Halim Ambiya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Atlantic306 (bicara | kontrib)
infobox image format
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
}}
 
'''Abdul Halim Ambiya''' atau biasa dikenal '''Halim Ambiya''' (lahir di [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[Jawa Barat]], 12 Juli 1974) adalah pendiri dan pengasuh '''Pondok Tasawuf Underground''' di [[Indonesia]]. Melalui gerakan dakwah yang merangkul dan membina kaum marjinal dari kalangan [[punk]] dan jalanan ini, namanya mulai dikenal luas. '''Ustadz Halim Ambiya''' menjadikan [[Sufisme|ilmu tasawuf]] dan [[psikoterapi]] sebagai pendekatan untuk mendidik anak-anak punk dan jalanan di sekitar [[Jabodetabek]] agar terbebas dari bahaya [[narkoba]] dan [[psikotropika]]. Dia masuk ke kolong-kolong jembatan, stasiun, terminal, dan lokasi tempat mereka berhimpun untuk diajak mengaji dan meninggalkan sisi gelap jalanan.
 
Sebagai pengamal dan juru dakwah [[Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah|Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN)]] [[Pondok Pesantren Suryalaya]], '''Kyai''' '''Halim Ambiya''' mengaku menggunakan "Konsep Inabah" yang diajarkan Guru [[Mursyid]] [[Abah Anom|Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom)]] dalam melakukan terapi ruhani terhadap santrinya. '''Halim Ambiya'''Dia menggunakan metode [[Zikir|dzikir]], [[Salat|shalat]], dan [[hidroterapi]] untuk menyadarkan anak-anak binaannya dan melepas ketergantungan mereka pada narkoba dan psikotropika.
 
'''Halim Ambiya''' menamakan program dakwahnya dengan istilah '''Pengenalan Peta Jalan Pulang.''' Melalui program ini, santri binaannya tak hanya diajarkan pendidikan ruhani melalui shalat, dzikir, pembacaan [[Al-Qur'an|Al-Quran]] dan kitab-kitab, tetapi juga dengan melakukan pemberdayaan ekonomi dan sosial. Anak-anak punk dan jalanan binaannya diberi pembekalan dan pelatihan, serta praktik [[kewirausahaan]]. Kini, '''Pondok Tasawuf Underground''' telah memiliki lini usaha kafe, laundry, sablon, bengkel motor, cucian mobil, penjualan buah-buahan, dan penjualan motor ''custom''.
Baris 23:
== Kehidupan Pribadi ==
 
Halim Ambiya, pendakwah yang mendedikasikan ilmu dan amalnya untuk merangkul, mendidik dan mengajar anak-anak punk dan jalanan ini terlahir dari keluarga santri. Sejak belia, putra kedua pasangan Abdul Wahid dan Muslihah ini mendapat pendidikan agama langsung dari kakek dan paman-pamannya; KH. Abdul Muin ZA, KH. Zaenal Arifin Said, Kyai Hasan Basyari, dan Kyai TirmidziTarmidzi.
 
Selain mengikuti pendidikan Sekolah Dasar (SD) di pagi hari di Desa [[Bugis, Anjatan, Indramayu|Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu]], Halim kecil juga menempuh pendidikan agama di lembaga yang didirikan oleh sang kakek (KH. Abdul Muin)—sebuah lembaga yang dikenal dengan "Yayasan Dewi Sartika." Di sore hari, dia pun mengikuti pelajaran agama di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyah wa Ta'lim yang didirikan keluarganya tersebut. Setelah menamatkan SD dan MI sekaligus, Halim melanjutkan Madrasah Tsanawiyah (MTs) GUPPI Bugis pada yayasan serupa.
Baris 47:
 
== Karier ==
Kecintaannya pada dunia penelitian dan penyuntingan buku-buku keislaman mulai berlanjut sepulang dari Malaysia. Halim Ambiya mulai terlibat dalam sejumlah penelitian, penerjemahan dan penyuntingan buku-buku keislaman. Sejak 2007, dia bergabung sebagai editor freelance di Hikmah, Mizan Publika. Lalu terus berkembang menjadi freelance editor di Yudisthira, RM Books, Ufuk Publishing House, Serambi, Penerbit buku Republika, dan Penerbit Buku Kompas.
 
Karya-karya penyuntingan buku-bukunya bertengger di rak buku-buku Gramedia, Gunung Agung, dan toko buku utama lainnya. Lebih dari 80 judul buku pernah disunting melalui kepiawaiannya. Halim Ambiya tak hanya menyunting buku-buku Islaman, namun juga buku-buku sosial-politik, ekonomi Islam, psikologi, dan sejarah.
 
Beberapa karya penyuntingannya antara lain; ''Psikologi Beragama'' (Komaruddin Hidayat), Soraya Clues; ''Jejak-jejak Perjalanan Jiwa'' (Soraya Haque), ''Opick; Oase Spiritual dalam Senandung'' (Opick), ''Bangkit dari Terpuruk'' (Masriyah Amva), ''Indahnya Doa Rasulullah Bagiku'' (Masriyah Amva), dll.
 
Berkat kepiawannya dalam penyuntingan buku, di tahun 2009-2010, Halim Ambiya dipercaya menjadi Redaktur Pelaksana di Rakyat Mereka Magazine, sebuah majalah bulanan yang memuat biografi tokoh-tokoh nasional.
 
Halim Ambiya pun pernah mengabdikan dirinya untuk membantu mengajar di almamaternya. Namun, tidak di fakultas dimana dia kuliah dulu. Dia menjadi asisten Prof Dr. Salam Harun,MA untuk mengajar mata kuliah tafsir di Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyar, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dari tahun 2007-2012.
 
Pada tahun 2012 akhir, Halim Ambiya mendirikan perusahaan penerbitan sendiri yang dia namakan Salima Publika. Dia mulai fokus menerbitkan buku-buku keislaman. Diantara buku yang diterbitkan oleh penerbit ini antara lain; ''Dahsyatnya Doa'' (Muhammad Agus Syafii), ''Mukjizat Huruf - Huruf Al-Qur'an'' (Didik Suharyo), ''Sunan Gunung Djati'' (Dadan Wildan), ''Sirrul Asrar; Rasaning Rasa'' (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, terj KH Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab), ''Tafsir Al-Jailani'' (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani-terjemah), Wisdom Traveler (Imam Arkananto), ''DISC; The Soul of Selling'' (Evilin Kumala Warangian), dll.
 
 
'''Perjalanan Karier:'''
* Wartawan [[Jawa Pos Group]] (1998-2000)
* Staf Pengajar Fakultas Tarbiyah [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]] (2007-2012)
* Redaktur Pelaksana Majalah [[Rakyat Merdeka]] (2009-2010)
* Freelance Editor di [https://mizan.com/# Mizan], [https://buku.kompas.id/ Penerbit Buku Kompas], [[Rakyat Merdeka|Rakyat Merdeka Books]], Serambi, Ufuk Publishing House dan [[Republika (surat kabar)|Republika]] (20092007-2012)
* Direktur Salima Publika (2012-sekarang)
* Admin Tasawuf Underground (2012-sekarang)