Logika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
paragraf intro Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
Sebuah argumen bisa bersifat wajar dan tidak wajar. Sebuah argumen wajar mesti mengandung setidaknya satu premis yang mendukung satu kesimpulan. Sebuah argumen yang tidak wajar disebut [[Kesesatan|sesat pikir]].
Sebagai ilmu, logika disebut dengan ''logike episteme'' ({{lang-la|logica scientia}}) atau ilmu logika yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.<ref>Jan Hendrik Rapar. 1996. [http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/027248 ''Pengantar Logika. Asas-asas penalaran sistematis.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170705164612/http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/027248|date=2017-07-05}} Yogyakarta: Penerbit Kanisius. ISBN 979-497-676-8</ref> Ilmu logika telah dipelajari sejak [[Sejarah kuno|zaman kuno]] dengan pendekatan-pendekatan seperti Pendekatan [[Nyaya]] di India, Pendekatan [[Mo Tzu|Mohisme]] di Tiongkok, dan [[Logika Aristotelian|Pendekatan Aristoteles]]
== Etimologi ==
|