Gereja daring: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 10 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
VIGENio (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 1:
'''Gereja daring''' ({{lang-en|Internet church}}), atau disebut '''gereja internet''', mengacu pada tata cara di mana sebuah kelompok keagamaan menggunakan internet sebagai sarana untuk memfasilitasi kegiatan keagamaan.<ref>"Brandon Buckner, [http://www.collidemagazine.com/article/302/redeeming-the-internet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304125745/http://www.collidemagazine.com/article/302/redeeming-the-internet |date=2016-03-04 }} Redeeming The Internet" Collide Magazine (Accessed April 1, 2011)</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 17:
Sebagai kelompok yang menggunakan teknologi komunikasi, keberadaan gereja daring terus dikembangkan. Sebagai contoh, ada kelompok gereja daring yang menggunakan teknologi video conference untuk berkomunikasi satu sama lain dari berbagai belahan dunia. Sehingga melalui cara ini, meski terpisah jarak yang jauh setiap orang dalam kelompok ini tetap dapat berkomunikasi.
 
Gereja daring muncul karena perkembangan teknologi dan informasi dalam masyarakat modern masa kini yang disebut [[masyarakat informasi]]. Dalam masyarakat informasi, sumber daya yang diolah secara maksimal adalah informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bersifat komputerisasi dan digital. Masyarakat ini biasa ditemukan pada zaman ini, kebanyakan di kota-kota besar.
Masyarakat informasi dalam hal ini didefinisikan sebagai masyarakat yang melakukan segala aktivitas dalam kehidupannya (ekonomi, politik dan budaya) menggunakan dan mendistribusikan informasi dalam teknologi. Teknologi yang sedang trend dan diaplikasikan dalam segala aspek adalah teknologi digital. Inilah yang menjadikan masyarakat informasi masa kini menjadi identik dengan masyarakat digital.
 
Baris 37:
Orang-orang Kristen, seperti banyak pengguna internet, semakin banyak yang menggunakan situs jaringan sosial seperti [[Myspace|MySpace]], Xanga, dan [[Facebook]]. Situs ini menggabungkan banyak teknologi blogging, yang memungkinkan mereka untuk mengirim pesan satu sama lain dalam sistem, terhubung secara resmi sebagai teman, dan lain-lain. Koneksi ini bisa terwujud di dunia nyata maupun tidak, tapi banyak juga yang sekarang mempertimbangkan hubungan secara daring sebagai sesuatu bagian yang berarti dalam hidup mereka. Hal ini meningkatkan potensi pengaruh kehadiran umat Kristen dalam lingkungan ini. Kritik dari umat Kristen mengenai situs-situs tersebut telah berkembang, tetapi isinya lebih kepada pertanyaan seputar konten dan isu keamanan.<ref>John Kuhn, "[http://www.breakawaymag.com/AllTheRest/A000000536.cfm Should Myspace be Yourspace?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070909031717/http://www.breakawaymag.com/alltherest/a000000536.cfm |date=2007-09-09 }}"</ref> Hasilnya kini, sejumlah alternatif jejaring sosial Kristen telah dikembangkan. Di sisi lain, sebagian orang menganjurkan cara bermisi menggunakan situs jejaring sosial dan situs lainnya seperti blogging, chatting, dan pesan instan untuk menyebarkan [[injil]] dan merekrut anggota baru.<ref>Andrew Careaga, "[http://www.next-wave.org/dec99/embracing_the_cyberchurch.htm Embracing the cyberchurch] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150727011903/http://www.next-wave.org/dec99/embracing_the_cyberchurch.htm |date=2015-07-27 }}" ''Next-Wave http://www.next-wave.org'' (Accessed September 5, 2007); Kevin D. Hendricks, "[http://www.churchmarketingsucks.com/archives/2006/04/how_your_church_1.html How Your Church Can Use MySpace] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928084001/http://www.churchmarketingsucks.com/archives/2006/04/how_your_church_1.html |date=2007-09-28 }}" ''Chur {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170103052445/http://www.next-wave.org/ |date=2017-01-03 }}ch Marketing Sucks http://www.churchmarketingsucks.com'' (Accessed September 5, 2007); and Rev.</ref>
 
Sudah ada beberapa spekulasi dan eksperimen untuk memulai gereja dalam "lingkungan virtual". LifeChurch.tv mencoba membuka gereja daring dalam komunitas Facebook.<ref>Bobby Gruenewald, "[http://swerve.lifechurch.tv/2007/08/02/facebook-church/ Facebook Church] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080105011647/http://swerve.lifechurch.tv/2007/08/02/facebook-church/ |date=2008-01-05 }}" ''Swerve http://swerve.lifechurch.tv'' (Accessed September 5, 2007)</ref> Demikian juga gereja lainnya, mulai muncul dalam bentuk gereja virtual di mana orang dapat hadir dan melakukan ibadah atau kegiatan penyembahan bersama-sama secara daring.<ref>Theodore Wright, "[http://www.dokimos.org/secondlife/ CyberChurch in Second Life] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221202065849/http://www.dokimos.org/secondlife/ |date=2022-12-02 }}" ''Dokimos.org http://www.dokimos.org'' (Accessed September 5, 2007)</ref> Banyak gereja daring yang tetap mempertahankan unsur-unsur yang dapat ditemukan dalam tradisi gereja, seperti khotbah. Namun, mereka juga berusaha untuk beradaptasi dengan norma-norma sosial [[media digital]], sepeti misalnya pengguna yang menghadiri gereja-gereja ini biasanya dikenal dengan nama pengguna mereka; dan ada sesi obrolan sebelum, setelah, atau bahkan selama pelayanan gereja daring berlangsung.<ref>Tim Hutchings. (2011) "Contemporary Religious Community And The Online Church."</ref>
 
== Multimedia daring ==
Baris 49:
Melalui khotbah yang disampaikan secara online, gereja online ingin menarik minat jemaat yang ingin beribadah di luar jadwal tetap atau yang sudah pindah lokasi tempat tinggal. Gereja online juga tampaknya hendak menjangkau orang yang mungkin segan hadir di gereja konservatif dengan alasan tertentu.
 
Gereja Liquid, [[New Jersey]], merupakan salah satu gereja online yang menayangkan acara perjamuan kudus secara virtual. Jika pengunjung sudah ''log in'' ke website, pendeta akan meminta jemaat virtualnya untuk mengambil segelas anggur dan sebuah roti.
 
Gereja lain yang melakukan hal serupa adalah Gereja Saddleback yang digembalai oleh Pendeta Rick Warren. Gereja ini dikenal sebagai gereja pelopor ibadah digital. Hingga tahun 2014 setidaknya ada lebih dari 160 ibadah yang sudah ditayangkan secara streaming di website gereja ini.