Gangguan bipolar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 29 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
||
Baris 14:
| MeshID = D001714
}}
'''Gangguan bipolar''', dulu dikenal juga dengan nama manik depresif, adalah [[gangguan mental]] yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan [[suasana hati]] yang sangat ekstrem berupa mania (kebahagiaan) dan [[Depresiasi|depresi]] ([[kesedihan]]), karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan depresif maniak. Suasana hati pengidapnya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu mania dan depresi yang berlebihan tanpa adanya pola atau waktu yang pasti, atau bisa pula gabungan mania dan depresi sekaligus dalam satu waktu.
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami [[suasana hati]] yang baik dan suasana hati yang buruk. Akan tetapi, seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan yang ekstrem dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, [[Pesimisme|pesimis]], putus [[asa]], bahkan sampai mempunyai keinginan untuk [[bunuh diri]].
Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania, atau di saat ringan disebut hipomania. [[Individu]] yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau episode campuran di saat kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode suasana hati normal, tetapi dalam beberapa individu, depresi dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai ''rapid-cycle''.
Episode mania ekstrem kadang-kadang dapat menyebabkan gejala [[psikosis]] seperti [[delusi]] dan [[halusinasi]]. Episode mania biasanya dimulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomania mempunyai derajat yang lebih ringan daripada mania. Gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia, dan jenis lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode suasana hati; kisaran ini sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.
Baris 109:
Gangguan bipolar tidak memiliki penyebab tunggal. Tampaknya orang-orang tertentu secara genetik cenderung untuk mengidap gangguan bipolar, tetapi tidak semua orang dengan kerentanan mewarisi penyakit berkembang yang menunjukkan bahwa gen bukanlah satu-satunya penyebab. Beberapa studi pencitraan otak menunjukkan adanya perubahan fisik pada otak pengidap gangguan bipolar. Dalam penelitian lain disebutkan, gangguan ini juga disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter, fungsi tiroid yang abnormal, gangguan ritme sirkadian, dan tingkat tinggi hormon stres kortisol. Faktor eksternal lingkungan dan psikologis juga diyakini terlibat dalam pengembangan gangguan bipolar. Faktor-faktor eksternal dapat memulai episode baru mania atau depresi dan membuat gejala yang ada makin memburuk. Namun, banyak episode gangguan bipolar terjadi tanpa pemicu yang jelas.
Pengidap penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu munculnya penyakit yang melibatkan hubungan antarperseorangan atau peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (penghargaan) dalam hidup. Contoh dari hubungan perseorangan antara lain jatuh cinta, putus cinta, dan kematian sahabat. Sedangkan peristiwa pencapaian tujuan antara lain kegagalan untuk lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan. Selain itu, seorang penderita gangguan bipolar yang gejalanya mulai muncul saat masa ramaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa kecil yang kurang menyenangkan seperti mengalami banyak kegelisahan atau depresi. Selain penyebab di atas, [[alkohol]], obat-obatan, dan penyakit lain yang diderita juga dapat memicu munculnya gangguan bipolar. Di sisi lain, keadaan lingkungan di sekitarnya yang baik dapat mendukung pengidap gangguan ini sehingga bisa menjalani kehidupan dengan normal.
Berikut ini adalah faktor lingkungan yang dapat memicu terjadinya gangguan bipolar:
* Infeksi virus prenatal telah terlibat dalam sejumlah penyakit mental, termasuk bipolar. Ada bukti yang lebih kuat untuk hubungan antara bipolar dan seropositif untuk infeksi ''T. gondii''.<ref>{{Cite journal|last=Frye|first=Mark A.|last2=Coombes|first2=Brandon J.|last3=McElroy|first3=Susan L.|last4=Jones-Brando|first4=Lori|last5=Bond|first5=David J.|last6=Veldic|first6=Marin|last7=Romo-Nava|first7=Francisco|last8=Bobo|first8=William V.|last9=Singh|first9=Balwinder|date=2019-12-01|title=Association of Cytomegalovirus and Toxoplasma gondii Antibody Titers With Bipolar Disorder|url=https://jamanetwork.com/journals/jamapsychiatry/fullarticle/2751261|journal=JAMA Psychiatry|language=en|volume=76|issue=12|pages=1285|doi=10.1001/jamapsychiatry.2019.2499|issn=2168-622X|pmc=PMC6751798|pmid=31532468|access-date=2022-03-15|archive-date=2022-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20221009213256/https://jamanetwork.com/journals/jamapsychiatry/fullarticle/2751261|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Oliveira|first=José|last2=Kazma|first2=Rémi|last3=Le Floch|first3=Edith|last4=Bennabi|first4=Meriem|last5=Hamdani|first5=Nora|last6=Bengoufa|first6=Djaouida|last7=Dahoun|first7=Mehdi|last8=Manier|first8=Céline|last9=Bellivier|first9=Frank|date=2016-12|title=Toxoplasma gondii exposure may modulate the influence of TLR2 genetic variation on bipolar disorder: a gene–environment interaction study|url=http://journalbipolardisorders.springeropen.com/articles/10.1186/s40345-016-0052-6|journal=International Journal of Bipolar Disorders|language=en|volume=4|issue=1|pages=11|doi=10.1186/s40345-016-0052-6|issn=2194-7511|pmc=PMC4875582|pmid=27207565|access-date=2022-03-15|archive-date=2022-11-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20221130062935/https://journalbipolardisorders.springeropen.com/articles/10.1186/s40345-016-0052-6|dead-url=no}}</ref>
* Ada hubungan yang signifikan antara perkembangan bipolar dan pelecehan fisik, seksual dan emosional sebelumnya, dan pengabaian fisik dan emosional.<ref>{{Cite journal|last=Palmier-Claus|first=J. E.|last2=Berry|first2=K.|last3=Bucci|first3=S.|last4=Mansell|first4=W.|last5=Varese|first5=F.|date=2016-12|title=Relationship between childhood adversity and bipolar affective disorder: systematic review and meta-analysis|url=https://www.cambridge.org/core/product/identifier/S0007125000245698/type/journal_article|journal=British Journal of Psychiatry|language=en|volume=209|issue=6|pages=454–459|doi=10.1192/bjp.bp.115.179655|issn=0007-1250|access-date=2022-03-15|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728163829/https://www.cambridge.org/core/journals/the-british-journal-of-psychiatry/article/relationship-between-childhood-adversity-and-bipolar-affective-disorder-systematic-review-and-metaanalysis/874AA2A1899F751049235F7953299350|dead-url=no}}</ref> Dalam survei, 30-50% orang dewasa yang didiagnosis dengan gangguan bipolar melaporkan pengalaman traumatis/pelecehan di masa kanak-kanak, yang dikaitkan dengan onset yang lebih awal, tingkat upaya bunuh diri yang lebih tinggi, dan gangguan kejiwaan lain yang terjadi bersamaan seperti [[gangguan stres pascatrauma]].<ref name="Brietzke2012">{{Cite journal|date=December 2012|title=Impact of childhood stress on psychopathology|journal=Rev Bras Psiquiatr|volume=34|issue=4|pages=480–488|doi=10.1016/j.rbp.2012.04.009|pmid=23429820|vauthors=Brietzke E, Kauer Sant'anna M, Jackowski A, Grassi-Oliveira R, Bucker J, Zugman A, Mansur RB, Bressan RA}}</ref>
* Bipolar sering komorbiditas dengan penyalahgunaan zat, termasuk ganja, opioid, kokain, obat penenang dan alkohol, dan kausalitas telah disarankan di kedua arah.<ref>{{Cite journal|last=Gilman|first=Stephen E.|last2=Dupuy|first2=Jamie M.|last3=Perlis|first3=Roy H.|date=2012-06|title=Risks for the transition from major depressive disorder to bipolar disorder in the National Epidemiologic Survey on Alcohol and Related Conditions|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22394428|journal=The Journal of Clinical Psychiatry|volume=73|issue=6|pages=829–836|doi=10.4088/JCP.11m06912|issn=1555-2101|pmc=3703739|pmid=22394428|access-date=2022-03-15|archive-date=2022-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701104607/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22394428/|dead-url=no}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Post|first=Robert M.|last2=Kalivas|first2=Peter|date=2013-03|title=Bipolar disorder and substance misuse: pathological and therapeutic implications of their comorbidity and cross-sensitisation|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23457180|journal=The British Journal of Psychiatry: The Journal of Mental Science|volume=202|issue=3|pages=172–176|doi=10.1192/bjp.bp.112.116855|issn=1472-1465|pmc=4340700|pmid=23457180|access-date=2022-03-15|archive-date=2022-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20221008080030/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23457180/|dead-url=no}}</ref>
* Secara akut, mania dapat disebabkan oleh [[kurang tidur]] pada sekitar 30% orang dengan gangguan bipolar.<ref>{{Cite journal|last=Young|first=JW|last2=Dulcis|first2=D|date=July 15, 2015|title=Investigating the mechanism(s) underlying switching between states in bipolar disorder|url=http://www.escholarship.org/uc/item/05z312jn|journal=European Journal of Pharmacology|volume=759|pages=151–162|doi=10.1016/j.ejphar.2015.03.019|pmc=4437855|pmid=25814263|access-date=2022-03-16|archive-date=2020-08-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20200809201815/https://escholarship.org/uc/item/05z312jn|dead-url=no}}</ref>
Baris 163 ⟶ 162:
==== Penstabil suasana hati ====
[[Berkas:Lithium2017a.jpg|jmpl|Litium sering digunakan untuk mengobati gangguan bipolar dan memiliki bukti terbaik untuk mengurangi bunuh diri.]]
[[Litium karbonat]] dan [[Antikejang|antikonvulsan]] [[karbamazepin]], [[lamotrigin]], dan [[asam valproat]] diklasifikasikan sebagai penstabil suasana hati pada terapi gangguan bipolar.<ref>{{Cite journal|last=Yalin|first=Nefize|last2=Young|first2=Allan H|date=2020-06|title=<p>Pharmacological Treatment of Bipolar Depression: What are the Current and Emerging Options?</p>|url=http://dx.doi.org/10.2147/ndt.s245166|journal=Neuropsychiatric Disease and Treatment|volume=Volume 16|pages=1459–1472|doi=10.2147/ndt.s245166|issn=1178-2021|pmc=PMC7294105|pmid=32606699|access-date=2022-03-17|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728163830/https://www.dovepress.com/pharmacological-treatment-of-bipolar-depression-what-are-the-current-a-peer-reviewed-fulltext-article-NDT|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Berk|first=Michael|last2=Berk|first2=Lesley|last3=Davey|first3=Christopher G|last4=Moylan|first4=Steven|last5=Giorlando|first5=Francesco|last6=Singh|first6=Ajeet B|last7=Kalra|first7=Harish|last8=Dodd|first8=Seetal|last9=Malhi|first9=Gin S|date=2013-10|title=Treatment of bipolar depression|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.5694/mja12.10611|journal=Medical Journal of Australia|language=en|volume=199|issue=S6|doi=10.5694/mja12.10611|issn=0025-729X|access-date=2022-03-17|archive-date=2022-06-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220623024405/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.5694/mja12.10611|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Shen|first=Yu-Chih|date=2018-07|title=Treatment of acute bipolar depression|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30069121|journal=Ci Ji Yi Xue Za Zhi = Tzu-Chi Medical Journal|volume=30|issue=3|pages=141–147|doi=10.4103/tcmj.tcmj_71_18|pmc=6047324|pmid=30069121|access-date=2022-03-17|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706200330/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30069121/|dead-url=no}}</ref> Litium memiliki bukti keseluruhan terbaik dan dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk episode manik akut, mencegah kekambuhan, dan depresi bipolar.<ref name="Brown2013">{{Cite journal|date=June 2013|title=Lithium: the pharmacodynamic actions of the amazing ion|journal=Therapeutic Advances in Psychopharmacology|volume=3|issue=3|pages=163–176|doi=10.1177/2045125312471963|pmc=3805456|pmid=24167688|vauthors=Brown KM, Tracy DK}}</ref><ref>{{Cite journal|date=June 2019|title=Lithium for acute mania|journal=Cochrane Database Syst Rev|volume=6|pages=CD004048|doi=10.1002/14651858.CD004048.pub4|pmc=6544558|pmid=31152444|vauthors=McKnight RF, de La Motte de Broöns de Vauvert SJ, Chesney E, etal}}</ref> Litium mengurangi risiko bunuh diri, melukai diri sendiri, dan kematian pada orang dengan gangguan bipolar.<ref name="pmid23814104">{{Cite journal|date=June 2013|title=Lithium in the prevention of suicide in mood disorders: updated systematic review and meta-analysis|journal=BMJ|volume=346|pages=f3646|doi=10.1136/bmj.f3646|pmid=23814104|vauthors=Cipriani A, Hawton K, Stockton S, Geddes JR}}</ref> Litium lebih disukai untuk menstabilkan suasana hati jangka panjang.<ref name="Geddestreatment">{{Cite journal|date=May 11, 2013|title=Treatment of bipolar disorder|journal=Lancet|volume=381|issue=9878|pages=1672–1682|doi=10.1016/S0140-6736(13)60857-0|pmc=3876031|pmid=23663953|vauthors=Geddes JR, Miklowitz DJ}}</ref> Litium memiliki efek samping yaitu mempengaruhi fungsi ginjal dan tiroid dalam waktu lama. Valproat telah menjadi pengobatan yang umum diresepkan dan efektif mengobati episode manik.<ref>{{Cite journal|last=Jochim|first=Janina|last2=Rifkin-Zybutz|first2=Raphael P|last3=Geddes|first3=John|last4=Cipriani|first4=Andrea|date=2019-10-07|editor-last=Cochrane Common Mental Disorders Group|title=Valproate for acute mania|url=https://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD004052.pub2|journal=Cochrane Database of Systematic Reviews|language=en|doi=10.1002/14651858.CD004052.pub2|pmc=PMC6953329|pmid=31621892}}</ref>
Karbamazepin kurang efektif dalam mencegah kekambuhan dibandingkan litium atau valproat.<ref>{{Cite journal|last=Hirschfeld|first=Robert M. A.|last2=Kasper|first2=Siegfried|date=2004-12|title=A review of the evidence for carbamazepine and oxcarbazepine in the treatment of bipolar disorder|url=https://academic.oup.com/ijnp/article-lookup/doi/10.1017/S1461145704004651|journal=The International Journal of Neuropsychopharmacology|language=en|volume=7|issue=4|pages=507–522|doi=10.1017/S1461145704004651|issn=1461-1457|access-date=2022-03-17|archive-date=2022-08-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220802113605/https://academic.oup.com/ijnp/article-lookup/doi/10.1017/S1461145704004651|dead-url=no}}</ref><ref name="Rapoport2009">{{Cite journal|date=October 2009|title=Bipolar disorder and mechanisms of action of mood stabilizers|journal=Brain Res Rev|volume=61|issue=2|pages=185–209|doi=10.1016/j.brainresrev.2009.06.003|pmc=2757443|pmid=19555719|vauthors=Rapoport SI, Basselin M, Kim HW, Rao JS}}</ref> Lamotrigin memiliki beberapa kemanjuran dalam mengobati depresi, dan manfaat ini paling besar pada depresi yang lebih parah.<ref>{{Cite journal|year=2008|title=Lamotrigine for treatment of bipolar depression: Independent meta-analysis and meta-regression of individual patient data from five randomised trials|journal=The British Journal of Psychiatry|volume=194|issue=1|pages=4–9|doi=10.1192/bjp.bp.107.048504|pmid=19118318|vauthors=Geddes JR, Calabrese JR, Goodwin GM}}</ref> Lamotrigin juga telah terbukti memiliki beberapa manfaat dalam mencegah kekambuhan gangguan bipolar (walau penelitian mengundang diskusi), dan tidak bermanfaat dalam subtipe gangguan bipolar siklus cepat.<ref>{{Cite journal|year=2007|title=Lamotrigine in the treatment of bipolar disorder, a review|journal=Tijdschrift voor Psychiatrie|volume=49|issue=2|pages=95–103|pmid=17290338|vauthors=van der Loos ML, Kölling P, Knoppert-van der Klein EA, Nolen WA}}</ref> Valproat dan karbamazepin bersifat teratogenik dan harus dihindari sebagai pengobatan pada wanita usia subur, tetapi penghentian obat-obatan ini selama kehamilan dikaitkan dengan risiko kekambuhan yang tinggi.<ref>{{Cite journal|last=Cipriani|first=Andrea|last2=Reid|first2=Keith|last3=Young|first3=Allan H.|last4=Macritchie|first4=Karine|last5=Geddes|first5=John|date=2013-10-17|title=Valproic acid, valproate and divalproex in the maintenance treatment of bipolar disorder|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24132760|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|issue=10|pages=CD003196|doi=10.1002/14651858.CD003196.pub2|issn=1469-493X|pmc=6599863|pmid=24132760|access-date=2022-03-17|archive-date=2022-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220624142827/https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24132760/|dead-url=no}}</ref> Efektivitas [[topiramat]] tidak diketahui.<ref>{{Cite journal|last=Pigott|first=Katie|last2=Galizia|first2=Ilaria|last3=Vasudev|first3=Kamini|last4=Watson|first4=Stuart|last5=Geddes|first5=John|last6=Young|first6=Allan H.|date=2016-09-03|title=Topiramate for acute affective episodes in bipolar disorder in adults|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27591453|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|volume=9|pages=CD003384|doi=10.1002/14651858.CD003384.pub3|issn=1469-493X|pmc=6457604|pmid=27591453|access-date=2022-03-17|archive-date=2023-06-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230628094140/http://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27591453/|dead-url=no}}</ref> Karbamazepin secara efektif mengobati episode manik, dengan beberapa bukti memiliki manfaat yang lebih besar pada gangguan bipolar siklus cepat, atau pada orang-orang yang memiliki lebih banyak gejala psikotik atau lebih banyak gejala yang mirip dengan gangguan skizofrenia.
|