Fungsi gelombang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 9 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Fungsi gelombang''' dalam [[fisika kuantum]] adalah suatu [[persamaan matematis]] yang menggambarkan [[keadaan kuantum]] dari suatu [[sistem kuantum]] terisolasi. Fungsi gelombang merupakan suatu [[amplitudo probabilitas]] [[bilangan kompleks|bernilai-kompleks]], dan kebolehjadian untuk hasil yang mungkin dari pengukuran yang dibuat oleh sistem dapat diturunkan darinya. Secara umum, fungsi gelombang disimbolkan dengan [[alfabet Yunani|huruf Yunani]] {{math|''ψ''}} atau {{math|Ψ}} ([[psi (huruf Yunani)|psi]] kecil dan kapital, berturut-turut).
 
Secara umum, fungsi gelombang suatu sistem dapat dinyatakan dalam berbagai peubahperubah, seperti dalam [[momentum]], posisi, [[energi]], dan sebagainya. Fungsi gelombang dapat pula berupa fungsi [[waktu]], dan dapat pula dinyatakan sebagai fungsi tak-gayut waktu. Menurut [[prinsip superposisi]] [[mekanika kuantum]], fungsi gelombang dapat dijumlahkan dan dikali dengan bilangan kompleks untuk menghasilkan fungsi gelombang baru dan suatu [[ruang Hilbert]]. Hasil kali antara dua fungsi gelombang merupakan ukuran tumpang-tindih antara keadaan fisika terkait, dan digunakan sebagai dasar interpretasi kebolehjadian pada mekanika kuantum, [[hukum Born]], yang mengaitkan kebolehjadian transisi pada hasil kali tersebut. [[Persamaan Schrödinger]] menentukan bagaimana fungsi gelombang berubah terhadap waktu, dan fungsi gelombang berperilaku secara kualitatif sebagaimana [[gelombang]] lainnya, seperti [[Ombak|gelombang air]] atau gelombang pada sebuah dawai, karena persamaan Schrödinger secara matematis merupakan jenis [[persamaan gelombang]]. Namun, fungsi gelombang dalam mekanika kuantum menjelaskan suatu jenis fenomena fisika, yang secara fundamental berbeda dengan gelombang [[mekanika klasik]].<ref>{{harvnb|Born|1927|pp=354–357}}</ref><ref>{{harvnb|Heisenberg|1958|p=143}}</ref><ref>[[Werner Heisenberg|Heisenberg, W.]] (1927/1985/2009). Heisenberg diterjemahkan oleh {{harvnb|Camilleri|2009|p=71}}, (dari {{harvnb|Bohr|1985|p=142}}).</ref><ref>{{harvnb|Murdoch|1987|p=43}}</ref><ref>{{harvnb|de Broglie|1960|p=48}}</ref><ref>{{harvnb|Landau|Lifshitz|p=6}}</ref><ref>{{harvnb|Newton|2002|pp=19–21}}</ref>
 
Dalam interpretasi statistik [[Max Born|Born]] mengenai mekanika kuantum non-relativistik,<ref name=Born_1926_A/><ref name="Born_1926_B"/><ref>[[Max Born|Born, M.]] (1954).</ref> [[Nilai absolut#Modulus kompleks|modulus]] kuadrat dari fungsi gelombang, |''ψ''|<sup>2</sup>, adalah suatu [[bilangan riil]] yang ditafsirkan sebagai [[fungsi kerapatan probabilitas|rapat kebolehjadian]] untuk menemukan partikel di titik tersebut. Persyaratan umum yang harus dimiliki oleh suatu fungsi gelombang disebut sebagai ''kondisi normalisasi''. Karena fungsi gelombang bernilai kompleks, hanya fase dan magnitudo relatifnya saja yang dapat diukur—nilainya tidak dapat diukur; dengan menerapkan [[Operator (fisika)|operator kuantum]], dengan nilai eigen yang menyatakan kebolehjadian dari pengukuran tersebut, pada fungsi gelombang {{math|''ψ''}} dan menghitung distribusi statistik dari kuantitas yang terukur.