Wilopo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 68:
Memasuki [[Era Demokrasi Liberal (1950–1959)|era parlementer]], Wilopo yang merupakan anggota [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] diangkat menjadi Menteri Perekonomian pada tanggal 16 Juli 1951 dalam [[Kabinet Sukiman-Suwirjo|Kabinet Sukiman]] <ref>Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 132 Tahun 1951 tertanggal 19 Juli 1951, [[Wilopo]] diangkat sebagai Menteri Perekonomian sejak 16 Juli 1951.</ref>. Sebagai Menteri Perekonomian dalam kabinet kedua ini, Wilopo dihadapkan pada masalah [[inflasi]]. Meningkatnya harga beras membuat masyarakat semakin gelisah. Dalam menghadapi hal tersebut Wilopo sebagai menteri perekonomian, mengumpulkan wakil-wakil organisasi pedagang dan pemilik penggilingan. Mereka dimintai bantuan untuk berusaha bersama pemerintah menurunkan kembali harga beras. Setelah mendengar saran dan keluhan mereka, Wilopo lantas memerintahkan Jendral Kementrian Perekonomian, Mohammad Sediono untuk mengumumkan ke seluruh Indonesia bahwa mulai tengah malam pada waktu yang telah ditentukan, tiap persediaan beras lebih dari dua bal tidak boleh dipindahkan tanpa izin, selain itu semua penggilingan beras ditempatkan dibawah pengawasan pemerintah. Selain itu juga direncanakan selama dua tahun
mendatang impor beras mencapai 700.000 ton. Dengan kebijakan-kebijakan tersebut dalam waktu singkat harga beras menurun dari Rp 3,50 menjadi Rp2,50 per liternya.
===Perdana Menteri===
{{Main|Kabinet Wilopo}}
Setelah jatuhnya Kabinet Sukiman pada tanggal 23 Februari 1952, sempat terjadi krisis kabinet dalam pemerintahan Indonesia. Pada tanggal 19 Maret 1952, Presiden Soekarno lantas menunjuk Wilopo dari PNI sebagai formatur untuk membentuk kabinet yang baru. Keputusan ini disahkan cera resmi sesuai '''Keputusan Presiden no. 71 tahun 1952'''. Sebelum menunjuk Wilopo, Presiden telah berunding dengan Mr.
Tambunan, selaku Ketua Parlemen dan parlemen menyatakan mendukung keputusan tersebut. Pada hari Kamis, 3 April 1952, Presiden melantik Kabinet Wilopo secara resmi. Dengan dilantiknya kabinet yang baru menandai berakhirnya masa kekosongan pemerintahan yang telah berlangsung selama 40 hari.
Program kerja yang diusung kabinet ini juga tidak jauh berbeda dengan program kerja dua kabinet sebelumnya. Wilopo hanya melengkapi dan menyempurnakan beberapa hal yang dianggap penting untuk dimasukan dalam program kerjanya, hal ini mengingat bahwa Indonesia yang baru saja merdeka saat itu memiliki masalah kompleks yang tidak dapat diselesaikan oleh satu periode kabinet saja.
Berikut ini adalah program kerja yang diajukan dan diterima oleh presiden:<ref>{{Cite web|title=Kabinet Wilopo: Proses Terbentuk, Program Kerja, dan Penyebab Jatuh|url=https://regional.kompas.com/read/2022/11/22/211138778/kabinet-wilopo-proses-terbentuk-program-kerja-dan-penyebab-jatuh?page=all|website=kompas.com|language=id|access-date=2020-08-20}}</ref>
* Organisasi Negara
# Melaksanakan pemilihan umum untuk konstitunante dan dewan-dewan daerah.
# Menjelaskan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.
# Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.
* Kemakmuran
# Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan mempertinggi produksi nasional terutama bahan makanan rakyat.
# Melanjutkan usaha perubahan agraria
* Keamanan
# Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi keamanan dengan kebijaksanaan sebagai negara hukum.
# Menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara serta memperkembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
* Perburuhan
# Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meningkatkan derajat kaum buruh guna menjamin proses produksi nasional.
* Pendidikan dan Pengajaran
# Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan, pendidikan, dan pengajaran.
* Luar Negeri
# Mengisi politik luar negeri yang bebas dengan aktivitas yang sesuai dengan kewajiban kita dalam kekeluargaan bangsa-bangsa dan dengan kepentingan nasional menuju perdamaian dunia.
# Menyelesaikan penyelenggaraan perhubungan Indonesia-Belanda atas dasar Unie Statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian-perjanjian internasional.
# Meneruskan perjuangan memasukan Irian Barat dalam wilayah Indonesia secepat-cepatnya.
Beberapa jabatan yang pernah dipercayakan kepada Wilopo:
|