Reformasi Protestan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 30:
Kaum klerus terdiri dari dua kelompok besar, [[Rohaniwan reguler|klerus regular]] dan [[Rohaniwan sekuler|klerus sekular]]. Klerus regular hidup di bawah peraturan [[Biara (tempat tinggal)|biara]], seperti [[Peraturan Santo Benediktus]], dalam kerangka [[Tarekat religius Katolik|ordo religius]];{{sfn|Hamilton|2003|pp=33, 42}} klerus sekular bertanggung jawab atas pelayanan pastoral di antara umat awam. Gereja adalah sebuah organisasi yang bersifat hierarkis. Paus dipilih oleh para klerus tingkat tinggi, para [[kardinal]], dan dibantu oleh staf profesional [[Kuria Roma]]. Sebagian besar ordo religius, seperti [[Sistersien]], [[Fransiskan]], [[Dominikan]], dan [[Ksatria Teutonik]], merupakan organisasi internasional yang terpusat. Para klerus sekuler disusun dalam unit-unit teritorial yang dikenal sebagai [[keuskupan]], yang masing-masing dipimpin oleh seorang [[uskup]] atau [[uskup agung]].{{refn|Uskup agung juga merupakan kepala [[provinsi gerejawi]] yang mencakup beberapa keuskupan.{{sfn|Hamilton|2003|p=33}}|group=catatan}} Setiap keuskupan dibagi menjadi beberapa [[paroki]] yang dikepalai oleh para pastor paroki. Mereka memberikan sebagian besar [[sakramen]] kepada komunitas umat beriman setempat.{{sfn|MacCulloch|2003|pp=26–30}} Ini adalah ritus-ritus sakral yang dianggap penting untuk menyalurkan [[Rahmat dalam Kekristenan|anugerah ilahi]] kepada umat manusia. [[Konsili Firenze]] menetapkan jumlah mereka menjadi tujuh, yang menyatakan [[baptisan]], [[penguatan]], [[Sakramen Perkawinan (Gereja Katolik)|pernikahan]], [[pengurapan orang sakit]], [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|tobat]], [[Sakramen Ekaristi (Gereja Katolik)|Ekaristi]], dan [[Sakramen Imamat|pentahbisan imam]] sebagai [[Sakramen (Katolik)|sakramen-sakramen Gereja Katolik]].{{sfn|Cameron|2012|p=12}} Perempuan tidak dapat ditahbiskan sebagai imam, namun dalam keadaan-keadaan khusus, mereka dapat memberikan baptisan atau mendengar [[pengakuan dosa]]. Mereka juga dapat hidup sebagai [[biarawati]] di [[konven]] setelah mengambil tiga sumpah biara yaitu kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan.{{sfn|Hamilton|2003|pp=41, 48–49, 88, 97}}
Umat beriman diharapkan membayar sepersepuluh dari pendapatan mereka kepada Gereja, tetapi dalam praktiknya hanya pengumpulan [[persepuluhan]] dari hasil agraria yang diberlakukan karena penilaian pendapatan lainnya tidak mungkin dilakukan.{{sfn|MacCulloch|2003|p=35}} Pluralisme—praktik memegang beberapa jabatan Gereja, atau [[benefice]]—bukanlah hal yang tidak wajar. Hal ini tidak terhindarkan mengarah pada non-residensi, karena klerus yang sama tidak dapat memenuhi kewajibannya di berbagai jabatan. Klerus yang tidak menetap di wilayahnya mempekerjakan imam lain untuk melaksanakan tugas-tugas spiritual mereka, tetapi para wakil sering kali berpendidikan rendah dan, karena digaji rendah, mereka sangat ingin menarik biaya tambahan dari jemaat mereka.{{sfn|Hamilton|2003|p=39}} Para bangsawan umumnya mendukung karier gereja kerabat mereka karena seorang uskup, [[Abbas|kepala biara]], [[Abdis|kepala biarawati]], atau [[prelat]] lainnya mungkin memiliki kekayaan yang luar biasa.{{sfn|Gordon|2022|p=2}} Beberapa pemimpin gerejawi juga merupakan pangeran sekuler, seperti [[pangeran-uskup]] di Jerman dan [[Grand Master Ksatria Teutonik]] di [[Negara Ordo Teutonik|Ordensstaat]] mereka di [[Kawasan baltik|wilayah Baltik]]. Prelat lain yang memegang jabatan tinggi dalam administrasi negara mungkin merupakan kekuatan di balik takhta di beberapa negara. Contohnya adalah kardinal Spanyol [[Francisco Jiménez de Cisneros]] (wafat 1517) dan uskup agung Jerman [[Matthäus Lang]] (wafat 1540).{{sfn|MacCulloch|2003|p=29}}
=== Agama ===▼
Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk mereformasi [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]], diprakarsai oleh beberapa umat Katolik Eropa Barat yang menentang hal-hal yang menurut anggapan mereka adalah doktrin-doktrin palsu dan malapraktik gerejawi — khususnya ajaran dan penjualan [[indulgensi]], serta [[simoni]], jual-beli jabatan rohaniwan — yang menurut para reformator merupakan bukti kerusakan sistemik [[Hierarki Gereja Katolik|hierarki Gereja]], termasuk [[Paus (Katolik Roma)|Sri Paus]].
▲=== Agama ===
Reformasi Protestan berawal pada 31 Oktober 1517, di [[Wittenberg]], [[Elektorat Sachsen|Saxonia]], tatkala Martin Luther memakukan ''[[95 dalil Luther|Sembilan Puluh Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi]]'' pada daun pintu [[Gereja Semua Orang Kudus, Wittenberg|Gereja Semua Orang Kudus]] (yang berfungsi sebagai papan-pengumuman universitas pada masa itu),<ref name="Simon-120-121">{{en}} {{cite book|first=Edith|last=Simon|title=Great Ages of Man: The Reformation|pages=120–121|publisher=Time-Life Books|year=1966|isbn=0662278208}}</ref> tesis-tesis tersebut memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri Paus, tetapi berkonsentrasi pada penjualan indulgensi-indulgensi dan kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai [[Purgatorium]], [[Penghakiman khusus|Penghakiman Khusus]], [[Mariologi]] ([[Devosi Katolik|devosi]] pada [[Maria]], ibunda Yesus), [[perantaraan para kudus|perantaraan doa dan devosi pada orang-orang kudus]], sebagian besar [[Sakramen (Katolik)|sakramen]], keharusan [[selibat]] bagi rohaniwan, termasuk [[Monastisisme Kristen|monastisisme]], dan otoritas [[Paus (Gereja Katolik)|Sri Paus]]. Selain Luther, [[Ulrich Zwingli]] pada saat yang bersamaan memulai reformasi di [[Swiss]] yang sepenuhnya independen dari Luther.
|