Kerajaan Gelgel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sesuai dengan Babad Dalem dan Babad Arya Kuthawaringin
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 12:
== Sejarah ==
=== Sejarah awal ===
Sejarah Gelgel dijelaskan secara rinci dalam kronik tradisional ([[babad]]), khususnya karya abad ke-18 Masehi berjudul [[Babad Dalem]]. Menurut teks-teks ini, penaklukan Bali [[Hindu]] oleh kerajaan [[Majapahit]] diikuti dengan dinasti bawahan di [[Samprangan]] (di masa sekarang, kabupaten [[Gianyar]]), dekat dengan pusat kerajaan lama [[Bedulu]]. Pelantikan ini terjadi pada masa Majapahit [[Gajah Mada]] (wafat 1364). Penguasa Samprangan pertama [[Sri Aji Kresna Kepakisan]] memiliki tiga putra. Yang tertua, [[Dalem Samprangan]], menggantikan ayahnya, tetapi ternyata menjadi penguasa yang tidak kompeten. Adik bungsunya [[Dalem Ketut]] mendirikanNgelesir, kursidijemput oleh Kiyai Klapodhyana, Anglurah Gelgel yang bergelar I Gusti Agung Bendesa Gelgel untuk menggantikan Ida Dalem Ille dan memberikan Keratonnya sehingga berdirlah kerajaan baru di Gelgel, sementara kekuasaan Samprangan memudar. Ia kemudian mengunjungi Majapahit dan menerima pusaka sakti dari raja [[Hayam Wuruk]]. Setelah beberapa saat kerajaan Majapahit jatuh ke dalam kekacauan dan lenyap, meninggalkan Dalem Ketut dan kerajaan Bali-nya sebagai pewaris budaya Hindu-Jawa.<ref>I Wayan Warna dkk. (1986), ''Babad Dalem; Teks dan terjemahan''. Denpasar: Dinas Pendidkan dan Kebudayaan Provinsi Tingkat I Bali.</ref> Catatan tradisional ini bermasalah karena mencakup kesulitan kronologis yang tidak dapat didamaikan; penguasa Majapahit Hayam Wuruk meninggal pada 1389, sedangkan kejatuhan Majapahit terjadi jauh kemudian, pada awal abad ke-16.
 
=== Masa keemasan ===