Pulau Selaru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nur Sifatullah (bicara | kontrib)
k Perbaikan simbol satuan derajat, Perbaikan salah ejaan.
Baris 48:
 
=== Hutan mangrove ===
Komunitas mangrove Desa Adaud Pulau Selaru terletak pada posisi 131o131<sup>o</sup> 06’965’’ dan 08o08<sup>o</sup> 08’227’’ dengan luas total sebesar 11.3371 km2. Kenampakan seca-rasecara visual di lapangan tumbuh pa-dapada substrat lumpur, lumpur ber-pasirberpasir bercampur patahan karang memiliki dasar perairan yang landai. Jenis mangrove yang dijumpai dan lebih mendominasi adalah mangrove dari famili Rhisophoraceae sedangkan jenis-jenis yang ditemui adalah Rhizophora apiculata, R. mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Avicenia sp, presen penutupan lahan masing-masing adalah Anakan (24,59 %), Sapihan (45,9 %) Pohon (29,51 %).
 
=== Padang lamun ===
Di Pulau Selaru, dijumpai enam spesies lamun diantaranya Thalassia hemprichii: Enhalus acoiroides; Halophyla ovata; Cymodocea rotundata; Halodule uninervis; Syringodium isoetifolium. Luasan tutupan lahan pada lokasi pengamatan sebesar 43.17 % tutupan lahan lamun.
 
Luas lamun wilayah Pulau Selaru mencapai 14.236 km2km<sup>2</sup>, sementara panjang total padang lamun mencapai 98.071&nbsp;km dan lebar rata-rata 0.1452&nbsp;km. Secara umum perkembangan lamun di Pulau Selaru cukup baik karena disokong oleh kondisi fisik-kimia perairan yang sangat mendukung.
 
Kerapatan lamun di Pulau Selaru berdasarkan hasil pengamatan ditemukan sebesar 230,29 tegakan/m2, dimana kerapatan tertinggi ditemukan pada jenis Cymodecea rotundata sebesar 42,67 tegakan/m2; dan terendah pada jenis Enhalus acoroides sebesar 21,33 tegakan/m2. Nilai kerapatan jenis yang ada berbanding terbalik dengan tingkat persen tutupan untuk beberapa jenis lamun yang dijumpai.
Baris 100:
 
===== Pasang surut dan arus =====
Panjang garis pantai wilayah Pulau Selaru berdasarkan hasil perhitungan ditemukan pan-jangpanjang total garis pantai wilayah Pulau sebesar 150.02&nbsp;km. Pasang surut di perairan Pulau Selaru memiliki tipe yang sama dengan daerah lainnya di Maluku, yaitu digolongkan sebagai pasang cam-puran mirip harian ganda (predominantly semi diurnal tide). Ciri utama tipe pasang surut ini adalah terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dimana pasang pertama selalu lebih besar dari pasang kedua.
 
Tunggang air (tidal range) maksimum perairan ini umumnya berkisar antara 2 – 2,5 meter. Tunggang air ini dapat menyebabkan bagian perairan yang lebih dangkal akan muncul kepermukaan seperti di perairan pantai Namtabung, Lengat, Werain, Riama dan Kandar. Kejadian “Meti Kei” selama bulan Oktober memberikan dampak kekeringan yang luar biasa di daerah tersebut sehingga dapat berakibat fatal bagi organisme termasuk terumbu karang.
Baris 112:
 
===== Kualitas Air =====
Suhu permukan laut di Pulau Selaru relatif rendah bervariasi antara 26,80 – 27,40&nbsp;°C de-ngandengan nilai rerata 27,10&nbsp;°C. Suhu minimum dijumpai pada perairan sekitar Adaut sedangkan maksi-mummaksimum di perairan Namtabung. Rendahnya suhu permukaan perairan di Pulau ini berhubungan de-ngandengan proses taikan yang terjadi serempak di Laut Banda dan Arafura pada bulan Juli – AgustusJuli–Agustus.
 
Kadar salinitas permukaan perairan bervariasi antara 34 – 35 ppt dengan nilai rerata 34,50 ppt. Nilai kadar minimum salinitas dijumpai pada bagian perairan Namtabung dimana air laut sedikit mengalami pengenceran oleh massa air tawar melalui sungai yang bermuara di sekitar per-airan tersebut sementara nilai maksimum dijumpai pada perairan pantai Adaut.
 
Transparansi atau kecerahan perairan adalah kemampuan perairan untuk meloloskan caha-yacahaya matahari ke dalam kolom air sangat bergantung dari kandungan padatan tersuspensi, sudut mata-hari dan jenis awan. Tingkat kecerahan perairan dikategorikan atas: (1) Buruk (0 – 5 m); (2) Sedang (6 –10 m) dan (3); Baik (> 11 m). Berdasarkan acuan ini maka tingkat kecerahan perairan di Pulau Selaru dikategorikan atas tingkat kecerahan buruk sampai sedang dimanan kecerahan perairan ber-variasi antara 4 - 11 meter dengan nlai rerata 7,5 meter.
 
Kecerahan perairan terendah berada di perairan Namtabung sedangkan yang tertinggi ditemukan pada perairan pantai Adaut. Rendahnya nilai transparansi ini disebabkan oleh kekeruhan yang tinggi sebagai akibat turbulensi yang intensif di perairan pantai Namtabung.