Konstantinopel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzcech (bicara | kontrib)
TheFransz (bicara | kontrib)
k Mengubah artikel ke yang baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
Baris 1:
[[Berkas:Byzantine Constantinople-en.png|jmpl|300px|Peta Konstantinopel Bizantin]]
[[Berkas:Bizansist touchup.jpg|jmpl|300px|Konstantinopel dilihat dari udara]]
'''Konstantinopel''', yang sekarang dikenal sebagai [[Istanbul]], adalah sebuah kota legendaris yang berdiri di persimpangan antara [[Eropa]] dan [[Asia]], memainkan peran penting dalam sejarah dunia selama lebih dari seribu tahun. Didirikan oleh Kaisar Romawi [[Konstantinus Agung]] pada tahun 330 M, kota ini dibangun di atas bekas koloni [[Yunani kuno]], [[Bizantion]]. Sebagai ibukota [[Kekaisaran Romawi Timur]], yang kemudian dikenal sebagai ''Kekaisaran Bizantium'', Konstantinopel menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya yang tak tertandingi pada zamannya. Tembok-temboknya yang kokoh dan tak terkalahkan, termasuk [[Tembok Theodosius]], melindungi kota ini dari serangan musuh selama berabad-abad, sementara [[Hagia Sophia]] yang megah, yang awalnya dibangun sebagai katedral [[Kristen]], menjadi lambang kemegahan arsitektur dan spiritualitas kota ini. Dalam konteks agama, Konstantinopel juga merupakan pusat utama [[Kristen Ortodoks]], yang membuatnya menjadi pusat ziarah dan keagamaan penting di [[dunia Kristen]] selama [[Abad Pertengahan]].
'''Konstantinopel''' ({{lang-el|Κωνσταντινούπολις}} ''{{transl|el|Ko̱nstantinoúpolis}}'', {{lang-la|Constantinopolis}}, bahasa Turki Utsmaniyah: قسطنطینیه, [[bahasa Turki]]: ''Kostantiniyye''; berarti "''Kota Konstantin''") adalah [[ibu kota]] [[Kekaisaran Romawi]], [[Kekaisaran Romawi Timur]], [[Kekaisaran Latin]], dan [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Kaisar [[Konstantinus Agung|Konstantin Agung]] memindahkan ibu kota Kekaisaran Romawi dari kota Roma ke tempat ini pada 330 Masehi dan menamainya menurut namanya. Selama [[Abad Pertengahan|Abad Pertengahan(400 Masehi-1400 Masehi)]], Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa.<ref>Pounds, Norman John Greville. ''An Historical Geography of Europe, 1500-1840'', hal. 124. CUP Archive, 1979. ISBN 0-521-22379-2.</ref>
 
Sebagai pusat perdagangan internasional, Konstantinopel adalah jembatan antara Timur dan Barat, yang memungkinkan pertukaran budaya, teknologi, dan ilmu pengetahuan antara dua dunia yang berbeda. Selama berabad-abad, pedagang dari berbagai belahan dunia berdatangan ke kota ini untuk menjual dan membeli barang-barang berharga seperti sutra, rempah-rempah, emas, dan perak. Keberadaan [[Bosporus]], selat yang memisahkan [[Eropa]] dan [[Asia]], membuat Konstantinopel menjadi pelabuhan yang strategis, memungkinkan kota ini untuk mengendalikan rute perdagangan laut yang sangat penting antara [[Laut Hitam]] dan [[Laut Tengah]]. Selain itu, pengaruh Konstantinopel dalam hal politik dan diplomasi sangat besar, karena kota ini menjadi pusat kekaisaran yang memperluas pengaruhnya dari [[Balkan]] hingga [[Timur Tengah]]. Meskipun berulang kali dikepung oleh bangsa-bangsa asing, Konstantinopel mampu bertahan selama lebih dari seribu tahun, membuatnya dikenal sebagai "Kota Abadi".
Sekurang-kurangnya sejak abad ke-10, kota ini mulai umum disebut Istanbul yang berasal dari kata Yunani ''Istimbolin'', artinya "dalam kota", "ke kota" atau "ke kota besar itu", mengacu kepada megah dan besarnya Konstantinopel sehingga dapat disebut sebagai "kota itu". Setelah ditaklukkan oleh kesultanan Utsmaniyah pada 1453, nama resmi Konstantinopel dipertahankan dalam dokumen-dokumen resmi dan cetakan mata uang logam. Ketika Republik Turki didirikan, pemerintah Turki secara resmi berkeberatan atas penggunaan nama itu dan meminta agar diganti dengan nama yang lebih umum, yakni Istanbul.<ref>Tom Burham, ''The Dictionary of Misinformation'', Ballantine, 1977.</ref><ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/1023189.stm BBC - Timeline: Turkey].</ref><ref>Room, Adrian, (1993), ''Place Name changes 1900-1991'', Metuchen, N.J., & London:The Scarecrow Press, Inc., ISBN 0-8108-2600-3 hal. 46, 86.</ref> Penggantian nama tersebut diatur dalam Undang-Undang Pelayanan Pos Turki, sebagai bagian dari reformasi nasional [[Mustafa Kemal Atatürk|Atatürk]].<ref>[http://concise.britannica.com/ebc/article-9368294/Istanbul Britannica, Istanbul] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071218080707/http://concise.britannica.com/ebc/article-9368294/Istanbul |date=2007-12-18 }}.</ref><ref>[http://lexicorient.com/e.o/istanbul.htm Lexicorient, Istanbul] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100923132607/http://lexicorient.com/e.o/istanbul.htm |date=2010-09-23 }}.</ref> Istanbul berasal dari kata ''Stambol'', yakni sebutan untuk Konstantinopel yang digunakan kaum Yunani dan Slavia dalam percakapan sehari-hari (Untuk penjelasan lebih lanjut, lihat [[Nama-nama Istanbul]]).
 
Pada tahun 1453, Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan [[Kesultanan Utsmaniyah]] di bawah kepemimpinan Sultan [[Mehmed II]], yang menandai berakhirnya [[Kekaisaran Bizantium]] dan dimulainya era baru dalam sejarah kota ini. Setelah penaklukan, [[Mehmed II]] segera memindahkan ibu kota kesultanannya ke Konstantinopel dan mengubahnya menjadi pusat kekuasaan [[Utsmaniyah]] yang baru. [[Hagia Sophia]] diubah menjadi masjid, dan banyak bangunan serta struktur baru dibangun, yang mencerminkan gaya arsitektur dan budaya [[Islam]]. Kota ini kemudian dikenal sebagai [[Istanbul]], sebuah nama yang berasal dari [[bahasa Yunani]] "''eis tin polin''," yang berarti "''ke kota''." Meskipun berubah nama dan pemerintahan, [[Istanbul]] tetap menjadi salah satu kota terpenting di dunia, mempertahankan warisan sejarah yang kaya dari era [[Bizantium]] dan [[Utsmaniyah]]. Konstantinopel, dengan segala kejayaannya, telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah peradaban manusia, dan hingga kini, [[Istanbul]] masih menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah yang tak tertandingi.
Konstantinopel terkenal karena pertahanannya yang sangat kuat. Meskipun dikepung beberapa kali oleh berbagai bangsa, kota Bizantium berhasil direbut hanya pada tahun 1204 oleh tentara Latin [[Perang Salib Keempat]], dipulihkan pada tahun 1261 oleh Kaisar Bizantium [[Mikhael VIII Palaiologos|Michael VIII Palaiologos]], dan pada tahun 1453 ditaklukkan oleh Sultan Ottoman [[Mehmed II]]. Yang pertama, dinding kecil didirikan oleh [[Konstantinus I]], dan mengelilingi kota. Kemudian, pada abad ke-5, Theodosius II membangun Tembok Theodosian, yang terdiri dari dinding ganda membentang sekitar 2 KM (1,2 mil) ke barat dari dinding pertama. Kota ini dibangun di atas tujuh bukit pada [[Tanduk Emas]] dan [[Laut Marmara]], hingga tersaji sebuah benteng yang tak tertembus melingkupi istana megah, kubah, dan menara, yang terletak di dua benua, Asia dan Eropa.
 
== Sejarah ==