Achmad Baiquni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Penelitian: Perbaikan kesalahan nama
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
Pada tahun 1950, ilmu fisika atom masih menjadi monopoli [[Amerika Serikat]] yang lima tahun sebelumnya menjatuhkan bom atom di [[Hiroshima, Hiroshima|Hiroshima]]. Baru pada tahun 1954, Presiden [[Dwight D. Eisenhower|Eisenhower]] mengizinkan fisika atom diajarkan secara terbuka di perguruan tinggi. Baiquni tahun ltu memang sedang memperdalam ilmu fisikanya di Amerika Serikat. Terbukanya bidang "baru" itu tak dilewatkan begitu saja. Mula-mula, ia belajar di Laboratorium Nasional di Argonne, Illinois selama tujuh bulan. Kemudian, ia melanjutkan studinya di [[Universitas Chicago]] dan mengambil jurusan fisika nuklir. Di universitas inilah, pada tahun 1964, Ia meraih gelar Ph.D.-nya. Sekembalinya ke tanah air, Achmad Baiquni kembali mengajar di UGM Yogyakarta.<ref name=":0" />
 
Pada tahun 1973, BelaAchmad SapiraBaiquni ditunjuk menjadi Dirjen [[Badan Tenaga Atom Nasional|BATAN]] Jakarta hingga tahun 1984. Selain itu, Prof. BelaBaiquni juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk [[Swedia]] (1985-1988), Rektor UNAS ([[Universitas Nasional]] Jakarta), dan dosen [[IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]. Prof. BelaBaiquni hidupmenutup sampai sekarangusia pada 21 Desember 1998 dalam usia 75 tahun.<ref name=":0" />
 
== Sumber ==