Konferensi Tingkat Tinggi Puncak Glassboro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nico Delano (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Nico Delano (bicara | kontrib) |
||
Baris 45:
Beberapa hari kemudian [[Uni Soviet]] mengirim Perdana Menteri [[Aleksey Kosygin|Alexei Kosygin]] ke [[Kota New York]] untuk menyampaikan pidato tentang krisis Timur Tengah yang sedang berlangsung di [[Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa|markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Ketika [[Pemerintahan federal Amerika Serikat|pemerintah Amerika Serikat]] diberitahu tentang hal ini, orang Amerika dengan senang hati menyambut Kosygin dalam pertemuan antara dia dan Presiden [[Lyndon Baines Johnson|Lyndon B. Johnson]]. Pada 13 Juni 1967 Johnson mencari [[J. William Fulbright]], seorang Senator, di resepsi [[Gedung Putih]]. Llewellyn Thompson, [[Daftar Duta Besar Amerika Serikat untuk Rusia|Duta Besar AS untuk Uni Soviet]], percaya bahwa sebuah konferensi dapat "memulai proses menuju pemahaman dengan Soviet". Fulbright bahkan percaya bahwa Johnson sedang mempertimbangkan kembali strateginya di Vietnam. Belakangan Fulbright menulis dua surat kepada Johnson tentang pentingnya pertemuan puncak antara kedua negara. Johnson setuju, dan menulis surat balasan, yang mengatakan bahwa mereka sedang menunggu tanggapan Soviet atas undangan AS. [[Walt Whitman Rostow|Walt Rostow]], [[Penasihat Keamanan Nasional AS|Penasihat Keamanan Nasional]] pada saat itu, mengatakan bahwa 20 persen kemungkinan konferensi akan berdampak baik pada hubungan Soviet-AS, dan hanya 10 persen kemungkinan konferensi akan kacau.<ref>Gibbons 1995, p. 719.</ref>
[[Presidium Partai Komunis Uni Soviet XXII|Biro Politik]] Soviet (Politbiro) terbagi atas kegunaan Konferensi. [[Andrey Gromyko|Andrei Gromyko]], [[Kementerian Urusan Luar Negeri Uni Soviet|Menteri Luar Negeri]] saat itu dan masih bukan anggota Politbiro, berhasil mendapatkan dukungan untuk itu. Gromyko mencatat bahwa dialog Soviet-AS yang telah ditangguhkan pada tahun 1963 harus diaktifkan kembali, meskipun Perang Vietnam memberikan tekanan besar pada hubungan kedua negara.<ref>{{Cite book |author=Dunbabin, J.P.D. |title=The Cold War: The Great Powers and Their Allies |publisher=[
Kosygin telah setuju untuk berpidato di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] dan karena itu, ingin mengadakan pertemuan puncak di New York. Johnson, waspada menghadapi pengunjuk rasa menentang perang di Vietnam, lebih suka bertemu di [[Washington, D.C.]] Jaraknya kira-kira sama, Hollybush, kediaman Presiden Glassboro State College (sekarang Universitas Rowan) di Glassboro, New Jersey dipilih sebagai kompromi.
|