Sungai Lembing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pariwisata: Tambah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 163:
}}</ref> Kota ini didirikan pada tahun 1900-an sebagai komunitas [[penambangan timah]] ketika perusahaan Inggris Pahang Consolidated Company Limited (PCCL) mendirikan industri penambangan [[timah]] di sana setelah kegiatan penambangan dimulai pada tahun 1886. Sungai Lembing memiliki listrik, sekolah, bioskop, pom bensin sendiri, dan rumah sakit.
Pada tahun 1926, kerusakan akibat banjir menyebabkan kegiatan penambangan terhenti selama tiga bulan. [[Depresi Besar]] dan [[Pendudukan Malaya, Borneo Utara, dan Sarawak oleh Jepang|pendudukan Jepang di Malaya]] sangat memengaruhi industri [[pertambangan]] timah di kota itu. Sejak [[Hari Merdeka|kemerdekaan Malaya]], Sungai Lembing mengalami penurunan karena permintaan global dan harga timah turun, mengakibatkan penutupan tambang pada tahun 1987. Banyak warga yang pindah sehingga fasilitas seperti pertokoan dan SPBU tutup.
Setelah tahun 2001, Sungai Lembing direvitalisasi sebagai [[wisata warisan]] dengan dibukanya Museum Sungai Lembing. [[Investasi]] pemerintah selanjutnya menjadikan kawasan ini salah satu tempat wisata penting di Pahang. Pada tahun 2014, kota ini berpenduduk sekitar 5.000 orang. Sebuah kebakaran besar pada tahun 2019 menimbulkan kekhawatiran akan kelestarian bangunan bersejarah.
==Pariwisata==
Pada Juli 2017, penduduk setempat memperkirakan sekitar 2.000 hingga 3.000 wisatawan mengunjungi kota tersebut setiap akhir pekan, dan jumlah tersebut mencapai puncaknya selama liburan sekolah di Malaysia dan [[Singapura]].<ref>{{cite news |last=Pek Yee |first=Foong |date=2017-07-14 |title=Ex-mining town embraces ecotourism |url=https://www.thestar.com.my/metro/focus/2017/07/14/exmining-town-embraces-ecotourism-kampung-baru-sungai-lembing-folk-happy-to-show-off-towns-attractio/ |work=[[The Star (Malaysia)|The Star]] |access-date=2020-07-04 }}</ref> Selain Museum Sungai Lembing dan terowongan pertambangan, tempat wisata di kawasan ini termasuk museum yang didedikasikan untuk [[kristal]],<ref>{{cite news |last=Khoo |first=Simon |date=2009-10-21 |title=Former miner opens crystal museum |url=https://www.thestar.com.my/news/community/2009/10/21/former-miner-opens-crystal-museum |work=[[The Star (Malaysia)|The Star]] |access-date=2020-07-04 }}</ref> pemandian [[mata air panas]], Bukit Panorama,<ref>{{cite news |last=Begum |first=Faridah |date=2007-01-01 |title=Safari-park plan for Sungai Lembing |url=https://www.thestar.com.my/news/community/2007/01/01/safaripark-plan-for-sungai-lembing |work=[[The Star (Malaysia)|The Star]] |access-date=2020-07-04 }}</ref> dan [[Air terjun|Air Terjun]] Pelangi.<ref name="TheStar1" /> Tempat ibadah termasuk Gua Charas, di mana kuil [[Kuil Buddha|Buddha]] dan [[Kuil Hindu|Hindu]] terletak di dalam gua.<ref>{{cite news |last=Khoo |first=Simon |date=2007-01-09 |title=Unusual sights at Charas Cave|url=https://www.thestar.com.my/news/community/2007/01/19/unusual-sights-at-charas-cave |work=[[The Star (Malaysia)|The Star]] |access-date=2020-07-04 }}</ref>
<gallery mode-"packed">
|