Adeng Hudaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
13 tahun Bermain hanya satu kartu kuning
 
Siapa yang tak kenal Adeng Hudaya ,? Bobotoh fanatik pasti tahu persis sepak terjang pemain satu ini. Maklum dia adalah Libero sekaligus kapten, Ketika Persib Bandung Berjaya dii pentas sepakbola nasional semasa kompetisi era perserikatan.
Adeng Mulai bergabung dengan Tim Persib sejak tahun 1979, Sudah dua kali merasakan manisnya menjadi juara kompetisi kompetisi perserikatan yaitu pada tahun tahun 1986 dan 1989/1990. Ia punKetika menjadi bagian dari tim nasional Indonesia A yang berlatih di Brasil, ia tidak sempat memperkuat Persib kaladi menjadiPiala kampiunHasanal Bolkiah (Piala SultanPesta HasanahSukan BolkiahII) Di1986 di Brunei tahunDarussalam. 1986Karena "kehilangan" pemain andalannya tersebut, kemudian Persib memanggil dua pemain asal Bandung (Jawa Barat) yang memperkuat klub lain, yaitu Heri Kiswanto (Krama Yudha Tiga Berlian Palembang) dan Yusuf Bachtiar (Perkesa '78 Sidoardjo).
Tak hanya merasakan manis nyamanisnya gelar juara.., Kang Adeng pun ikut berjuang dari kampung ke kampung ketika Persib terlempar dari divisi utama pada musim kompetisi 1978-1980.
 
Begitu banyak pengalaman menarik selama Kang Adeng bergabung bersama Persib. Ini mejadii catatan tersendiri dalam perjalanan Karir Kang Adeng.
Baris 39:
Anak : Widia Oktaviana , yuda parlina Wina Khairina, Winda
Karir klub : Pop, por Uni, Persib Bandung 1979-1992
- Juara- Turnamen Piala Sultan Brunei Timnas (1986) Juara Pila kemerdekaan
- Timnas (1986) Juara Pila kemerdekaan
- Trining Camp di Brazil bersama PSSI A
Pemain Favorit : Franz beckenbauer Ronny Patna sarani , Heri Kiswanto