Reformasi Protestan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Baris 65:
==== 95 Tesis ====
[[Berkas:Martin_Luther_by_Cranach-restoration.jpg|al=A round-faced middle-aged man|kiri|jmpl|''Portret Martin Luther'' (1529) oleh [[Lucas Cranach Tua]]]]
[[Paus Leo X]] (memerintah 1513-1521) memutuskan untuk menyelesaikan pembangunan [[Basilika Santo Petrus]] yang baru di [[Roma]]. Karena penjualan sertifikat [[indulgensi]] kepausan telah menjadi metode penggalangan dana yang mapan, ia melalui [[bulla kepausan]] ''Sacrosanctis'' mengumumkan indulgensi baru dan menghentikan penjualan indulgensi sebelumnya pada tahun 1515. Atas saran dari bankir [[Jakob Fugger]] (wafat 1525), ia menunjuk uskup pluralis Jerman, [[Albrecht dari Mainz|Albrecht dari Brandenburg]]{{refn|Sebagai anggota [[Wangsa Hohenzollern]], Albrecht memerintah [[Keuskupan Agung Mainz]] dan [[Keuskupan Agung Magdeburg]] serta [[Keuskupan Halberstadt]]. Ia telah meminjam uang dari Fugger untuk membayar biaya kepada Kuria Romawi atas pengangkatannya sebagai [[uskup]] di Mainz, dan bagiannya dalam pendapatan dari penjualan indulgensi memungkinkannya untuk melunasi pinjaman tersebut.{{sfn|MacCulloch|2003|p=117}}|group=catatan}} (wafat 1545) untuk mengawasi kampanye penjualan tersebut di Jerman. Biarawan Dominikan [[Johann Tetzel]] (wafat 1519), seorang tokoh terkemuka dalam kampanye tersebut, menerapkan metode pemasaran yang luar biasa agresif. Salah satu slogannya yang terkenal menyatakan bahwa "Begitu koin masuk ke dalam kotak berdenting, sebuah jiwa dari api penyucian ke surga keluar."{{refn|Tetzel diduga menjual surat indulgensi untuk dosa di masa depan kepada seorang bangsawan yang kemudian merampoknya dengan mengatakan bahwa ini adalah dosa di masa depan yang telah ia bayarkan kepada Tetzel.{{sfn|Lindberg|2021|p=71}}|group=catatan}}{{sfn|Lindberg|2021|p=71}}{{sfn|Marshall|2009|p=15}} Kampanye yang vulgar ini mengejutkan sebagian besar umat yang berpikiran serius. [[Friedrich III dari Sachsen|Friedrich yang Bijak, Elektor Sachsen]] (memerintah 1486-1525), melarang kampanye tersebut karena Albrecht adalah saingannya, dan penangguhan indulgensi lainnya membuatnya kehilangan sebagian besar pendapatan yang telah ia habiskan untuk kolekssi [[relikui]] di [[Wittenberg]].{{refn|Friedrich membangun kembali [[Gereja SeluruhSemua Orang Kudus, Wittenberg]] untuk menyimpan koleksinya yang berjumlah hampir 20.000 relikui. Koleksi ini diperkirakan termasuk jerami dari kandang [[Kelahiran Yesus]], mayat dari [[Pembantaian anak-anak di Betlehem]], dan tetesan air susu ibu Bunda Maria.{{sfn|Cameron|2012|p=15}}|group=catatan}}{{sfn|MacCulloch|2003|p=119}}
 
[[Martin Luther]] (wafat 1546), seorang profesor teologi di [[Universitas Wittenberg]] yang baru saja didirikan di [[Sachsen]], termasuk di antara mereka yang marah dengan kampanye Tetzel.{{sfn|Marshall|2009|p=15}}{{sfn|Kolb|2006|p=41}} Terlahir dari keluarga kelas menengah, Luther memasuki [[Agustinian|biara Agustinian]] di [[Erfurt]] setelah badai petir yang dahsyat mengingatkannya akan risiko kematian mendadak dan penghukuman kekal. Meskipun ia mengikuti interpretasi ketat dari aturan-aturan kaum Agustinian, kegelisahannya akan keberdosaannya tidak kunjung reda.{{sfn|Kolb|2006|pp=40–41}} Sepanjang hidupnya, ia menderita sakit kepala, sakit telinga, pingsan, dan masalah pencernaan. Dalam retrospeksi, ia menyatakan bahwa gejala-gejala ini—yang ia gambarkan sebagai "pencobaan"—membuktikan bahwa Iblis sedang memeranginya.{{sfn|Roper|2022|pp=56–57}} Ia memulai ceramahnya mengenai teks-teks Alkitab di Universitas Wittenberg pada tahun 1513.{{sfn|Kolb|2006|pp=40–41}} Studi-studinya terhadap karya-karya teolog Romawi Akhir, [[Agustinus dari Hippo]] (wafat 430), khususnya ''Tentang Roh dan Surat (De spiritu et littera)'' meyakinkannya bahwa mereka yang dipilih Allah sebagai umat pilihan-Nya menerima karunia iman yang terlepas dari perbuatan-perbuatan dosa mereka.{{sfn|MacCulloch|2003|pp=114, 116}} Ia dengan tajam mengecam gagasan [[Skolastisisme|skolastik]] tentang [[Pembenaran (teologi)|pembenaran di hadapan Allah]] melalui usaha manusia dalam ''Disputatio contra scholasticam theologiae'', yang diterbitkan pada bulan September 1517.{{sfn|Kaufmann|2023|p=70}} Ia menyatakan bahwa "kita tidak dibenarkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang benar; tetapi saat kita sudah dibenarkan, kita melakukan perbuatan-perbuatan yang benar."{{sfn|Cameron|2012|p=102}}
Baris 72:
orang Kristen terhadap Allah|quote=Orang-orang Kristen harus didorong untuk sungguh-sungguh mencari jalan untuk mengikuti Kristus, Kepala mereka, melalui hukuman, kematian, neraka. Dan biarlah mereka lebih yakin untuk masuk surga melalui banyak penderitaan daripada melalui jaminan damai sejahtera yang palsu.|author=Martin Luther|source=''95 Tesis''{{sfn|MacCulloch|2003|p=120}}|align=right|width=28%|bgcolor=#F5FAFF|title_bg=#CEE0F2|qalign=left|salign=right}}
 
Pada tanggal 31 Oktober 1517, Luther menulis surat kepada Albrecht dari Brandenburg, yang menyatakan bahwa para klerus yang mengkhotbahkan indulgensi Santo Petrus telah menipu umat. Ia telah menyelesaikan sebuah makalah diskusi, yang dikenal sebagai [[95 Tesis|95 Tesis,]] dan juga mengirimkannya kepada uskup agung.{{refn|Ia mungkin menempelkan salinan ''95 Tesis'' di pintu gereja kastil di Wittenberg karena tesis-tesis akademis biasa diterbitkan dengan cara ini.{{sfn|Cameron|2012|p=102}}{{sfn|Roper|2022|p=52}}|group=catatan}} Bahwa Luther memakukan tesis-tesisnya di pintu [[Gereja Semua Orang Kudus, Wittenberg|gereja kastil di Wittenberg]] diklaim oleh Philipp Melanchthon hanya setelah kematian Luther; maka, secara historis hal ini diragukan.<ref name=":02">Martin Brecht: Luther, Martin I. Leben. Dalam: Theologische Realenzyklopädie (TRE). Vol. 21, de Gruyter, Berlin/New York 1991, ISBN 3-11-012952-3, hlm. 514-530, di sini hlm. 517.</ref><ref>Volker Leppin: ''Martin Luther''. Von Zabern, ed. 3, Mainz 2017, hlm. 126: "Bahkan jika seseorang mempertimbangkan ... bukti-bukti, bahwa sebuah disputasi akademis mengenai tesis indulgensi benar-benar terjadi di Wittenberg, cukup untuk membuktikan peristiwa semacam itu, ... citra sang reformator, yang ... mengayunkan palu dan dengan demikian menandai sebuah zaman baru, akan dikaburkan menjadi sebuah kegiatan mengayuh pedal pada hari yang sangat biasa dalam kehidupan universitas."</ref> Dalam dokumen ini, ia menyerang konsep [[Purgatorium]], dan mempertanyakan efisiensi indulgensi untuk orang mati. Di sisi lain, ia menyatakan "Jika ... indulgensi dikhotbahkan sesuai dengan semangat dan niat paus, semua ... keraguan akan dengan mudah diselesaikan".{{sfn|Kaufmann|2023|p=75}} Rekan-rekannya sesama akademisi menerima makalah diskusi tersebut secara pribadi. Edisi cetak pertamanya diterbitkan kemungkinan besar tanpa persetujuannya di [[Leipzig]], [[Magdeburg]], [[Nuremberg]], dan [[Basel]] pada bulan November.{{sfn|Cameron|2012|p=102}} Uskup Agung Albrecht memerintahkan para teolog di Universitas Mainz untuk memeriksa tesis-tesis Luther, dan meneruskannya kepada Kuria Roma untuk dihakimi. Tetzel, serta teolog [[Konrad Wimpina]] (wafat 1531) dan [[Johann Eck]] (wafat 1543), adalah orang pertama yang mengkritik Luther di depan umum, dengan mengaitkan beberapa tesisnya dengan [[Husite|Hussitisme]].{{sfn|Kaufmann|2023|pp=75–79}} Terlibat secara mendalam dalam politik Italia, [[Paus Leo X]] (memerintah 1513-1521) tetap tidak tertarik dengan kasus Luther. Dia menggambarkannya sebagai "pertengkaran di antara para biarawan" yang mengacu pada perseteruan terkenal antara kaum Agustinian dan Dominikan.{{sfn|Marshall|2009|p=15}}{{sfn|MacCulloch|2003|p=121}}
 
==== Teologi yang baru ====
Baris 128:
 
Dengan menggunakan bahasa vernakular di Jerman, mereka mengekspresikan Pengakuan Iman Rasuli dalam bahasa Tritunggal yang lebih sederhana dan lebih personal. Ilustrasi-ilustrasi dalam Alkitab bahasa Jerman dan dalam banyak risalah mempopulerkan ide-ide Luther. [[Lucas Cranach Tua]] (1472-1553), seorang pelukis besar yang didukung oleh para elektor di Wittenberg, adalah seorang teman dekat Luther, dan ia menggambarkan teologi Luther untuk khalayak ramai. Ia mendramatisasi pandangan Luther tentang hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sambil tetap memperhatikan perbedaan Luther yang cermat tentang penggunaan citra visual yang tepat dan tidak tepat.<ref name="Weimer387">Weimer "Luther and Cranach" ''Lutheran Quarterly'' pp.&nbsp;387–405</ref>
 
 
=== Zwingli dan Reformasi Zürich ===