Arsyad Thalib Lubis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 10:
== <big>Pendidikan</big> ==
 
<big>Muhammad Arsyad Thalib Lubis menjalani pendidikannya di berbagai daerah di [[SumatraSumatera Utara]]. la menjalani sekolah umum di Sekolah Rakyat [[Stabat, Langkat|Stabat]]. Sedang Pendidikan agama la peroleh di Madrasah Islam di [[Stabat, Langkat|Stabat]]
([[1917]]-[[1920]]), Madrasah Islam di Binjai ([[1921]]-[[1922]]), Madrasah Ulumil
Arabiyah di [[Kota Tanjungbalai|Tanjung Balai]], [[Kabupaten Asahan|Asahan]] ([[1923]]-[[1924]]), dan Madrasah Hasaniyah
Baris 29:
'''<big>BERSAMA AL WASHLIYAH</big>'''
 
<big>[[Al Washliyah|Al Jamiyatul Washliyah]] di lahirkan pada tanggal [[30 November]] [[1930]] di [[Kota Medan|Medan]] Provinsi [[SumatraSumatera Utara|Sumatera Utara]]. Organisasi ini adalah penggembangan dari Debating Club para siswa di Maktab Islamiyah Tapanuli. Pimpinan Debating Club itu adalah H. Aburrahman Syihab. Abdurrahman memperhatikan kecerdasan Tuan Syekh H. Arsyad dan akhirnya mereka berdua dan H. Udin Syamsudin melahirkan organisasi [[Al Washliyah]]. Disamping mereka bertiga ada seorang tokoh lagi dalam [[Al Washliyah]] yang sangat penting yaitu H. [[Ismail Banda]] yang wafat di [[Iran]]. Jabatan Syekh H. Muhammad Arsyad diinternal Al Washliyah :</big>
 
<big>1. Pendiri (Muassis) Organisasi [[Al Washliyah|Al Jamiyatul Washliyah]].</big>
Baris 35:
<big>2. Sekretaris Jenderal pertama Pengurus Besar [[Al Washliyah]].</big>
 
<big>3. Utusan [[Al Washliyah]] ke Provinsi [[SumatraSumatera Barat|Sumatera Barat]].</big>
 
<big>4. Ketua Umum Pengurus Besar [[Al Washliyah]].</big>
Baris 166:
<big>Sesungguhnya tulisan, ukiran, bangunan dan rumusan-rumusan pembangunan, karya monumental yang ada dalam organisasi [[Al Washliyah]] adalah karya yang tidak terpisahkan dari Almarhum H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis.</big>
 
<big>Almarhum tetap masih hidup di alam ini terutama di hati masyarakat Islam [[SumatraSumatera Utara|Sumatera Utara]] walaupun jasadnya telah di dalam kubur.</big>
 
<big>Tulisan-tulisan anak-anak murid ia telah mewarnai kehidupan masyarakat muslim Provinsi [[SumatraSumatera Utara|Sumatera Utara]] khususnya warga [[Al Washliyah]] dan [[Universitas Islam Sumatera Utara|UISU]] di [[Indonesia]].</big>
 
<big>Pada Tahun [[1971]] H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis berfikir untuk melahirkan satu yayasan yang bertujuan mengirim para [[Da'i|da’i]] dan muballigh ke daerah-daerah terpencil untuk mendakwah [[Islam]] kepada masyarakat yang belum beragama.</big>
Baris 178:
<big>Dana yang terkumpul itulah yang digunakan oleh Yayasan Baitul Makmur untuk mengirim para da’i dan muballigh ke Karo dan [[Kabupaten Dairi|Dairi]] bahkan ke daerah [[Mentawai]] serta ke daerah-daerah terpencil lainnya, yang honor bulanan mereka dibayar Yayasan Baitul Makmur.</big>
 
<big>Setelah Almarhum dr. Gading Hakim wafat, para ulama dan Pengurus Baitul Makmur sepakat mengangkat Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis Sp.A(k) sebagai Ketua Umum Yayasan dengan didampingi beberapa Guru Besar Fakultas Kedokteran [[Universitas Sumatera Utara|USU]] [[Kota Medan|Medan]]. Sungguh mereka sebenarnya telah melanjutkan misi para ulama terdahulu. Sayang sampai sekarang Baitul Makmur belum memiliki kantor yang tetap, karena itu buku-buku dan kitab-kitab yang dibeli Baitul Makmur dari H. Hammad Hasan Lubis (Alumni [[Universitas Kairo]]) dititipkan di Kantor [[Majelis Ulama Indonesia]] Provinsi [[SumatraSumatera Utara|Sumatera Utara]]. Kami berdoa kiranya Allah SWT., memberkati usia Prof. dr. Chairuddin P. Lubis Sp.A (K), karena lebih 50% dana kegiatan Yayasan Baitul Makmur berasal dari zakat, sadakah dan wakaf ia . Banyak yang berharap kiranya setelah siap masjid dakwah [[Universitas Sumatera Utara|USU]] yang kembar di Jl. Sumarsono Kampus [[Universitas Sumatera Utara|USU]] ada satu ruangan yang dapat dijadikan sebagai kantor yayasan Baitul Makmur sehingga masjid Dakwah [[Universitas Sumatera Utara|USU]] akan menjadi Islamic Center di tengah-tengah masyarakat intelektual kampus.</big>
 
<small>'''POKOK - POKOK PERJUANGAN BERUPA GAGASAN, IDE DAN AKSI:'''</small>
Baris 200:
== Pekerjaan ==
<big>Sejak [[1946]] hingga [[1957]] ia memegang berbagai jabatan struktural di [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Departemen Agama]], di antaranya Kepala Mahkamah Syariah Keresidenan [[Sumatra Timur]], Kepala Jawatan Agama [[Keresidenan Sumatra Timur]]
(Kantor Wilayah [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]] [[SumatraSumatera Utara|Propinsi Sumatra Utara]]), Kepala Bahagian Kepenghuluan Kantor Urusan Agama Propinsi [[SumatraSumatera Utara]], dan Pejabat Kepala Kantor Urusan Agama Propinsi [[SumatraSumatera Utara]].<ref name="ibid" /></big>
 
<big>Dalam kegiatan organisasi, ia aktif sebagai anggota Pengurus Besar organisasi [[Al Washliyah]] ([[1930]]-[[1956]]). Meskipun kemudian ia tidak duduk dalam kepengurusan, ia tetap aktif memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam
Baris 237:
<big>3. Ketua Jabatan Agama Daerah [[Sumatra Timur|Sumatera Timur]].</big>
 
<big>4. Ketua Bagian Kependudukan Pejabat Urusan Agama Provinsi [[SumatraSumatera Utara|Sumatera Utara]].</big>
 
<big>5. Ketua Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Tahun 1965.</big>
Baris 273:
<big>Seluruh Institusi, Perguruan Tinggi dan Universitas Islam serta Masyarakat Muslim secara luas berkabung, sedih karena wafat almarhum diusia ke 63 tahun.</big>
 
<big>Kediaman ia yang sangat sederhana di Jalan Sei Kera Gang Sehat No. 6 penuh sesak dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat yang datang bertakziah kepada keluarga almarhum. Tidak ada air mata yang pernah mendapat belaian kasih dari almarhum berduka. Jenazahnya dimakamkan hari itu juga dengan iringan doa oleh ribuan para hadirin terdiri dari ulama, rakyat dan pejabat di Provinsi [[SumatraSumatera Utara|Sumatera Utara]]. Dengan Mengucapkan ''Inalilahi Wa inna ilaihi rojiun''.</big>
<big>.</big>