Edhi Sunarso: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Turbohybrid (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Penambahan informasi |
||
Baris 1:
'''Edhi Sunarso'''
[http://nasional.tempo.co/read/news/2016/01/05/078733134/pematung-bundaran-hi-wafat-karena-sesak-nafas Pematung Bundaran HI Wafat Karena Sesak Nafas] Tempo.co, tanggal 5 Januari 2016. Diakses tanggal 5 Januari 2016.</ref> adalah salah seorang maestro pematung [[Indonesia]].▼
== Kehidupan Pribadi ==
'''Edhi Sunarno''' dilahirkan di Salatiga pada 2 Juli tahun 1932. Lahir disaat masa penjajahan membuat Edhi terjun menjadi seorang pemuda sejak usia muda. Pada tahun 1947, Edhi Meninggalkan bangku sekolahnya dan kemudian bergabung dalam pasukan Samber Nyawa pada DIvisi 1, Batalyon III Siliwangi, Resimen V, yang bermarkas di [[Kabupaten Subang|Subang]], [[Jawa Barat]]. Di usia nya yang masih terbilang mudi, Edhi bertugas sebagai pembawa pesan yang menghubungkan antar pejuang kemerdekaan. karena itu Edhi sempat menjadi tahanan perang tentara [[kerajaan Belanda]] atau biasa dikenal dengan [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda|KNIL]] di Kebonbaru, [[Kota Bandung|Bandung]].
Untuk mengisi waktu luangnya di penjara, Edhi mengikuti sejumlah pelatihan seperti, pelatihan [[Bahasa Inggris]], [[Bahasa Indonesia]], [[ilmu hitung]], hingga menggambar. Karena hasil gambarnya bagus, Edhi kerap diminta untuk membesarkan potret dan diberikan upah. Setelah Belanda Mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, semua tawanan-tawanan perjuangan Indonesia dibebaskan tak terkecuali Edhi yang langsung pulang ke Salatiga menemui keluarganya.
Dari Salatiga, ia berangkat menemui kawan-kawan seperjuangannya, yang turut hijrah ke Yogyakarta bersama [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Divisi SIliwangi.]] namun setibanya di Yogyakarta ternyata koleganya telah kembali Ke Bandung. Pada tahun 1950 Edhi bertemu seniman [[Hendra Gunawan (pelukis)|Hendra Gunawan]] saat ia tengah mencari komandan dan sekawan prajurit lain yang telah meninggalkannya kembali menuju Bandung.
Saat Edhi berada di studio Hendra, para Pelukis Rakyat sedang gencar bereksperimen untuk pembuatan patung untuk mencari ciri khas dari seni rupa bangsa Indonesia. dari sinilah karya dari Edhi Sunarno dilirik oleh presiden [[Soekarno]] untuk mengerjakan beberapa proyek patung di Indonesia. Edhi kemudian mendapatkan undangan untuk mengikuti rangkaian seminar seni rupa dari berbagai negara dan juga mendapatkan beasiswa dari [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] untuk melanjutkan pendidikannya di Visva Bharanti Rabindranath Tagore University di India pada tahun 1954-1957.
== Latar belakang ==
Baris 34 ⟶ 42:
== Wafat ==
Edhi Sunarso meninggal dunia pada tanggal 4 Januari 2016 di Jogja Internasional Hospital pukul 22:52 karena infeksi pernafasan akut yang dideritanya.<ref name=":0"
▲[http://nasional.tempo.co/read/news/2016/01/05/078733134/pematung-bundaran-hi-wafat-karena-sesak-nafas Pematung Bundaran HI Wafat Karena Sesak Nafas] Tempo.co, tanggal 5 Januari 2016. Diakses tanggal 5 Januari 2016.</ref>
== Referensi ==
|