Abu Dzar al-Ghifari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
|||
Baris 134:
Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa Abu Dzar sangat pantas untuk disandingkan dengan para mufti dari kalangan sahabat, hanya saja ilmunya tidak ada yang tersampaikan kepada penerus atau muridnya.<ref>{{Cite book|last=Al-Ishfahani|first=Abu Nu'aim|title=Hilyatul Auliya` wa Thabaqatul Ashfiya jilid I|pages=156|url-status=live}}</ref>
Diantara kemuliaan kedudukan Sayyidina Abu Dzar al Ghifari Ra' adalah:
# Yang pertama beriman kepada Rosulallah sholallahu alaihi wasalam diantara kaumnya, padahal ia berasal dari kaum yang suka membegal, yaitu Bagi Ghifar.
# Termasuk dari golongan assabiqunal awwalun atau sahabat yang pertama kali masuk Islam
# Sebelum mengenal Islam, beliau sudah sangat benci dengan penyembahan terhadap berhala
# Lantang menyuarakan kebenaran, meski pahit resikonya. dikisahkan, ketika diawal masuk Islam, dan saat itu Islam masih disebarkans secara sembunyi-sembunyi. Sebenernya beliau diperintahkan untuk kembali kekaumnya dan berdakwah disana, namun sebelum itu, dia bertekad menyuarakan keislamannya di depan ka'bah, yang mana saat itu Ka'bah masih dikuasai kaum kafir Quraisy. Dia yang seorang asing, tidak punya sanak saudara di Makkah, langsung berani mengenalkan keislamannya dihadapan khalayak ramai, alhasil, diapun dikeroyok oleh kaum kafir Quraisy hingga babak belur. Maka datanglah Sayyidina Abbas menyelematkannya, saat itu beliau masih belum islam.
# Berhasil mengajak seluruh kaumnya Masuk Islam dan membawa mereka menghadap Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam untuk menyatakan keislamannya. dan tentu saja hal tersebut membuat Nabi Muhammad solallalhu alaihi wasallam terkagum.
# Beliau adalah orang yang sangat jujur dan sangat berani, maklum beliau berasal dari kaum yang suka membegal. Nabi Muhammad solallalhu alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada lagi dimuka bumi dan dibawah naungan langit orang yang lebih jujur ucapannya daripada Abu Dzar".
# Berani mendatangi penguasa-penguasa yang terlena pada kehidupan dunia dan menasehati mereka, menasehati mereka dengan kata-kata, tanpa menggunakan pedang.
# Berpegang teguh pada agama Allah, meski banyak menerima celaan. sayyidina Ali ra berkata tentang Abu Dzar, "Tidak ada lagi pada zaman sekarang ini orang yang tidak takut terhadap celaan orang dalam menegakkan agama ALlah, selain Abu Dzar".<ref>{{Cite book|last=MUhammad Khalid|first=KHalid|date=Robiul Akhir 1439 H|url=https://books.google.co.id/books?id=hQKwDgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false|title=Biografi 60 sahabat Nabi|location=Jakarta Timur|publisher=UMMUL QURO|isbn=9786029896886|pages=63-77|url-status=live}}</ref>
== Kematian ==
|