Halim Ambiya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 87:
[[Berkas:Logo Tasawuf Underground.jpg|jmpl|Logo [[Tasawuf Underground]].<ref>{{Cite web|title=Tasawuf Underground|url=https://www.facebook.com/tasawufunderground|website=www.facebook.com|language=id|access-date=2023-07-29}}</ref> ]]
=== Komunitas Tasawuf Underground ===
[[Tasawuf Underground]] sebagai komunitas
Menurut Halim Ambiya, tujuan pendirian [[Tasawuf Underground]] untuk menjawab kegelisahan intelektualnya yang melihat miskinnya tradisi ilmiah di media sosial seperti Facebook dan [[Instagram]]. Halim Ambiya melihat lemahnya pembelajaran ilmu tasawuf melalui media sosial. Halim merasa geram ketika melihat pembahasan tasawuf berkutat pada masalah [[klenik]] dan [[Mistisisme|mistis]].
Baris 129:
=== Pondok Tasawuf Underground ===
Seperti umumnya pendirian pondok atau pesantren di Nusantara, lembaga pendidikan ini lahir dari gagasan dan kiprah seorang kyai di suatu tempat, lalu santri datang untuk belajar agama kepadanya. Setelah itu, semakin hari semakin banyak santri yang datang menimba ilmu darinya. Hal ini pun terjadi pada Pondok Tasawuf Underground. Halim Ambiya sebagai pendiri merancang pendirian pesantren melalui stategi panjang perjalanan dakwahnya.
Halim Ambiya menyusun konsep pemberdayaan dan pendidikan dalam sebuah ''street base''—mengumpulkan anak-anak punk dan jalanan di tempat dimana mereka berkumpul. Mengajarkan ilmu agama layaknya pesantren, dari alif-ba-ta, hingga pelajaran fiqih, tafsir, hadis hingga tasawuf. Pada saat yang sama, Halim Ambiya juga membuat ''community base''—membuat jaringan relawan dari komunitas dan jamaah online dan offline yang dikembangkan oleh Halim Ambiya sendiri. Komunitas yang dihimpunnya ini kemudian mensupport kebutuhan pendirian pondok pesantren sebagai ''central base''.
Saat ini, [[Tasawuf Underground|Pondok Tasawuf Underground]] berada di sebuah ruko di Komplek Ruko Ciputat, [[Kota Tangerang Selatan]]. Di ruko tiga lantai itu, ada puluhan anak punk dan jalanan yang ''mondok''. Mereka tinggal di sana sekaligus mengaji layaknya di pondok pesantren.<ref>{{Cite news|last=Nurmansyah|first=Rizki|date=22 April 2021|title=Mengenal Tasawuf Underground, Pesantrennya Anak Punk Jalanan di Tangsel|url=https://jakarta.suara.com/read/2021/04/22/080500/mengenal-tasawuf-underground-pesantrennya-anak-punk-jalanan-di-tangsel?page=3|work=suarajakarta.id|access-date=28 Juli 2023}}</ref>▼
Pondok Pesantren ini menjadi sentral perekrutan santri, sekaligus menjadi tempat pendidikan dan pemberdayaan anak-anak punk dan jalanan untuk dididik secara ruhani, dengan pendekatan ilmu tasawuf dan psikoterapi, serta diberdayakan secara ekonomi dan sosial.
Uniknya, santri yang didik di Pondok Tasawuf Underground mayoritas dari kalangan anak-anak punk dan jalanan, Maka, lembaga pendidikan ini memiliki metode pembelajaran dan kurikulum berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya. Pondok ini tidak memiliki kalender akademik yang formal, karena setiap saat bisa menerima santri kapan pun.
Di pondok ini dipelajari Ilmu Baca Tulis Al-Qur’an, Bahasa Arab, Fiqih, Tauhid, Sejarah Islam, Hadis, Tafsir dan Tasawuf. Metode pengajarannya seperti pondok pesantren Nahdliyyin, yakni dengan menggunakan kitab-kitab kuning. Santri-santri Tasawuf Underground mengikuti kajian Kitab Safinatun-Najah karya Syekh Salim bin Abdullah Al-Hadrami, Kitab Bulughul Maram karya Syekh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Kitab Aqidatul Awam karya Syekh Sayyid Ahmad Marzuqi, Tafsir Jalalain karya Syekh Jalaluddin Al-Mahalli dan Syekh Jalaluddin As-Suyuthi, Kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syekh Nawawi Al-Bantani, Kitab Arbain Nawawi karya Imam Nawawi, Kitab Al-Hikam karya Syekh Ibnu Atha’illah, Kitab Sirrul Asrar, Kitab Fathu Rabbani, dan Kitab Futuhul Ghaib karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Kitab Minhajul Abidin, Al-Mawa’izh fi Al-Ahadis Al-Qudsiyyah, dan Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.
Santri Pondok Tasawuf Underground tidak dikenakan biaya sepeser pun. Semua pembiayaan ditanggung oleh pondok pesantren yang dikelola oleh Yayasan Bahjatun-Nufus. Kyai Halim Ambiya sebagai sentral figur, pendiri dan pengasuh Pondok Tasawuf Underground menjadi pengajar utama bagi para santri. Terutama pada mata pelajaran tauhid, fiqih dan tasawuf.
Beberapa pengajar di pondok ini antara lainnya; Ustadz M. Yusni Amru Ghazali, MSi, Ustadz Tata Septa Yudha, Msi, Ustadz Ibnu Sina, Msi, Ustadz Ade Irfan Abdurrahman, MSi, Ustadz Abdul Hamid Mahmudi SAg, Ustadz Rizqi Suripto dan Ustadz Fakhruddin, serta team pengajar Metode Amtsilati Korwil Jabotabek.
Pendidikan di Pondok Tasawuf Underground tertuang dalam beberapa aspek penting, diantaranya:
'''Pertama,''' ''Pendidikan Ruhani''. Penggemblengan pendidikan ruhani ini dimulai sejak awal rekrutmen. Santri diajarkan pentingnya pengetahuan fardhu ain dan fardhu kifayah. Terutama belajar dan praktek wudhu, thaharah, shalat, dan dzikir. Tasawuf Underground menggunakan model Inabah Pondok Pesantren Suryalaya. Hal ini disadari karena peserta didik di pesantren ini adalah anak-anak punk dan jalanan yang terpapar oleh narkoba dan psikotropika. Karena itu, masa 3 bulan pertama berfokus pada pelepasan mental jalanan dan menghilangkan ketergantungan terhadap obat-obatan berbahaya, dengan menggunakan shalat, dzikir dan hidroterapi. Peserta didik diarahkan untuk mengikuti kegiatan pesantren yang dipantau selama 24 jam.
'''Kedua,''' ''Pendidikan Agama Islam.'' Pada tahap kedua pembelajaran ini, mulai dikenalkan dengan pelajaran Bahasa Arab, Tauhid, Fiqih, Akidah Akhlak, Tafsir, Hadis dan Tasawuf. Karena masing-masing santri berbeda kemampuan, berbeda umur dan jenjang pendidikan di awal masuk di Pondok Tasawuf Underground, karena itu dipisahkan dalam beberapa kelas dan pengajian kitab yang berbeda-beda.
'''Ketiga,''' ''Pendidikan Kewirausahaan.'' Semua santri Tasawuf Underground mendapat peluang yang sama untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan kewirausahaan sesuai dengan bidang minat yang diinginkannya. Diantara pelatihan dan programnya adalah Pelatihan Sablon, Pelatihan Komputer dan Design Grafis, Pelatihan Barista, Pelatihan Perbengkelan Motor, Pelatihan Laundry Sepatu, dan sebagainya. Santri juga berkesempatan untuk magang dan bekerja di lini usaha milik pondok seperti kafe, laundry, bengkel motor, cucian mobil, kios buah-buahan, dan penjualan motor custom.
'''Keempat,''' ''Pendidikan Seni dan Kebudayaan.'' Tasawuf Underground menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kesenian dan kebudayaan yang sangat menunjang bagi mental dan spiritual santri. Di antaranya dengan Pelatihan Teater, Musik, dan Foto Jurnalistik.
'''Kelima,''' ''Pendidikan Formal.'' Seluruh santri diarahkan untuk melanjutkan jenjang pendidikan forrmal. Karena, sebagian besar anak-anak punk dan jalanan adalah mereka yang putus sekolah, karena itu dibuatkan kerjasama dengan PKBM untuk kegiatan belajar Paket A, B, dan C. Bahkan, santri berprestasi mendapatkan biaya siswa untuk melanjutkan kuliah.
▲Saat ini, [[Tasawuf Underground|Pondok Tasawuf Underground]] berada di
== Konsep Pengenalan "Peta Jalan Pulang" ==
|