Januari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
FelixJL111 (bicara | kontrib) k →Sejarah |
FelixJL111 (bicara | kontrib) k →Sejarah |
||
Baris 15:
Pada mulanya, setahun dalam [[Kalender Romawi]] asli hanya terdiri dari 10 bulan dan 304 hari, sementara [[musim dingin]] dianggap sebagai "periode tanpa bulan". Beberapa pakar menduga bahwa sekitar tahun 713 SM, Raja [[Numa Pompilius]], penerus semimitos [[Romulus]], telah menambahkan bulan Januari dan [[Februari]], sehingga penanggalan tersebut memiliki jumlah hari yang sama dengan [[kalender candra]] standar (354 hari). Meskipun bulan [[Maret]] awalnya merupakan bulan pertama dalam kalender Romawi kuno, perihal bulan pertama tersebut dipindahkan ke bulan Januari oleh Numa atau oleh para [[Desemviri]] sekitar tahun 450 SM (perbedaan di antara sumber-sumber tulisan Romawi). Pada zaman [[Romawi Kuno]], tahun-tahun tertentu dinamai berdasarkan nama dua orang [[konsul]], yang mulai menjabat pada tanggal 15 Maret, hingga pada tahun 153 SM, ketika pergantian jabatan dipindah ke tanggal 1 Januari.
Perayaan-perayaan Romawi Kuno yang dirayakan dalam bulan ini meliputi ''Cervula'' dan ''Juvenalia''
Beragam hari perayaan keagamaan Kristen digunakan sebagai penentuan [[Hari Tahun Baru]] di Eropa pada [[Abad Pertengahan]], termasuk di antaranya yakni pada tanggal [[25 Maret]] ([[Perayaan Anunsiasi|Pesta Kabar Sukacita]]) dan 25 Desember ([[Natal]]). Meskipun demikian, kalender Abad Pertengahan tetap ditampilkan dengan gaya Romawi (yang masih digunakan hingga saat ini), yakni menampilkan dua belas kolom untuk setiap bulan, dari bulan Januari hingga [[Desember]]. Sejak abad ke-16, negara-negara di [[Eropa]] mulai secara resmi menetapkan 1 Januari sebagai Hari Tahun Baru. Kalender hasil penetapan tersebut terkadang dikenal dengan istilah "Gaya Penyunatan" karena pada tanggal 1 Januari, umat Kristen saat itu merayakan Pesta [[Penyunatan Yesus]], yang jatuh pada hari kedelapan dalam [[Masa Natal]].
|