Konflik Irlandia Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 78:
Meskipun kalah, kelompok IRA yang anti-traktat - belakangan hanya dikenal dengan nama IRA setelah IRA yang pro-traktat bergabung dengan tentara nasional Irlandia - tetap menjalankan aksi-aksi bersenjatanya yang mencakup peledakan bom, penyerangan, dansabotase di sejumlah wilayah di Inggris dan Irlandia. Sebagai respon atas tindakan IRA yang merajarela tersebut, pemerintah Irlandia mengeluarkan wewenang bagi kepolisian untuk menangkap mereka yang dianggap terlibat dengan IRA tanpa harus melalui proses peradilan. Kebijakan tersebut membawa konsekuensi dan tekanan bagi kaum Katolik di Irlandia Utara sehingga menjelang dekade 1960-an, IRA memutuskan untuk menghentikan aktivitas bersenjatanya.{{butuh rujukan}}
Sebagai bagian dari Kerajaan Britania Raya, Irlandia Utara memiliki hak istimewa untuk mendirikan parlemen sendiri. Di dalam pemerintahannya, Irlandia Utara menerapkan kebijakan yang cenderung mengistimewakan kaum mayoritas Protestan dan mendiskriminasi kaum Katolik dalam berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan hak suara dalam pemilu. Konflik dan intimidasi juga terjadi di daerah-daerah yang didominasi oleh kaum agama tertentu sehingga sebagai akibatnya, masyarakat Irlandia Utara pun kemudian terbagi menjadi wilayah timur yang didominasi kaum Protestan (berpusat di [[Belfast]]) dan wilayah barat yang didominasi oleh kaum Katolik (berpusat di [[Derry]]).{{butuh rujukan}}
== 1966-1969 ==
|