Hutan hujan Amazon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Baris 123:
| date=January 2000 | volume=19 | issue=1–5
| pages=141–169 | doi=10.1016/S0277-3791(99)00059-1 |bibcode = 2000QSRv...19..141C}}</ref> Perdebatan ini terbukti sulit diselesaikan karena keterbatasan praktis bekerja di hutan hujan berarti pengambilan sampel data bias jauh dari pusat lembah Amazon, dan kedua penjelasan tersebut didukung dengan cukup baik oleh data yang tersedia.
 
====Debu Gurun Sahara tertiup angin hingga ke Amazon====
Lebih dari 56% debu yang menyuburkan hutan hujan Amazon berasal dari [[Depresi Bodélé]] di [[Chad|Chad Utara]] di gurun [[Sahara]]. Debu ini mengandung [[fosfor]] yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Debu tahunan Sahara menggantikan jumlah setara fosfor yang hanyut setiap tahun di tanah Amazon akibat hujan dan banjir.<ref>{{cite journal|doi=10.1002/2015GL063040 | volume=42 | issue=6 | title=The fertilizing role of African dust in the Amazon rainforest: A first multiyear assessment based on data from Cloud-Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observations | year=2015 | journal=Geophysical Research Letters | pages=1984–1991 | last1 = Yu | first1 = Hongbin| bibcode=2015GeoRL..42.1984Y | doi-access=free }}</ref>
 
Satelit [[CALIPSO]] NASA telah mengukur jumlah debu yang diangkut oleh angin dari Sahara ke Amazon: rata-rata 182 juta ton debu tertiup angin dari Sahara setiap tahun, pada 15 derajat bujur barat, melintasi {{convert|1.600|mi|km|order=flip|abbr=on}} di atas Samudra Atlantik (beberapa debu jatuh ke Atlantik), lalu pada 35 derajat Bujur Barat di pantai timur Amerika Selatan, 27,7 juta ton (15%) debu berjatuhan di lembah Amazon (22 juta ton terdiri dari fosfor), 132 juta ton debu tertinggal di udara, 43 juta ton debu tertiup angin dan jatuh di Laut Karibia, melewati 75 derajat bujur barat.<ref>{{cite web|url=http://www.nasa.gov/content/goddard/nasa-satellite-reveals-how-much-saharan-dust-feeds-amazon-s-plants|title=Saharan Dust Feeds Amazon's Plants|first=Rob|last=Garner|date=24 February 2015|website=NASA|access-date=June 20, 2019|archive-date=June 23, 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190623142203/https://www.nasa.gov/content/goddard/nasa-satellite-reveals-how-much-saharan-dust-feeds-amazon-s-plants/|url-status=live}}</ref>
 
CALIPSO menggunakan laser range finder untuk memindai atmosfer bumi untuk distribusi vertikal debu dan aerosol lainnya. CALIPSO secara teratur melacak kepulan debu Sahara-Amazon. CALIPSO telah mengukur variasi jumlah debu yang diangkut – penurunan sebesar 86 persen antara jumlah debu tertinggi yang diangkut pada tahun 2007 dan terendah pada tahun 2011.
 
Kemungkinan yang menyebabkan variasi tersebut adalah [[Sahel]], sebidang tanah semi-kering di perbatasan selatan Sahara. Ketika jumlah hujan di Sahel lebih tinggi, volume debu lebih rendah. Curah hujan yang lebih tinggi dapat membuat lebih banyak tumbuh-tumbuhan di Sahel, membuat lebih sedikit pasir yang tertiup angin.<ref>{{cite web|url=https://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2015/29apr_amazondust/|title=Desert Dust Feeds Amazon Forests – NASA Science|work=nasa.gov|access-date=July 12, 2017|archive-date=May 14, 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170514192932/https://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2015/29apr_amazondust|url-status=live}}</ref>
 
===Aktivitas manusia===
[[File:Skyline Parcial de Manaus.jpg|thumb|[[Manaus]], dengan 2,2 juta penduduk, adalah kota terbesar di cekungan Amazon]]
[[File:Inneres eines Schabono 4.jpg|thumb|[[Yanomamo]] adalah kelompok yang terdiri dari sekitar 32.000 penduduk asli yang tinggal di hutan hujan Amazon.<ref>{{cite news |title=Yanomami |url=https://www.britannica.com/topic/Yanomami |work=Encyclopaedia Britannica |access-date=June 20, 2020 |archive-date=July 25, 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200725074020/https://www.britannica.com/topic/Yanomami |url-status=live }}</ref>]]
[[File:Índios isolados no Acre 5.jpg|thumb|right|Anggota [[Suku terpencil|suku terasing]] yang ditemui di negara bagian Brasil [[Acre]] pada tahun 2009]]
Berdasarkan bukti [[arkeologi]] dari penggalian di [[Caverna da Pedra Pintada]], manusia pertama kali menetap di wilayah Amazon setidaknya 11.200 tahun yang lalu.<ref>{{cite journal
| last1=Roosevelt | first1=A.C.
| last2=da Costa |first2=M. Lima |last3=Machado |first3=C. Lopes |last4=Michab |first4=M. |last5=Mercier |first5=N. |last6=Valladas |first6=H. |last7=Feathers |first7=J. |last8=Barnett |first8=W. |last9=da Silveira |first9=M. Imazio |last10=Henderson |first10=A. |last11=Sliva |first11=J. |last12=Chernoff |first12=B.|last13=Reese |first13=D.S. |last14=Holman |first14=J.A. |last15=Toth |first15=N. |last16=Schick |first16=K.
| title=Paleoindian Cave Dwellers in the Amazon: The Peopling of the Americas
| journal=Science | date=19 April 1996 | volume=272
| issue=5260 | pages=373–384
| doi=10.1126/science.272.5260.373 |bibcode = 1996Sci...272..373R| s2cid=129231783
}}</ref> Perkembangan selanjutnya menyebabkan pemukiman prasejarah akhir di sepanjang pinggiran hutan pada tahun 1250 M, yang menyebabkan perubahan pada [[Hutan|tutupan hutan]].<ref>{{cite journal
| last=Heckenberger | first=Michael J.
| author2=Kuikuro, Afukaka|author3=Kuikuro, Urissapá Tabata|author4=Russell, J. Christian|author5=Schmidt, Morgan|author6=Fausto, Carlos|author7= Franchetto, Bruna
| s2cid=7962308
| title=Amazonia 1492: Pristine Forest or Cultural Parkland?
| journal=Science | date=19 September 2003 | volume=301
| issue=5640 | pages=1710–1714
| doi=10.1126/science.1086112
| pmid=14500979 |bibcode = 2003Sci...301.1710H}}</ref>
 
Untuk waktu yang lama, diperkirakan bahwa hutan hujan Amazon berpenduduk jarang, karena tidak mungkin mempertahankan populasi besar melalui [[pertanian]], mengingat tanah yang buruk. Arkeolog [[Betty Meggers]] adalah pendukung utama gagasan ini, seperti yang dijelaskan dalam bukunya "Amazonia: Manusia dan Budaya di Surga Palsu". Dia mengklaim bahwa kepadatan populasi {{convert|0.2|PD/km2}} adalah maksimum yang dapat dipertahankan di hutan hujan melalui perburuan, dengan pertanian dibutuhkan untuk menampung populasi yang lebih besar.<ref>{{cite journal
| last=Meggers | first=Betty J.
| title=Revisiting Amazonia Circa 1492
| journal=Science | date=19 December 2003 | volume=302
| issue=5653 | pages=2067–2070
| doi=10.1126/science.302.5653.2067b
| pmid=14684803| s2cid=5316715
}}</ref> Namun, temuan [[antropologi]] baru-baru ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut sebenarnya berpenduduk padat. Sekitar 5 juta orang mungkin pernah tinggal di wilayah Amazon pada tahun 1500 M, dan terbagi antara permukiman pesisir yang padat, seperti di [[Marajó]], dan penduduk pedalaman.<ref name=park>{{cite book|title=Tropical Rainforests|author=Chris C. Park|page=108|year=2003|publisher=Routledge|url=https://books.google.com/books?id=4WQf6RZAiKcC&pg=PA108|isbn=978-0-415-06239-8|access-date=August 24, 2017|archive-date=January 10, 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220110100622/https://books.google.com/books?id=4WQf6RZAiKcC&pg=PA108|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1900, populasinya turun menjadi 1 juta dan pada awal 1980-an jumlahnya kurang dari 200.000.<ref name=park />
 
== Bacaan lanjutan ==