Grand Inna Malioboro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
pelurusan sejarah tahap 1
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
| cordinates_type =
| coordinates_display =
| opening_date = 1911
| closing_date =
| developer =
| architect =
| operator = [[InnaHotel HotelsIndonesia & ResortsNatour]]
| number_of_rooms = 223
| number_of_suites =
Baris 45:
| Hotel Merdeka
| Natour Hotel Garuda
|Inna Garuda (Malioboro)
}}
| coordinates = {{coord|-7.790608|110.36669|type:hotel| display = inline,title}}
| location_country = [[Indonesia]]
| groundbreaking_date = {{start date|1911|09|10}}
| type = Hotel
}}'''Grand Inna Malioboro''' merupakan [[hotel]] di [[Kota Yogyakarta]], Indonesia. Hotel ini terletak di [[Jalan Malioboro]] 60, serta menjadi bangunan pertama yang dapat dilihat oleh pengendara saat melewati jalan tersebut. Hotel ini dibangun pada tahun 1911 dengan nama '''N.V.''' '''Grand Hotel de Djokja''', yang pernah bergabung ke jaringan hotel Nederlandsch-Indische Hotel Vereeniging hingga bangkrut tahun 1932. Hotel ini juga pernah dipersengketakan oleh perusahaan yang dibentuk oleh [[Faradj Martak]], N.V. Marba, yang mengaku sebagai pemilikmembeli N.V. Grand Hotel te Djokja, sebelum akhirnya dilepas ke pemerintah. Kini hotel tersebut dioperasikan oleh [[Hotel Indonesia Natour|PT Hotel Indonesia Natour]] (HIN).
 
== Sejarah ==
Baris 55 ⟶ 56:
 
=== Grand Hotel de Djokja ===
Semenjak hadirnya [[Jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan|jalur kereta api]], Malioboro semakin ramai dan fasilitas akomodasi semakin dibutuhkan oleh wisatawan yang mengunjungi Malioboro. Sebelum Grand Hotel de Djokja dibangun, tercatat ada dua hotel yang terkenal sangat kompetitif di bagian utara [[Jalan Malioboro]], karena letaknya strategis dekat dengan [[Stasiun Yogyakarta]]. Dua hotel tersebut adalah [[Hotel Toegoe]] dan Hotel Mataram.<ref>{{Cite book|date=1909|url=https://www.google.co.id/books/edition/Twentieth_Century_Impressions_of_Netherl/ygcZAQAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=hotel+centrum+mataram+toegoe&pg=PA595&printsec=frontcover|title=Twentieth Century Impressions of Netherlands India|location=London|publisher=Lloyd's Greater Britain Publishing Company|editor-last=Wright|editor-first=A.|pages=595|url-status=live}}</ref>
Sebelum Grand Hotel de Djokja berdiri, tercatat ada empat hotel beroperasi di kawasan Malioboro, yakni Logement Malioboro, Logement Mataram, [[Hotel Toegoe|Logement Toegoe]], dan Hotel Centrum.
 
Karena Malioboro semakin ramai, banyak investor melirik Malioboro untuk membangun fasilitas akomodasi baru. Pada tanggal 27 Mei 1911, investor Belanda bernama Van der Spel, Pijnacker, Hordijk, dan G. Dom membentuk sebuah perusahaan baru bernama N.V. Grand Hotel de Djokja, untuk membangun sebuah hotel baru yang terletak di selatan rel kereta api. Bermodal 300.000 gulden, mereka sepakat membeli lahan di selatan rel yang dimiliki oleh Van Rijn. Dengan kabar tersebut, hotel-hotel yang telah lama eksis di sekitar Stasiun Yogyakarta dan Jalan Malioboro bersaing untuk menyediakan pelayanan terbaiknya.
* Logement Malioboro adalah penginapan yang pertama kali beroperasi di kawasan Malioboro, beroperasi pada tahun 1865
 
Dalam penyelesaian [[Belanda]] di Indonesia, pemerintah kolonial ingin membangun sebuah hotel di lokasi yang strategis di pusat [[kota Yogyakarta]], di [[Jalan Malioboro]].
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De heer en mevrouw Vattier - Kraane onderweg naar de audiëntie bij de gouverneur van Jogjakarta in het Grand Hotel aan de Malioboro TMnr 60018357.jpg|thumb|Grand Hotel De Djokja tahun 1933]]
 
Hotel pondok yang dibangun pada tahun [[1908]] adalah hotel terbesar dan hotel paling mewah di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] yang bernama ''Grand Hotel De Djokdja'' yang berarti "Hotel Yogyakarta". Hotel ini mulai beroperasi pada tahun [[1911]] dan hanya menampung tamu-tamu militer Belanda. Pada [[1938]], hotel ini dibentuk kembali dalam dua sayap di sisi kanan dan kiri dan bangunan utama di tengah.
 
=== 1942 - 1945: Hotel Asahi ===
Baris 85 ⟶ 84:
Pada tahun 2016, sebuah ''virtual holding'' BUMN hotel bernama [[Hotel Indonesia Group]] (HIG) dibentuk atas perintah [[Rini Soemarno]]. Tujuan dari pembentukan ''holding'' tersebut adalah untuk mengkonsolidasikan hotel-hotel BUMN dengan operator berbeda.<ref>{{Cite web|last=Audriene|first=Dinda|title=Hotel Indonesia Group jadi Embrio Holding BUMN Perhotelan|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160928184134-92-161901/hotel-indonesia-group-jadi-embrio-holding-bumn-perhotelan|website=ekonomi|language=id-ID|access-date=2023-07-24}}</ref> Pada tanggal 15 Maret 2017, HIG meresmikan nama baru untuk Inna Garuda, '''Grand Inna Malioboro'''.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Harian Jogja Digital|title=Hotel di Sudut Malioboro Ini Pernah Disinggahi Charlie Chaplin dan Jadi Kantor Jenderal Sudirman|url=https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2022/02/21/510/1095744/hotel-di-sudut-malioboro-ini-pernah-disinggahi-charlie-chaplin-dan-jadi-kantor-jenderal-sudirman|website=Harianjogja.com|language=en|access-date=2023-07-24}}</ref>
 
Pada tahun 2023, Grand Inna Malioboro ditutup karena mendapatkan renovasi untuk mendapatkan merek barunya, "Meru", dan dinaikkan statusnya menjadi hotel berbintang lima.<ref>{{Cite web|last=Home|last2=Terkini|date=2023-01-07|title=Grand Inna Malioboro tutup sementara untuk renovasi menuju brand bintang 5|url=https://jogja.antaranews.com/berita/598650/grand-inna-malioboro-tutup-sementara-untuk-renovasi-menuju-brand-bintang-5-meru|website=Antara News Yogyakarta|access-date=2023-07-24|last3=News|first3=Top|last4=Terpopuler|last5=Nusantara|last6=Nasional|last7=Terkini|first7=Jogja|last8=Politik|last9=Peristiwa}}</ref>
 
== Tipe Kamar ==