Gala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 50:
Gala merupakan [[koran]] kedua setelah Pikiran Rakyat yang sudah lebih 40 tahun tetap berkibar dan setia melayani pembacanya. Koran ini dirintis/didirikan oleh H. Syamsujar Adnan (Alm). Ada dua hal penting yang selalu dipesankan oleh pendirinya saat itu, "Koran yang baik adalah koran yang laku dijual dan banyak dibaca masyarakat" dan "Dalam kondisi apapun, Gala harus tetap hadir di masyarakat". Kedua pesan tersebut, menjadikan Harian Gala yang sekarang menjadi [[Koran|HU]] Galamedia, merupakan koran yang selalu hadir di [[masyarakat]] dan identik dengan korannya warga [[Kota Bandung|Bandung]] khususnya dan umumnya warga [[Jawa Barat]]. Koran yang tetap berkibar selama lebih 40 tahun di Indonesia, jumlahnya bisa dihitung oleh jari, karena memang tidak mudah untuk mempertahankan bisnis [[Media massa|media]], terutama tahun-tahun terakhir yang persaingan bisnisnya sudah menjurus pada upaya saling mematikan.
 
Redaksi koran ini pernah berkantor di Gedung Miramar Jln. [[Alun-alun Bandung|Asia Afrika]], kemudian pindah ke Jln. Rajawali dan kemudian memiliki kantor sendiri di Jln. Soekarno-Hatta, kurang lebih 1 km dari kantor redaksi HU. Pikiran Rakyat sekarang. Saat dibeli [[Surya Paloh]] sekitar tahun 1988-1989, kantor HU. Gala menempati gedung mentereng di Jln. Braga (Braga Plaza) tepat di seberang [[Jalan Braga|Hotel Braga]]/Sarinah. Sekarang kantor tersebut digunakan oleh [[Radio]] PR FM. Saat itu, Redaktur Exekutifnya antara lain Panda Nababan dan Derek Manangka, kemudian diteruskan antara lain oleh Tjetje Padmadinata, Achmad Fadillah dan Don Bosco Selamun. Saat itu wartawannya antara lain Yustnianus Ibik, [[Ging Ginanjar]], Lea Pamungkas, Sony Farid Maulana, Aep S. Abdullah, Sutisna AM, H. Yayat Wiryadi, H. E. Ahmad Zall, Setia Permana (Alm), Ikin Sodikin, Idon Haryana (fotografer) dll.
 
Setelah kerjasama dengan PT. Surya Persindo Group (Perusahaannyayang dimiliki Pakoleh Surya Paloh) berakhir, beberapa orang redaksi Gala dulu ada yang berpindah ke Lampung kemudian mendirikan [[Lampung Post]] sepert Syamsul Bahri (Lian Nasution) dan Sobur Wadio. Selain itu, yang lainnya ada yang mengikuti ke induk perusahaan PT. Surya Persindo Group, seperti Edi Hidayat, Mathias Brahmana dll, termasuk mantan Redaktur ExekutifEksekutif Don Bosco Selamun. Beberapa mantan wartawan Gala saat ngantorberkantor di Jalan Braga ada juga yang pindah ke media luar negeri antara lain Ging Ginanjar.
 
== Referensi ==