Yok Koeswoyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 70:
=== Keluar dari Koes Bersaudara ===
Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, tetapi kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Nomo Koeswoyo berinisiatif meninggalkan posisinya sebagai penabuh drum pada tahun 1969. Ia memilih berusaha sampingan di luar bidang musik sebagai pedagang untuk menghidupi keluarganya. Nomo disuruh memilih untuk fokus pada musik di Koes Bersaudara atau keluar. Nomo bersikap lebih pragmatis dan memiliki prinsip yang berbeda dengan sang kakak, karena saat itu ia telah menikah dan telah memiliki 1 orang anak. Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh [[Kasmuri]] (dikenal dengan panggilan [[Murry]]). yang berasal dari [[Surabaya]]. Murry adalah mantan pemain gitar melodi dan penabuh drum dari grup band '''Patas'''. Murry direkomendasikan oleh Yon kepada Tonny lewat temannya yaitu Tommy Darmo. Saat itu, Tommy Darmo hendak melamar menjadi drummer, tetapi permainan drumnya tak sesuai keinginan Tonny. Karena belum menemukan pemain drum yang pas, Tonny kemudian meminta tolong kepada '''Dimas Wahab''' (bassist Phillon, Medenaz dan The Pro's sekaligus ayah tiga personel [[Bragi]] yakni [[Reza Ario Bima]], [[Aldi Bragi|Reinaldi Hutomo]] dan [[Rendi Khrisna]]) seorang mantan pemain gitar & kawan lamanya Dimas yang bernama '''[[Totok Adji Rachman]]''' atau biasa dikenal dengan nama '''Totok AR''' yang merupakan mantan gitaris pertama, penyanyi utama, pendiri dan pimpinan dari grup musik Phillon. Totok ternyata juga merekomendasikan Murry kepada Tonny. Yon pun kemudian meminta tolong Tommy Darmo untuk membawa Murry ke tempat mereka, karena Tommy kenal Murry sejak dari Surabaya.
Yok Koeswoyo sempat memprotes keras terhadap keputusan abangnya Tonny yang mengeluarkan Nomo dari band yang dipimpinnya. Ia pun memilih ikut mengundurkan diri sebagai wujud solidaritas terhadap kakak laki-laki ketiganya tersebut. Yok tak mau bergabung dengan band baru dengan orang luar di luar dinasti Koeswoyo.<ref>https://nadatjerita.wordpress.com/tag/sejarah-koes-plus/</ref> Solidaritas kepada abangnya tersebut bahkan dilakukan dengan cara yang cukup tegas. Mereka tidak mengizinkan alat musik (milik keluarga Koeswoyo) yakni bass miliknya dan drum yang ditinggalkan Nomo untuk dimainkan oleh para pemain pengganti di luar keluarga Koeswoyo. Mereka mengatakan agar band dibubarkan saja. Lebih jauh, Yok dan abangnya Nomo bahkan sempat hampir menghajar Tommy Darmo dan Dimas Wahab yang dikira membawa Murry dan [[Totok Adji Rachman|Totok AR]].<ref>http://seleb.tempo.co/read/news/2010/06/20/001256795/legenda-50-tahun-koes-plus-wawancara-yon-koeswoyo{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Namun, Tonny tetap bersikukuh meneruskan kiprahnya bermusik dengan Yon. Posisi Yok sebagai pemain bass digantikan oleh bassist lain yang berasal dari luar keluarga Koeswoyo yakni [[Totok Adji Rachman]] (kawan lamanya Dimas Wahab). Tonny dikenalkan kepada Totok AR lewat temannya yang bernama Dimas Wahab. Tonny pun akhirnya mengubah nama band barunya menjadi [[Koes Plus]]. Mereka menghasilkan album pertama, Koes Plus Volume I yang dirilis pada tahun 1969.
|