Kota Bukittinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedi A (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dedi A (bicara | kontrib)
k membetulkan ejaan dan istilah
Baris 58:
Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika [[Rumah Gadang]] yang berfungsi sebagai [[museum]] kebudayaan [[Minangkabau]], [[kebun binatang]] dan benteng [[Fort de Kock]] yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut [[Jembatan Limpapeh]]. Jembatan penyeberangan [[Limpapeh]] berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi
 
Pasar Atas berada berdekatan dengan [[Jam Gadang]] yang merupakan pusat keramaian kota. Di dalam Pasar Atas yang selalu ramai terdapat banyak penjual kerajinan bordir dan makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat seperti KeripikKarupuak Sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, serta [[KerupukKarupuak Jangek]] (Kerupuk Kulit) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau dan [Karak Kaliang]], sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8.
 
[[Danau Maninjau]] terletak sekitar 36 km atau sekitar 45 menit perjalanan dengan mobil dari kota Bukittinggi.
Secara geografis, Bukittinggi, terdiri dari bukit-bukit. Oleh sebab itu jalanyajalannya mendaki dan menurun, berdsarkanberdasarkan bukit itulah kemudian, pemerintahan dibagi (sebelum Orde Baru memecahnya ke dalam Kelurahan), ke dalam 5 jorong ([[Guguak Panjang]], [[Mandiangin Koto Selayan]], [[Bukit Apik Pintu Kabun]], [[Aua Birugo]], dan [[Tigo Baleh]]).
 
Dan pada saat ini juga telah dibangun pusat perbelanjaan modern di bukittinggiBukittinggi.
 
Hotel-hotel yang terdapat di kota Bukittinggi antara [[The Hills]] (sebelumnya [[Novotel]]), [[Hotel Pusako]], dan hotel-hotel lainnya.