Invasi Indonesia ke Timor Leste: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pineapplethen (bicara | kontrib)
kembalikan vandalisme, jelas edit ini hanya dilakukan karena nafsu semata, bukan karena sumber yg jelas
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
DocVeeGee (bicara | kontrib)
k Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 52:
Pada April 1975, konflik internal membagi kepemimpinan UDT, dengan Lopes da Cruz memimpin faksi yang ingin meninggalkan Fretilin. Lopes da Cruz khawatir bahwa sayap radikal Fretilin akan mengubah Timor Timur ke front komunis. Namun, Fretilin menyebut tuduhan ini konspirasi Indonesia, sebagai sayap radikal yang tidak memiliki basis kekuatan.<ref name="Ramos-Horta, p. 53">Ramos-Horta, p. 53</ref> Pada tanggal 11 Agustus, Fretilin menerima surat dari pemimpin UDT untuk mengakhiri koalisi.<ref name="Ramos-Horta, p. 53"/>
 
Kudeta UDT adalah "operasi rapi", di mana unjuk kekuatan di jalanan diikuti oleh pengambilalihan infrastruktur vital, seperti stasiun radio, sistem komunikasi internasional, bandara, kantor polisi, dan lain-lain.<ref name=RH54>Ramos-Horta, p. 54</ref> Selama menghasilkan perang saudara, para pemimpin di setiap sisi "kehilangan kontrol atas perilaku pendukung mereka", dan sementara pemimpin UDT dan Fretilin berperilaku dengan pengendalian diri, para pendukung tak terkendali mengatur berbagai pembersihan berdarah dan pembunuhan.<ref name=RH55>Ramos-Horta, p. 55</ref> Pemimpin UDT menangkap lebih dari 80 anggota Fretilin, termasuk pemimpin masa depan [[Xanana Gusmão]]. Anggota UDT membunuh lusinan anggota Fretilin di empat lokasi. Para korban termasuk anggota pendiri Fretilin, dan saudara dari wakil presiden, [[Nicolau Lobato]]. Fretilin menanggapi dengan berhasil menarik ke unit militer Timor Timur Portugis terlatih.<ref name=RH54/> UDTPengambilalihan pengambilalihandengan kekerasan sehinggaoleh UDT yang memicu perang saudara tiga minggu yang panjang, dalamdengan pittingperbandingan kekuatan 1.500 perusahaan pasukantentara melawan 2.000 pasukan reguler sekarangyang dipimpin oleh komandan Fretilin.{{Citation needed|date=December 2010}} Ketika militer Timor Timur Portugis yang terlatih beralih kesetiaan kepada Fretilin, menjadi dikenal sebagai Falintil.<ref>Conboy, pp. 209–10</ref>
 
Pada akhir Agustus, sisa-sisa UDT mundur menuju perbatasan Indonesia. Sekelompok UDT sekitar 900 menyeberang ke Timor Barat pada tanggal 24 September 1975, diikuti oleh lebih dari seribu orang lain, meninggalkan Fretilin yang menguasai Timor Timur untuk tiga bulan berikutnya. Jumlah korban tewas dalam perang saudara dilaporkan termasuk empat ratus orang di [[Dili]] dan mungkin enam ratus di perbukitan.<ref name=RH55/> Setelah kejadian itu, banyak pendukung UDT dipukuli dan dipenjara oleh pemenang Fretilin.<ref>{{Cite web|last=Sulindo|first=Redaksi|date=2017-12-06|title=Timor: Dari Anyelir, Flamboyan, hingga Seroja - Koran Sulindo|url=https://koransulindo.com/timor-dari-anyelir-flamboyan-hingga-seroja/|language=id-ID|access-date=2022-05-25}}</ref>