Sri Baduga Maharaja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 56:
Waktu mudanya Sri Baduga atau [[Prabu Siliwangi|Prabu Jayadewata]] terkenal sebagai pengembara ksatria pemberani dan tangkas. Istri pertamanya, [[Nyai Ambetkasih]] putri pamannya, [[Ki Gedeng Sindangkasih]] putra Mahaprabu [[Niskala Wastu Kancana]] dari [[Kerajaan Surasena|Kerajaan Surantaka]] ibu kotanya Desa [[Kedaton]] sekarang di [[Kecamatan]] [[Kapetakan, Kapetakan, Cirebon|Kapetakan]] [[Cirebon]], penguasa di Pelabuhan Muarajati [[Cirebon]] berbatasan langsung dengan [[Kerajaan Singapura|Kerajaan Sing Apura]]. Saat Wafat digantikan menantunya, [[Prabu Jayadewata]]. Dalam berbagai hal, orang sezamannya teringat kepada kebesaran mendiang buyutnya (Prabu Maharaja Lingga Buana) yang gugur di [[Perang Bubat|Bubat]] yang digelari Prabu Wangi.
 
Bahkan satu-satunya saat menyamar dengan nama '''Keukeumbingan Rajasunu''' yang pernah mengalahkan Ratu [[Kerajaan Japura]] Prabu [[Amuk Murugul]] putra [[Susuk Tunggal|Prabu Susuktunggal]] putra Mahaprabu [[Niskala Wastu Kancana]] waktu bersaing memperebutkan [[SubanglarangKabupaten Subang|Subang Larang]] putri [[Ki Gedeng Tapa]]/ Giridewata atau Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa [[Kerajaan Sing Apura]] putra [[Ki Gedeng Kasmaya]], Penguasa Cirebon Girang putra [[Bunisora|Prabu Bunisora]] (Adik [[Niskala Wastu Kancana|Mahaprabu Niskala Wastu Kancana]]), (istri kedua [[Prabu Siliwangi]] yang beragama Islam) dari [[Kerajaan Sing Apura]] berbatasan dengan [[Kerajaan Surantaka]]. Dari pernikahannya dengan [[Permaisuri Subanglarang]], prabu Siliwangi diangkat oleh kigedeng tapa jadi Raden pamanah rasa. Dan saat menjadi pasutri lahir lah anak pangeran walangsungsang, nyimas Rara Santang dan prabu kian Santang(Raden kian santang
 
Setelah terbuka jati diri Sang [[Prabu Siliwangi|Prabu pamanah rasa]] masih kerabat, lalu diantarkannya menemui ayah [[Prabu Amuk Murugul]], yaitu [[Susuk Tunggal|Prabu Susuktunggal]] kakak lain Ibu [[Dewa Niskala|Prabu Dewa Niskala]] ayahnya [[Prabu Siliwangi|Prabu pamanah rasa]], di [[Kerajaan Sunda]] [[Bogor]] sekarang dan dijodohkan dengan [[Nyai Kentring Manik Mayang Sunda]] putri [[Susuk Tunggal|Prabu Susuktunggal]], yang nanti melahirkan [[Surawisesa|Prabu Sanghyang Surawisesa]] kelak jadi pengganti Sri Baduga Maharaja di [[Pakuan Pajajaran]] dan [[Sang Surasowan]] jadi Adipati di Pesisir [[Banten]] atau [[Banten Girang]]. Sang Surasowan berputra Adipati [[Arya Surajaya]] dan putri [[Nyai Kawung Anten]]. Nyi Kawung Anten kelak menikah dengan [[Syarif Hidayatullah]] atau [[Sunan Gunung Djati]] dan melahirkan [[Pangeran Sabakingkin]] alias [[Maulana Hasanuddin]], pendiri [[Kesultanan Banten]] tahun [[1552]] M.