Kadipatèn Mangkunagaran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Penambahan kata Pura dan penyelarasan kalimat. |
||
Baris 1:
{{Infobox Country
| conventional_long_name = Kadipaten Pura Mangkunegaran
| native_name
| p1
| s1
| year_start
| year_end
| date_start
| date_end
| date_post
| event_start
| event_end
| event_post
| flag_p1
| s2
| flag_s2
| flag_s1
| image_flag
| image_coat
| symbol_type
| image_map
| image_map_caption = Wilayah Kadipaten Mangkunegaran, yang ditampilkan dalam warna merah muda di sebelah tenggara.
| capital
| religion
| common_languages = [[Jawa]]
| government_type = Monarki
| title_leader = [[Adipati]]
| leader1
| year_leader1 = 1757-1795
| leader2
| year_leader2 = 1853-1881
| leader3
| year_leader3 = 1916-1944
| leader4
| year_leader4 = 1944-1987
(1946 status diturunkan)
| leader5
| year_leader5 = 2022-Sekarang
| currency
| footnotes
| today
| official_website = {{url|www.puromangkunegaran.com}}
}}
Baris 62:
}}
'''Kadipaten Mangkunegaran''' ({{lang-jv|ꦑꦢꦶꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦁꦏꦸꦤꦒꦫꦤ꧀|Kadipatèn Mangkunagaran}}) atau disebut pula '''
== Pendirian dan wilayah ==
Satuan politik ini dibentuk berdasarkan [[Perjanjian Salatiga]] atau Perjanjian Kalicacing yang ditandatangani pada tanggal [[17 Maret]] [[1757]] di [[Salatiga]] sebagai solusi atas perlawanan yang dilakukan Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa terhadap
Berdasarkan Perjanjian Salatiga, Raden Mas Said diberi kedudukan sebagai
== Kekuasaan politik ==
Secara tradisional, para penguasanya disebut [[Mangkunegara]]. Raden Mas Said merupakan '''Adipati Mangkunegara I'''. Penguasa Mangkunegaran berkedudukan di [[Pura Mangkunegaran]], yang terletak di Kota [[Surakarta]]. Penguasa Pura Mangkunegaran, berdasarkan perjanjian pembentukannya, berhak menyandang gelar Pangeran Adipati (secara formal disebut ''
Setelah kemerdekaan [[Indonesia]], [[Mangkunegara VIII|KGPAA. Mangkunegara VIII]] (penguasa pada waktu itu) bersama
Para penguasa Pura Mangkunegaran tidak
Warna resmi bendera Mangkunagaran adalah
== Birokrasi dan pemerintahan ==
Baris 87:
[[Berkas:Legiunmangkunegaran.jpg|jmpl|250px|[[Legiun Mangkunegaran]], prajurit resmi Mangkunegaran.]]
Pura Mangkunegaran sebagai sebuah wilayah otonom di [[Hindia Belanda]] memiliki struktur birokrasi yang baik. Birokrasi Mangkunegaran mewarisi birokrasi pendahulunya, [[Kesultanan Mataram|Mataram Islam]]. Pada masa-masa awal
Dalam tatanan birokrasi Mangkunegaran,
Di bawah
Aparat birokrasi di bawah Bupati Patih sejak berdirinya Pura Mangkunegaran hingga abad XX telah mengalami beberapa kali perubahan. Mulai dari masa [[Mangkunegara I|KGPAA. Mangkunegara I]] hingga [[Mangkunegara III|KGPAA. Mangkunegara III]], di bawah Patih terdiri atas empat pejabat dengan nama Priyayi Punggawa. Mereka adalah dua orang Lurah dan dua orang Bekel. Masing-masing Priyayi Punggawa dibantu oleh 14 orang Jajar. Tugas dan kewajiban para Punggawa ini adalah menjalankan perintah yang berasal dari
=== Struktur pemerintahan ===
[[Berkas:Lokasi-Surakarta-Banjarsari.png|jmpl|250px|Lokasi kecamatan [[Banjarsari, Surakarta|Banjarsari]] di [[kota]] [[Surakarta]], yang merupakan wilayah ibu kota Pura Mangkunegaran.]]
Pada awal pendiriannya, struktur pemerintahan masih sederhana, mengingat lahan yang dikuasai berstatus "tanah lungguh" ([[apanase]]) dari [[Kesunanan Surakarta|Kasunanan Surakarta]].<ref name=Soedar>Soedarmono, Warto, Susanto, Supariadi, W.W. Wardoyo, I. Febriary S. 2011. ''Tata Pemerintahan Mangkunegaran''. Penerbit Balai Pustaka dan Yayasan Suryasumirat. Jakarta. Hal. 42.</ref> Ada dua jabatan Pepatih Dalem, masing-masing bertanggung jawab untuk urusan istana dan pemerintahan wilayah. Selain itu, [[Mangkunagara I]] sebagai Adipati Anom membawahi sejumlah Tumenggung (komandan satuan prajurit).<ref>Soedarmono et al. 2011. ''Ibid.'' Hal. 129.</ref>
Pada masa pemerintahan [[Mangkunegara II|KGPAA. Mangkunegara II]], situasi politik berubah. Status kepemilikan tanah beralih dari tanah lungguh menjadi tanah [[negara vasal|vasal]] yang bersifat diwariskan turun-temurun.<ref>Soedarmono et al. 2011. ''Ibid.'' Hal. 131.</ref> Hal ini memungkinkan otonomi yang lebih tinggi dalam pengelolaan wilayah. Perluasan wilayah juga terjadi sebanyak 1500 ''karya''. Perubahan ini membuat diubahnya struktur jabatan langsung di bawah Adipati Anom dari dua menjadi tiga, dengan sebutan masing-masing adalah Patih Jero (Menteri utama urusan domestik istana), Patih Jaba (Menteri Utama urusan wilayah), dan Kapiten Ajudan (Menteri urusan kemiliteran).
Semenjak pemerintah [[Mangkunegara III|KGPAA. Mangkunegara III]], struktur pemerintahan menjadi tetap dan relatif lebih kompleks. Raja (Adipati Anom) semakin mandiri dalam hubungan dengan
Penyatuan administrasi bulan [[Agustus]] [[1873]] membuat pemerintahan otonom Pura Mangkunegaran harus terintegrasi dengan pemerintahan residensial dari pemerintah [[Hindia Belanda|Belanda]]. Wilayah Pura Mangkunegaran dibagi menjadi empat Kabupaten Anom (Kota Mangkunegaran, Karanganyar, Wonogiri, dan Baturetno) yang masing-masing membawahi desa/kampung.<ref>Soedarmono et al. 2011. ''Ibid.'' Hal. 122</ref>
== Daftar Adipati Pura Mangkunegara ==
{{Utama|Mangkunegara}}
Baris 206:
* [[Pura Mangkunegaran|Pura Mangkunegaran Surakarta]]
* [[Daerah Istimewa Surakarta]]
* [[Kesunanan Surakarta|Kasunanan Surakarta]]
* [[Kesultanan Yogyakarta]]
* [[Kadipaten Paku Alaman|Kadipaten Pakualaman]]
|