Mahāpajāpatī Gotamī: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Tjmoel (bicara | kontrib)
Baris 14:
== Kehidupan rohani ==
 
Setelah penahbisannya, Pajapati Gotami datang kepada Sang Buddha dan memohon untuk diberikan pelajaran. Pajapati mencapai tingkat [[Arahat]] bersama dengan lima ratus pengikut lainnya ketika mendengarkan [[Nandakovada Sutta]]. Pada pasamuan bhikkhu dan bhikkhuni di Jetavana, Buddha menyatakan Pajapati sebagai "Pemimpin Mereka yang Telah Mengalami (''rattaññūnam'')" (A.i.25). Tidak lama kemudian, ketika berada di Vesali, ia menyadari bahwa hidupnya sudah sampai kepada kesudahan. Ia berusia seratus dua puluh tahun; ia meninggalkan Sang Buddha, melakukan berbagai keajaiban, dan kemudian meninggal dunia, kelima ratus pengikutnya meninggal dunia bersama-sama dengan dia.
Setelah penahbisannya, Pajapati datang kepada Sang Buddha dan memohon untuk diberikan pelajaran.
Pajapati mencapai tingkat Arahat bersama dengan lima ratus pengikut lainnya ketika mendengarkan Nandakovada Sutta. Pada pasamuan bhikkhu dan bhikkhuni di Jetavana, Buddha menyatakan Pajapati sebagai "Pemimpin Mereka yang Telah Mengalami (rattaññūnam)" (A.i.25). Tidak lama kemudian, ketika berada di Vesali, ia menyadari bahwa hidupnya sudah sampai kepada kesudahan. Ia berusia seratus dua puluh tahun; ia meninggalkan Sang Buddha, melakukan berbagai keajaiban, dan kemudian meninggal dunia, kelima ratus pengikutnya meninggal dunia bersama-sama dengan dia.
 
Mahapajapati Gotami dinubuatkan akan mencapai kebuddhaan sempurna pada kelahiran yang akan datang sebagaimana disampaikan oleh Sang Buddha dalam "Sutra Teratai"<ref> '''Saddharman Pundarika Sutra''' - Sumber : ''"The Lotus Sutra"'' by Soothil and Kern, Diterjemahkan oleh Giriputra Soemarsono dan Drs. Oka Diputhera, Terbiatan : Departemen Agama Republik Indonesia </ref>
 
== Referensi ==