Pertempuran Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
 
 
Download aplikasi: https://kmp.im/app6Ploegman kemudian tewas oleh salah satu rakyat Surabaya bernama Sidik di depan Hotel Yamato. Diwaktu yang sama terjadi kericuhan yang menyebabkan warga masuk ke hotel dan berhasil merobek warna biru di bendera Belanda sehingga tersisa warna merah dan putih saja. Tanggal 29 Oktober Indonesia dan sekutu akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Namun, kesepakatan tersebut diingkari, kedua belah pihak kembali bentrok
 
Editor : Serafica Gischa
 
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6Ploegman kemudian tewas oleh salah satu rakyat Surabaya bernama Sidik di depan Hotel Yamato. Diwaktu yang sama terjadi kericuhan yang menyebabkan warga masuk ke hotel dan berhasil merobek warna biru di bendera Belanda sehingga tersisa warna merah dan putih saja. Tanggal 29 Oktober Indonesia dan sekutu akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Namun, kesepakatan tersebut diingkari, kedua belah pihak kembali bentrok
 
Pertikaian yang meletus ini menyebabkan tewasnya salah satu perwira Inggris, yakni Brigadir Jenderal (Brigjen) Aubertin Mallaby. Setelah Mallaby tewas, AFNEI kemudian menunjuk Jenderal Robert Mansergh sebagai pemimpin pasukan sekutu di Surabaya. Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi pada tanggal 10 November 1945
 
 
 
Editor : Serafica Gischa
 
Pada 10 November 1945, pasukan Sekutu menyerang Kota Surabaya dan pejuang Indonesia tak gentar untuk menghadapinya