Banda Neira: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 24011516 oleh 112.215.253.202 (bicara) Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan [[pala]] dan fuli (bunga pala) dunia, karena Kep. Banda adalah satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi itu hingga pertengahan [[abad ke-19]]. Kota modernnya didirikan oleh anggota [[VOC]], yang membantai penduduk Banda untuk mendapatkan palanya pada tahun [[1621]] dan membawa yang tersisa ke [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) untuk dijadikan [[perbudakan|budak]].
Pulau ini juga terkenal sebagai tempat pembuangan tahanan politik pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Beberapa tokoh perjuangan nasional yang pernah merasakan tinggal di pulau ini di antaranya [[Mohammad Hatta]], [[Sutan Sjahrir|Sutan Syahrir]], dan Cipto Mangunkusumo. Pada 2016, rumah tempat Sutan Syahrir dan Mohammad Hatta tinggal telah dijadikan museum sedangkan rumah Cipto Mangkusumo masih dibiarkan kosong. {{butuh rujukan}}
== Wisata ==
|