizka|editor-last=Nurcahyani|editor-first=Ida}}</ref>
 
=== 2022: ''Laleilmanino Version'' ===
Pada tahun 2022, Laleilmanino merilis [[album mini]] perdana berjudul ''[[Laleilmanino Version]]''. Album mini tersebut terdiri dari empat lagu yang sebelumnya sudah pernah mereka ciptakan untuk musisi lain dan dibawakan kembali dengan aransemen versi Laleilmanino. Keempat lagu tersebut adalah [[Rapsodi (singel JKT48)|"Rapsodi"]] ([[JKT48]]), [[Gemintang Hatiku|"Gemintang Hatiku"]] ([[Lyodra Ginting|Lyodra]] & [[Tiara Andini]]), "C.H.R.I.S.Y.E." ([[Diskoria]] & [[Eva Celia]]), dan "Serenata Jiwa Lara" (Diskoria & [[Dian Sastrowardoyo]]).<ref>{{Cite web|date=2022-03-15|title=Laleilmanino Rilis EP ‘Laleilmanino Version’, Bawakan Ulang Lagu Ciptaan Mereka untuk Musisi Lain!|url=https://www.pramborsfm.com/music/laleilmanino-rilis-ep-laleilmanino-version-bawakan-ulang-lagu-ciptaan-mereka-untuk-musisi-lain|website=pramborsfm|language=en|access-date=2022-06-17}}</ref>
 
Proses pembuatan ''Laleilmanino Version'' awalnya tidak direncanakan sama sekali. Berawal ketika unggahan iseng video coverkover lagu "Rapsodi" yang pernah mereka ciptakan untuk JKT48 disambut dengan animo luar biasa dari netizen, mereka kemudian lanjut mengunggah video ''cover'' lagu "Gemintang Hatiku", "Serenata Jiwa Lara", serta "C.H.R.I.S.YEY.E.". Melihat banyaknya permintaan pendengar musik Indonesia untuk menghadirkan konten coverkover lagu ini di semua gerai digital, maka terbitlah album Laleilmanino Version.
 
== Gaya bermusik ==