'''Jawawut'''<ref>{{cite web |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/jawawut|title=Jawawut|author=<!--Not stated-->|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref>{{refn|group=n|bentuk tidak baku: Juwawut; Jewawut}}, jewawut, atau '''sekoi''' ({{lang-jv|ꦗꦮꦮꦸꦠ꧀|jawawut}}; [[arkaisme|arkais]] {{lang-jv|ꦫꦤ꧀ꦢꦗꦮ|råndåjåwå}};<ref>{{cite web |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/randajawa|title=Randajawa|author=<!--Not stated-->|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> {{lang-la|Setaria italica}}) adalah sejenis [[serealia]] berbiji kecil ([[milet]]) yang pernah menjadi [[makanan pokok]] masyarakat [[Asia Timur]] dan [[Asia Tenggara]] dan asia pada umumnya, termasuk wilayah di sekitar Asia sebelum budidaya [[padi]] dikenal orang. Tumbuhan ini adalah yang pertama kali dibudidayakan di antara berbagai jenis milet dan sekarang menjadi milet yang terluas penanamannya di seluruh dunia, dan yang terpenting di Asia Timur. Nama [[Jawa#Etimologi|Pulau Jawa]] acap dikaitkan dengannya.