Bahasa Melayu Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 103.108.130.4 (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 25:
'''Bahasa Melayu Kuno''' (atau '''Melayu Kuno''' saja tanpa "bahasa", kadang-kadang disebut pula '''Melayu Tua''', {{Lang-en|Old Malay}}, '''OM''') adalah nama yang digunakan untuk menyebut suatu bahasa yang tertulis pada beberapa prasasti yang berasal dari abad ke-7 hingga abad ke-10 M yang ditemukan di Sumatra dan Jawa. Sebagian besar prasasti yang menjadi sumber korpus Melayu Kuno berkaitan dengan sejarah [[Kerajaan Sriwijaya]].{{sfn|Mahdi|2005|p=182}} Nama "Melayu Kuno" menunjukkan bahwa bahasa ini merupakan pendahulu dari [[Bahasa Melayu|bahasa Melayu Modern]] dan [[bahasa Melayu Klasik]], tetapi para ahli memiliki pandangan berbeda terhadap hal tersebut, begitu pun terhadap persoalan apakah bahasa ini adalah salah satu anggota [[rumpun bahasa Melayik]].{{sfn|Teeuw|1959|p=141-142}}{{sfn|Berg|2004|p=536-541}}{{sfn|Ross|2004|p=98}}{{sfn|Adelaar|2008|p=244-245}}
 
[[Bahasa Melayu]] pertama kali digunakan pada milenium pertama yang dikenal sebagai bahasa Melayu Kuno, bagian dari [[rumpun bahasa Austronesia]]. Dalam waktu dua [[milenium]], bahasa Melayu telah mengalami berbagai lapisan pengaruh asing melalui perdagangan antarbangsa, perluasan agama, [[penjajahan]], dan perkembangan tren sosial politik baru. Bentuk bahasa Melayu tertua berasal dari [[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|bahasa Melayu-Polinesia Purba]] yang dituturkan oleh pemukim [[Suku bangsa Austronesia|Austronesia]] terawal di [[Asia Tenggara]]. Bentuk ini kemudian berkembang menjadi bahasa Melayu Kuno ketika budaya dan agama India mulai menembusi wilayah ini, kemungkinan besar menggunakan aksara Kawi dan Rencong, kata beberapa peneliti linguistik. Bahasa Melayu Kuno mengandung beberapa istilah yang ada pada saat ini, tetapi tidak dapat dipahami oleh penutur modern, sedangkan bahasa modern sebagian besar sudah dapat dikenali dalam bahasa Melayu Klasik tertulis tahun 1303 M.<ref>{{harvnb|Teeuw|1959|p=149}}</ref>
 
Bahasa Melayu Kuno yang ditemukan dalam prasasti-prasasti sumber memakai banyak kosakata [[bahasa Sanskerta]] dan ditulis menggunakan [[aksara Pallawa]] yang merupakan [[Rumpun aksara Brahmi|aksara Brahmi]] sehingga terdapat beberapa penyesuaian yang ditemukan untuk mengakomodasi fonologi Melayu Kuno yang berbeda dengan Sanskerta.{{sfn|Vikør|1988|p=67-68}}