Ananda Mahidol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Mom_Sangwal_and_children.JPG karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No license since 30 July 2023. |
Menghapus King_Ananda_Mahidol_and_Prince_Bhumibol_Adulyadej.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No license since 26 May 2024. |
||
Baris 58:
Pada tahun 1944, Jepang terlihat akan segera kalah, dan Bangkok hancur akibat terjangan militer Sekutu. Ditambah lagi dengan krisis ekonomi, pemerintahan Plaek Pibulsonggram menjadi tidak populer. Pada bulan Juli, Plaek Pibulsonggram digulingkan, dan Parlemen mengadakan konvensi lagi dengan menunjuk Khuang Aphaiwong yang merupakan seorang pengacara sebagai perdana menteri. Jepang akhirnya menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945.
=== Setelah perang ===
Setelah [[Perang Dunia]] II berakhir, Raja Ananda Mahidol kembali ke Thailand. Ia kembali pada Desember 1945 dengan memegang gelar hukum. Meskipun ia masih muda dan belum berpengalaman, ia berhasil merebut dukungan rakyat dengan cepat. Salah satu hal yang berhasil mendongkrak popularitasnya adalah kunjungannya ke kawasan pecinan Bangkok untuk meredakan tensi yang bergejolak antara etnis Thailand dan Cina.<ref>{{cite web |url= http://www.bot.or.th/English/Banknotes/HistoryANdSeriesOfBanknotes/Pages/Banknote_Series15.aspx |title= Banknotes, Series 15 |author= |date= March 3, 2003 |work= Banknotes > History and Series of Banknotes > |publisher= [[Bank of Thailand]] |accessdate= March 4, 2012 |quote= Back—The portrait of HM the King Ananda Mahidoll{{sic}} with the picture of HM proceeding to visit people at Sam Peng and Illustration of Rama VII Bridge |archive-date= 2008-12-04 |archive-url= https://web.archive.org/web/20081204165350/http://www.bot.or.th/English/Banknotes/HistoryANdSeriesOfBanknotes/Pages/Banknote_Series15.aspx |dead-url= yes }}</ref>
|