Budaya Rejang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
isi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
isi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2:
'''Budaya Rejang''' adalah [[budaya]] yang dianut, dikekal dan dikembangkan oleh [[suku Rejang|masyarakat Rejang]] di wilayah asal mereka, [[Tanah Rejang|''Tanêak Jang'']], yang dewasa ini meliputi lima kabupaten di [[Provinsi Bengkulu|Bengkulu]], yakni [[Kabupaten Bengkulu Tengah|Bengkulu Tengah]], [[Kabupaten Bengkulu Utara|Bengkulu Utara]], [[Kabupaten Kepahiang|Kepahiang]], [[Kabupaten Lebong|Lebong]], dan [[Kabupaten Rejang Lebong|Rejang Lebong]]; serta [[Kabupaten Musi Rawas Utara]] di [[Provinsi Sumatra Selatan|Sumatra Selatan]].
 
Suku Rejang menempati Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Lebong. Suku ini merupakan suku dengan populasi terbesar kedua di Provinsi Bengkulu, suku ini adaptif terhadap perkembangan di luar daerah. Ini dikarenakan [[kultur]] masyarakat Rejang yang mudah menerima pendapat di luar tradisi dan kebudayaan mereka, dan ini membuat kelompok etnis ini relatif susah menyesuaikan diri dengan perkembangan kemajuan kehidupan modern. Hal ini menggambarkan bahwa sejak zaman dahulu suku Rejang memiliki adat-istiadat yang bersumber dari adat-istiadat suku-suku perantauan yang menetap di wilayah mereka.{{butuh rujukan}} Karena suku Rejang sudah banyak menempuh pendidikan tinggi seperti ilmu pendidikan keguruan, ilmu kesehatan, ilmu hukum, ilmu ekonomi, sastra, dan lain-lain. Banyak yang telah menekuni profesi sebagai [[pegawai negeri]], pejabat teras, dokter, pegawai swasta, pengacara, polisi, dan berbagai profesi yang memiliki kehormatan menurut masyarakat modern pada era sekarang ini. Mereka sudah banyak meninggal adat-istiadat yang tidak efektif lagi sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan.Adhepurnomo Ahmad A suku rejangjawa. Mereka lebih mementingkan ilmu pengetahuan modern berupa aturan hukum yang berlaku di Indonesa yang sah sebagai pedoman mereka menjalani kehidupan.{{butuh rujukan}}
 
== Sistem kekerabatan ==