Gunung Pangrango: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
 
== Geologi ==
Gunung Pangrango termasuk salah satu [[gunung]] yang berusia muda,{{Sfn|Rudianto|2020|p=3}} dimana pembentukannya terjadi selama perioda [[Kuarter]] sekitar 3 juta tahun yang lalu. Gunung ini terbentuk dari proses [[subduksi]] pulau Jawa yang berada di atas [[Lempeng Sunda]] dengan [[Samudra Hindia]] yang merupakan bagian dari [[Lempeng Australia|Lempeng Indo-Australia]]. Pada awalnya, Gunung Pangrango merupakan gunung berapi yang aktif.{{Sfn|Rudianto|2020|p=10}} Namun, statusnya telah dinyatakan sebagai gunung berapi yang sudah mati dikarenakan tidak adanya aktivitas vulkanis.<ref>{{Cite book|last=Sastha|first=Harley Bayu|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Mountain_climbing_for_everybody/6uA6WaTPnBAC?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Mountain Climbing for Everybody: Panduan Mendaki Gunung|location=Jakarta Selatan|publisher=Penerbit Hikmah|isbn=978-979-114-147-5|pages=46|url-status=live}}</ref>
 
== Geografi ==
Baris 37:
Gunung Pangrango adalah salah satu dari tiga [[gunung berapi]] yang tertinggi di Jawa Barat,{{Sfn|Rudianto|2020|p=9}} dimana gunung ini merupakan gunung tertinggi kedua setelah Gunung Ciremai.<ref name=":0">{{Cite book|last=Hartono|first=Rudi|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Menyusuri_Keindahan_tanah_Pasundan/VSHCDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Gunung+Pangrango&pg=PA38&printsec=frontcover|title=Menyusuri Keindahan Tanah Pasundan|publisher=Penerbit Duta|isbn=978-602-463-994-5|editor-last=Rahmawati, A., dan Purwanti, N.|pages=39|url-status=live}}</ref> Ketinggian dari puncak Gunung Pangrango adalah 3.019 meter di atas permukaan laut.<ref>{{Cite web|last=Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango|date=2018|editor-last=Wiharisno, J., dan Mahyar, A.|title=Ayo ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango|url=https://simdpkk.menlhk.go.id/assets/filepublikasi/Booklet_Palembang.pdf|website=Sistem Informasi Manajemen Daerah Penyangga Kawasan Konservasi dan Kemitraan Konservasi|page=10}}</ref>  
 
Bentuk Gunung Pangrango mengerucut hingga ke puncaknya dengan bentuk permukaan yang rata.{{Sfn|Rudianto|2020|p=3}} Gunung Pangrango digolongkan sebagai [[gunung berapi kerucut]] karena bentuk kerucutnya hampir sempurna, dimana kerucut puncak gunung ini tumbuh di tepian kaldera dari Gunung Pangrango purbaPurba atau Gunung Limo.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Agustin|first=Fitriani|date=2019-02-04|title=Volkanostratigrafi Inderaan Jauh Kompleks Gunungapi Gede dan Sekitarnya, Jawa Barat, Indonesia|journal=Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral|volume=20|issue=1|pages=9-16|doi=10.33332/jgsm.2019.v.20.1.9-16}}</ref> Lereng Gunung Pangrango sangat curam, sementara punggung gunungnya panjang dengan bagian lembah yang dalam.<ref>{{Cite book|last=Sya, A., dan Hotimah, O.|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/MANAJEMEN_EKOWISATA/ERUoEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Gunung+Pangrango&pg=PA79&printsec=frontcover|title=Manajemen Ekowisata|location=Jakarta Timur|publisher=UNJ Press|isbn=978-623-7518-54-9|pages=79|url-status=live}}</ref>
 
== Iklim ==