Sulawesi Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tosalama (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k clean up, typos fixed: merubah → mengubah, Ibukota → Ibu kota (2), Perangko → Prangko
Baris 59:
|web = {{URL|https://www.sulbarprov.go.id/}}
}}
'''Sulawesi Barat''' (disingkat '''Sulbar''', [[aksara Lontara|Lontara]]: {{bugi|ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨅᨑ}}) adalah sebuah [[provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak di bagian barat [[Pulau Sulawesi]], [[Indonesia]]. Daerah ini pernah menjadi bagian dari provinsi [[Sulawesi Selatan]] hingga pemekaran provinsi pada 2004. IbukotaIbu kota provinsi Sulawesi Barat adalah [[Kabupaten Mamuju]].
 
Pembentukan provinsi Sulawesi Barat merupakan hasil [[Pemekaran daerah di Indonesia|pemekaran]] dari provinsi Sulawesi Selatan yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 yang disahkan dalam rapat Paripurna antara Pemerintah dan [[DPR RI]], dan diresmikan oleh [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] atas nama [[Presiden Republik Indonesia]] pada tanggal 16 Oktober 2004.<ref>{{Cite web|title=Provinsi Sulawesi Barat|url=https://sulbar.bpk.go.id/provinsi-sulawesi-barat-2/|access-date=22 Maret 2022|archive-date=2022-03-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20220328234801/https://sulbar.bpk.go.id/provinsi-sulawesi-barat-2/|dead-url=no}}</ref> Sulawesi Barat memiliki [[daratan]] dengan luas 16.937, 16&nbsp;km<sup>2</sup> dan lautan dengan luas 20.342&nbsp;km<sup>2</sup> serta [[pesisir]] [[pantai]] sepanjang 677&nbsp;km. Jumlah [[kecamatan]] di Sulawesi barat sebanyak 69 dengan jumlah [[desa]]/[[kelurahan]] sebanyak 649.<ref>{{Cite book|last=Sosilawati, dkk.|first=|date=2017|url=https://bpiw.pu.go.id/uploads/buku_produk/Buku_1Sulawesi.pdf|title=Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan Jangka Pendek 2018-2020: Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur PUPR Pulau Sulawesi|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR|isbn=978-602-61190-3-2|pages=20|url-status=live|access-date=2021-02-10|archive-date=2021-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210511132717/https://bpiw.pu.go.id/uploads/buku_produk/Buku_1Sulawesi.pdf|dead-url=no}}</ref>
Baris 67:
Sebelum datangnya Belanda, suku Mandar di Sulawesi Barat terdiri dari berbagai kerajaan. Pada Abad ke-16, Raja Tomepayung dari [[Kerajaan Balanipa]] memprakarsai penyatuan kerajaan-kerajaan tersebut menjadi konfederasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketertiban bersama dengan mengontrol perdagangan di pesisir barat Sulawesi. Kerajaan Balanipa, [[Kerajaan Binuang]], Sendana, Tapalang, Banggae, Pamboang, dan Mamuju, bersatu membentuk persekutuan ''Pitu Babana Binanga'' (tujuh kerajaan pesisir) melalui ''Assitalliang Tammajarra'' atau Perjanjian Tammajarra. Balanipa berstatus sebagai ''ayah'' atau ketua, Sendana sebagai ''ibu'' atau wakil ketua dan kerajaan lain sebagai ''anak'' atau anggota. Kerajaan Mandar pesisir melakukan perluasan ke utara yang merupakan wilayah [[Suku Kaili]].<ref name="pangadereng1">{{Cite journal|title=DARI PAKU SAMPAI SUREMANA: SEJARAH BATAS SELATAN DAN UTARA MANDAR|journal=Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora|url=https://jurnalpangadereng.kemdikbud.go.id/index.php/pangadereng/article/view/66|last=Hamid|first=Abd. Rahman|issue=1|doi=10.36869/pjhpish.v4i1.66|volume=4|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan|year=2018|access-date=2023-01-05|archive-date=2023-01-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230105154212/https://jurnalpangadereng.kemdikbud.go.id/index.php/pangadereng/article/view/66|dead-url=no}}</ref><ref name="pangadereng2">{{Cite journal|title=Assitalliang Tammajarra di Mandar Abad Ke-16|journal=Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/assitalliang-tammajarra-di-mandar-abad-ke-16-oleh-muhammad-amir/|last=Amir|first=Muhammad|issue=2|volume=3|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan|year=2018|access-date=2023-01-05|archive-date=2023-01-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230105154220/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/assitalliang-tammajarra-di-mandar-abad-ke-16-oleh-muhammad-amir/|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dochters van vorsten en adelijken uit Mandar Sulawesi TMnr 10001325.jpg|jmpl|kiri|Putri bangsawan di Mandar]]
Tidak hanya di pesisir, kerajaan-kerajaan di pedalaman juga membentuk persekutuan ''Pitu Ulunna Salu'' (tujuh kerajaan hulu) yang terdiri dari Tabulahan, Rantebulahan, Aralle, Mambi, Matangnga, Tabang, dan Bambang. Kedua persekutuan tersebut sering terlibat konflik seperti Perang Lahakang, Sungkiq, dan Damadamaq. Sehingga Raja Tomepayung dari Balanipa sebagai perwakilan ''Pitu Babana Binanga'' bertemu dengan Raja Londong Dahata dari Rantebulahan sebagai perwakilan ''Pitu Ulunna Salu'' membuat perjanjian ''allamungan batu'' di Luyo Balanipa untuk menyatukan wilayah Mandar baik di pesisir maupun di pedalaman. Mandar menjadi kerajaan maritim yang kuat dan disegani.<ref name="pangadereng1">< /ref><ref name="pangadereng2">< /ref>
 
=== Masa Kolonial ===
[[Berkas:KITLV A878 - Paalwoningen in Mandar, KITLV 107305.tiff|jmpl|ki|Rumah panggung Mandar di tahun 1930-an]]
Kerajaan di Mandar pesisir merupakan sekutu dari kerajaan besar lain yaitu [[Kesultanan Gowa|Gowa (Makassar)]], terutama dalam konfliknya melawan Bone dan Belanda. Salah satunya adalah penyerangan [[Pulau Buton]] yang menampung Raja Bone di tahun 1667. Armada Mandar dan Gowa disambut oleh pasukan Buton dan Belanda yang dipimpin [[Cornelis Speelman]] sehingga Gowa mengalami kekalahan dan pasukannya ditawan. Gowa terus mengalami kekalahan sehingga jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1667 melalui [[Perjanjian Bungaya]]. Pasukan gabungan Belanda dan Bone kemudian menyerang Mandar hingga mereka mengakui kekuasaan Belanda pada tahun 1674. Namun Belanda tidak benar-benar menguasai Mandar sampai tahun 1905. Tahun 1909, Belanda mulai menata administrasi di wilayah Mandar dengan mendirikan ''[[Afdeling Mandar]]'' yang mencakup ''Pitu Ulunna Salu'' dan ''Pitu Babanga Binanga'' dengan ibukotaibu kota di Majene. ''Afdeling'' tersebut berada di bawah ''Gouvernement Celebes en Onderhoorigheden'' (Kegubernuran Sulawesi dan dependensinya) yang berkedudukan di Makassar. Tahun 1916, ''Afdeling Mandar'' kembali ditata sehingga mencakup empat ''onderafdeling'' yang terdiri dari Mamuju, Polewali, Mamasa, dan Majene. ''Afdeling Mandar'' menjadi cikal bakal Provinsi Sulawesi Barat dan keempat ''onderafdeling'' sebagai kabupaten di dalam provinsi tersebut.<ref name="pangadereng1">< /ref>
 
=== Pembentukan provinsi Sulawesi Barat ===
Setelah merdeka, di wilayah ini dibentuk tiga kabupaten yaitu Mamuju, Majene, dan Polewali-Mamasa. Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan sejak tahun 1962. Pada masa itu di [[pulau Sulawesi]] terdapat 3 Provinsi yakni [[Provinsi Sulawesi Selatan]], [[Provinsi Sulawesi Tengah]], dan [[Provinsi Sulawesi Utara]]. Namun, pada tahun 1963 usulan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat tidak disetujui oleh pemerintah pusat karena beberapa alasan. Sebagai gantinya, pemerintah memekarkan [[Sulawesi]] bagian selatan menjadi [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dan [[Provinsi Sulawesi Tenggara]]. Perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat kembali menemukan momentumnya pada tahun [[1999]] pasca-[[reformasi]]. Terbentuknya beberapa provinsi baru di Indonesia seperti [[Provinsi Banten]], [[Provinsi Bangka Belitung]], dan [[Provinsi Gorontalo]] menjadi api penyulut perjuangan semesta rakyat untuk membentuk provinsi Sulawesi Barat. Perjuangan panjang pembentukan Provinsi Sulawesi Barat akhirnya terwujud melalui UU No. 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru pada tanggal [[5 Oktober]] [[2004]].<ref>{{Cite web|url=https://sulbar.tribunnews.com/2022/09/16/sejarah-sulawesi-barat-dari-pembentukan-hingga-para-gubernur-pernah-menjabat|title=Sejarah Sulawesi Barat, dari Pembentukan hingga Para Gubernur Pernah Menjabat|date=2022-09-16|website=sulbar.tribunnews.com|last=Munawwarah|first=Ahmad|access-date=2023-01-05|archive-date=2023-01-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230105154211/https://sulbar.tribunnews.com/2022/09/16/sejarah-sulawesi-barat-dari-pembentukan-hingga-para-gubernur-pernah-menjabat|dead-url=no}}</ref>
 
Selain pemekaran provinsi, wilayah ini juga mengalami pemekaran kabupaten. Tahun 2002, [[Polewali Mamasa]] dipecah menjadi Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa. Kabupaten Mamuju dimekarkan menjadi Mamuju Utara di tahun 2003 dan Mamuju Tengah di tahun 2012. Tahun 2017, Mamuju Utara merubahmengubah namanya menjadi Kabupaten Pasangkayu sehingga sama dengan nama ibukotanya.<ref>PP No. 61 Tahun 2017 tentang Perubahan Nama Kabupaten Mamuju Utara Menjadi Kabupaten Pasangkayu di Provinsi Sulawesi Barat.</ref>
 
== Geografi ==
Baris 106:
[[Berkas:Pakaian Adat Sulawesi Barat.png|jmpl|244x244px|Pakaian Adat Sulawesi Barat [[Suku Mandar|'''(Mandar)''']]]]
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Stamps_of_Indonesia,_068-08.jpg|thumb|150px|PerangkoPrangko Lambang Sulawesi Barat]]
Masyarakat Sulawesi Barat merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Sulawesi Barat dan juga pendatang. Penduduk asli provinsi Sulawesi Barat termasuk suku [[Suku Mandar|Mandar]], [[Suku Mamasa|Mamasa]], [[Suku Pattae|Pattae]] dan [[Suku Kalumpang|Kalumpang]].<ref name="SB">{{cite book|last = Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M. Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, dan Agus Pramono|first = |publisher = Institute of Southeast Asian Studies dan BPS – Statistics Indonesia|title = Demography of Indonesia’s Ethnicity|date = |year = 2015|url = http://books.google.co.id/books?id=crKfCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|page = 66|accessdate = 10 September 2021|isbn = |archive-date = 2023-01-24|archive-url = https://web.archive.org/web/20230124085516/https://books.google.co.id/books?id=crKfCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|dead-url = no}}</ref> Suku [[Suku Mandar|Mandar]] tersebar di semua wilayah kabupaten di Sulawesi Barat, kemudian suku Toraja [[Mamasa]] kebanyakan berada di kabupaten [[Kabupaten Mamasa|Mamasa]]. Sementara suku Makki berada di kecamatan [[Kalumpang, Mamuju|Kalumpang]] dan [[Bonehau, Mamuju|Bonehau]]. Suku [[Suku Pattae|Pattae]] berada di [[Kabupaten Polewali Mandar]], dan suku lainnya, tersebar di wilayah kabupaten, termasuk suku pendatang.
 
Baris 197:
* [[Universitas Terbuka]] (UT) UPBJJ Majene<ref>https://majene.ut.ac.id/</ref>
* [[Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mamuju]] (Poltekkes Kemenkes Mamuju)
* [[STAIN Majene|Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri]] (STAIN) Majene
 
=== Swasta ===