Riau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Merapihkan artikel Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k clean up, typos fixed: ibukota → ibu kota (2), klenteng → kelenteng, Ridho → Rida, tapi → tetapi, Marhum → – |
||
Baris 98:
Pada awal abad ke-16, [[Tome Pires]], seorang penjelajah [[Portugal]], mencatat dalam bukunya, [[Suma Oriental]] bahwa kota-kota di pesisir timur Sumatra antara suatu daerah yang disebutnya ''Arcat'' (sekitar [[Aru]] dan [[Rokan]]) hingga [[Jambi]] adalah pelabuhan dagang yang dikuasai oleh raja-raja dari [[Minangkabau]].<ref name=Andaya>{{Cite book|last=Andaya|first=Leonard Y.|title=Leaves of the Same Tree: Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka|publisher=University of Hawaii press|URL=http://books.google.co.id/books/about/Leaves_of_the_Same_Tree.html?id=w7AqZR1ZUZgC&redir_esc=y|year=2008|location=New York|isbn=978-082-4-83189-9|page=200|access-date=2013-10-18|archive-date=2023-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230124082753/https://books.google.co.id/books/about/Leaves_of_the_Same_Tree.html?id=w7AqZR1ZUZgC&redir_esc=y&hl=id|dead-url=no}}</ref> Di wilayah tersebut, para [[pedagang Minangkabau]] mendirikan kampung-kampung perdagangan di sepanjang [[Sungai Siak]], [[Sungai Kampar|Kampar]], [[Sungai Rokan|Rokan]], dan [[Sungai Indragiri|Indragiri]]. Satu dari sekian banyak kampung yang terkenal adalah [[Senapelan, Pekanbaru|Senapelan]] yang kemudian berkembang menjadi [[Pekanbaru]], yang kini menjadi ibu kota provinsi.
Sejarah Riau pada masa pra-kolonial didominasi beberapa kerajaan otonom yang menguasai berbagai wilayah di Riau. Kerajaan yang terawal, [[Kerajaan Keritang]], diduga telah muncul pada abad keenam, dengan wilayah kekuasaan diperkirakan terletak di [[Keritang, Indragiri Hilir]]. Kerajaan ini pernah menjadi wilayah taklukan [[Majapahit]], namun seiring masukkan ajaran Islam, kerajaan tersebut dikuasai pula oleh [[Kesultanan Melaka]]. Selain kerajaan ini, terdapat pula [[Kerajaan Kemuning]], [[Kerajaan Batin Enam Suku]], dan [[Kerajaan Indragiri]], semuanya diduga berpusat di [[Indragiri Hilir]].<ref name="PemkabInhil">[http://www.inhilkab.go.id/index.php/Profil/sejarah-singkat-indragiri-hilir.html "Sejarah Singkat Indragiri Hilir"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924035140/http://www.inhilkab.go.id/index.php/Profil/sejarah-singkat-indragiri-hilir.html |date=2015-09-24 }}. Situs resmi pemerintah [[kabupaten Indragiri Hilir]], diakses 17 Oktober 2013.</ref> hingga kedatangan kolonial, terdapat beberapa kerajaan dan kesultanan di Riau. Kerajaan Tambusai, Rambah, Kepenuhan, [[Kerajaan Rokan IV Koto|Rokan IV Koto]] dan Kunto Darussalam menguasai kawasan hulu sungai [[Sungai Rokan|Rokan]] dan anak sungainya yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Rokan Hulu|Rokan Hulu]]. Kerajaan [[Kerajaan Kampar Kiri|Kampar Kiri]] dan Singingi menguasai kawasan sehilir sungai [[Sungai Kampar Kiri|Kampar Kiri]] dan Singingi yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]] dan sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]]. Kerajaan Kuantan menguasai kawasan sehilir sungai [[Batang Kuantan|Kuantan]] yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]]. Kesultanan [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Siak Sri Inderapura]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Rokan Hilir|Rokan Hilir]], [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]], kota [[Kota Dumai|Dumai]], [[Kabupaten Siak|Siak]], [[Kabupaten Kepulauan Meranti|Kepulauan Meranti]], sebagian kota [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], kawasan sehilir sungai Tapung Kiri dan kanan serta [[Siak Hulu, Kampar|Taratak Buluh]] dan sekitarnya yang sekarang masuk kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]]. Kesultanan [[Kesultanan Pelalawan|Pelalawan]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]]. Dan kesultanan [[Kerajaan Indragiri|Indragiri]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]] dan [[Kabupaten Indragiri Hilir|Indragiri Hilir]], sedangkan sebagian kawasan pesisir Indragiri dulunya menjadi wilayah kesultanan [[Kesultanan Lingga|
=== Masa kerajaan Melayu ===
Baris 163:
== Demografi ==
Jumlah penduduk provinsi Riau berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] tahun [[2022]], sebanyak 6.493.603 jiwa.<ref name="RIAU"/> Kabupaten atau kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah [[
=== Suku bangsa ===
Baris 249:
Abad ke-19, masyarakat [[Suku Banjar|Banjar]] dari [[Kalimantan Selatan]] dan [[Suku Bugis|Bugis]] dari [[Sulawesi Selatan]], juga mulai berdatangan ke Riau. Mereka banyak bermukim di [[Kabupaten Indragiri Hilir|Indragiri Hilir]] khususnya [[Tembilahan, Indragiri Hilir|Tembilahan]].<ref>Majalah Prisma, Masalah 1-8, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1990</ref> Dibukanya perusahaan pertambangan minyak [[Chevron Pacific Indonesia|Caltex]] pada tahun 1940-an di [[Rumbai, Pekanbaru]], mendorong orang-orang dari daerah-daerah di Indonesia untuk mengadu nasib di Riau.
Suku [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Sunda|Sunda]] pada umumnya banyak berada pada kawasan [[transmigran]]. Etnis Jawa umumnya bekerja sebagai pegawai swasta & buruh serta tersebar cukup merata di Riau terutama di Pekanbaru, Dumai, dan sekitarnya, serta di banyak kabupaten. Sedangkan etnis Sunda umumnya bekerja sebagai buruh serta banyak bermukim di Pekanbaru dan sebagian sisanya di Dumai. Sementara etnis Minangkabau umumnya menjadi [[pedagang]] dan banyak bermukim pada kawasan perkotaan seperti [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], [[Kota Dumai|Dumai]], dan sekitarnya atau di wilayah ramai/padat penduduk di beberapa kabupaten (terutama di beberapa kecamatan serta
=== Bahasa ===
Riau merupakan provinsi dengan latar belakang penduduk yang majemuk, sehingga terdapat banyak bahasa yang dituturkan sehari-hari. Menurut [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|sensus 2010]], 40,05% penduduk Riau berusia 5 tahun ke atas berbicara menggunakan [[
Bahasa Melayu, yang dikenal sebagai bahasa Melayu Riau beserta dialeknya, merupakan bahasa yang dipertuturkan secara luas oleh etnis [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]] yang merupakan penduduk asli Riau khususnya di daerah pesisir, seperti [[Kabupaten Rokan Hilir|Rokan Hilir]], [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]], [[Kota Dumai|Dumai]], [[Kabupaten Kepulauan Meranti|Kepulauan Meranti]], [[Kabupaten Indragiri Hilir|Indragiri Hilir]], hingga ke daerah daratan, seperti [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]], [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], [[Kabupaten Siak|Siak]], [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]], [[Kabupaten Kampar|Kampar]], [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]], dan [[Kabupaten Rokan Hulu|Rokan Hulu]].<ref name=":6" />
Bahasa Minangkabau dipergunakan secara luas/dominan menjadi bahasa perniagaan di perkotaan (Pekanbaru) dan di sebagian wilayah bagian barat Riau yang berbatasan dengan Sumatra Barat. Selain menjadi bahasa yang digunakan masyarakat etnis Minangkabau dan digunakan di pasar-pasar/tempat perniagaan, dialek/bahasa Minangkabau juga bahkan dominan dan menjadi bahasa sehari-hari, bahasa pengantar/komunikasi (lingua franca), dan bahasa pergaulan masyarakat kota Pekanbaru. Di Pekanbaru sendiri mayoritas etnis Minang, etnis Minang merupakan etnis terbesar di Pekanbaru. Hal ini dikarenakan banyak orang Minang yang merantau lalu berniaga, bekerja, dan sekolah/kuliah di Riau hingga menetap dan menjadi warga Riau (khususnya Pekanbaru yang merupakan
Dialek-dialek dari [[Rumpun bahasa Batak|bahasa Batak]], juga dipertuturkan di provinsi Riau. Khususnya [[Bahasa Mandailing|dialek Mandailing]] yang dituturkan oleh masyarakat [[Suku Mandailing|Batak Mandailing]] di wilayah kabupaten Rokan Hulu yang berbatasan dengan Sumatra Utara. Dialek Batak lainnya seperti [[Bahasa Batak Toba|dialek Toba]] juga banyak dituturkan oleh masyarakat [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang tinggal disekitar perkotaan (Pekanbaru & Dumai) serta daerah-daerah Riau lainnya di beberapa kabupaten.<ref name=":0" />
Baris 275:
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] [[2021]], mayoritas warga Riau menganut agama [[Islam]]. Penganut [[Islam|Islam Sunni]] sebanyak 87,05% yang umumnya dianut [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan sebagian Batak, umumnya [[Suku Mandailing|Mandailing]] & sebagian [[Suku Batak Angkola|Angkola]]. Kemudian, [[Kekristenan]] dianut oleh 10,86% dengan rincian [[Protestanisme]] sebanyak 9,78% dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] sebanyak 1,08% yang kebanyakan berasal dari etnis Batak (Khususnya [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Simalungun|Simalungun]], serta [[Suku Pakpak|Pakpak]]), [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Karo|Karo]], dan sebagian dianut etnis Jawa, Tionghoa, serta penduduk dari Indonesia Timur (suku asal NTT, Minahasa, dan Ambon). Penganut [[Agama Buddha|Buddhisme]] sebanyak 2,03% dan [[Konfusianisme|Konfusianisme/Konghucu]] sebanyak 0,03% yang berasal dari etnis Tionghoa serta sebagian Jawa dan suku lainnya juga menganut Buddha. Sekitar 0,01% menganut [[Agama Hindu|Hindu]] yang dianut oleh masyarakat suku Bali serta sebagian masyarakat keturunan [[Orang India Indonesia|India-Indonesia]] (Hindi & Tamil), dan agama tradisional sebanyak 0,02% yang umumnya dianut oleh beberapa masyarakat terasing di Riau, sisanya sebagian besar sudah menganut agama Islam tetapi ada pula yang menganut agama Buddha hingga Kristen.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 31 Desember 2022|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=15 Mei 2023|format=Visual}}</ref>
Berbagai sarana dan prasarana peribadatan bagi masyarakat Riau sudah terdapat di provinsi ini, seperti masjid & musala (Islam), gereja Protestan dan gereja Katolik (Kristen), vihara/wihara Buddha, serta kuil atau pura Hindu. Jumlah rumah ibadah ibadah di Riau hingga tahun [[2021]], yakni masjid sebanyak 6.318 bangunan, kemudian musala sebanyak 6.544 bangunan, gereja Protestan sebanyak 1.895 bangunan, gereja Katolik sebanyak 244 bangunan, vihara/wihara sebanyak 94 bangunan, beberapa
== Politik dan pemerintahan ==
Baris 283:
{{utama|Daftar Wakil Gubernur Riau}}
[[Berkas:Office of Governor Riau Province.jpg|jmpl|264x264px|Kantor Gubernur Riau
Sejak berdirinya Provinsi Riau pada tahun 1958, provinsi ini telah dipimpin oleh tiga belas orang gubernur dan tujuh orang pejabat atau pelaksana tugas gubernur. Gubernur Riau petahana adalah [[Syamsuar]], yang dilantik pada 20 Februari 2019 oleh Presiden [[Joko Widodo]] setelah memenangkan [[pemilihan umum Gubernur Riau 2018|pemilihan gubernur tahun 2018]].<ref name="Lantik-Syamsuar">{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution|title=Jokowi Lantik Gubernur Riau Syamsuar dan wakilnya, Edy Nasution|last=Sani|first=Ahmad Faiz Ibnu|date=20 Februari 2019|work=[[Tempo.co]]|access-date=5 Juli 2020|editor-last=Widiastuti|editor-first=Rina|language=id|archive-date=2020-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200706165400/https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution|dead-url=no}}</ref>
Baris 328:
[[Berkas:Universitas islam riau.jpg|jmpl|ki|[[Universitas Islam Riau]].]]
[[Berkas:Gedung Rektorat UIN SUSKA Riau.jpg|jmpl|216x216px|Gedung Rektorat [[UIN SUSKA]] Provinsi Riau]]
[[Berkas:Taman Unri.jpg|jmpl|218x218px|Komplek Gedung
{{col|3}}
* [[Universitas Riau]]
Baris 384:
Pada provinsi ini terdapat beberapa perusahaan berskala internasional yang bergerak di bidang minyak bumi dan gas serta pengolahan hasil hutan dan sawit. Selain itu terdapat juga industri pengolahan [[kopra]] dan [[karet]].
[[Berkas:Pabrikrapp-1.jpg|jmpl|270x270px|Pabrik Kertas PT. Riau Andalan Pulp and Paper Kabupaten Pelalawan
Beberapa perusahaan besar tersebut di antaranya [[Chevron Pacific Indonesia]] anak perusahaan [[Chevron Corporation]], PT [[Indah Kiat Pulp & Paper]] Tbk di Perawang, dan [[PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)|PT. Riau Andalan Pulp & Paper]] di [[Pangkalan Kerinci]]
=== Komunikasi ===
Baris 392:
=== Pertambangan ===
[[Berkas:Kilang Minyak Pertamina RU II Dumai.jpg|jmpl|266x266px|Kilang Minyak Bumi terbesar se Riau dan Indonesia milik Pertamina RU II Dumai
Hasil pertambangan provinsi Riau adalah [[Minyak bumi]], [[Gas]], dan [[Batu Bara]].
=== Transportasi ===
Baris 437:
==== Air Terjun Aek Martua ====
Terletak di kecamatan Bangun Purba, [[
==== Objek Wisata Bono ====
Baris 467:
==== Kelenteng Hoo Ann Kiong/Vihara Sejahtera Sakti Selatpanjang ====
Kelenteng Hoo Ann Kiong (lebih dikenal luas sebagai Vihara Sejahtera Sakti/Tua Pek Kong Bio ([[
==== Mesjid Raya Pekanbaru ====
Masjid Raya dan Makan
==== Istana Siak Sri Indrapura ====
Baris 488:
==== Benteng Tujuh Lapis ====
Benteng Tujuh Lapis terletak di daerah Dalu-Dalu, kecamatan Tambusai, [[
== Tokoh ==
|