Media negara Tiongkok ''[[China Daily]]'' mengklaim ChatGPT "dapat memberikan tangan bantuan kepada pemerintah A.S. untuk menyebarkan disinformasi dan manipulasi naratif global untuk keinginan geopolitik dia". Pemerintah Tiongkok memerintahkan perusahaan teknologi Tiongkok untuk tidak memberi akses layanan ChatGPT dalam platform mereka.<ref name=":54">{{Cite web|last=Zhou|first=Cissy|date=2023-02-22|title=China tells big tech companies not to offer ChatGPT services|url=https://asia.nikkei.com/Business/China-tech/China-tells-big-tech-companies-not-to-offer-ChatGPT-services|work=Nikkei Asia|trans-title=Tiongkok memberi tahu perusahaan teknologi besar untuk tidak memberikan layanan ChatGPT|archive-url=https://web.archive.org/web/20230223003708/https://asia.nikkei.com/Business/China-tech/China-tells-big-tech-companies-not-to-offer-ChatGPT-services|archive-date=23 Februari 2023|access-date=23 Februari 2023|url-status=live}}</ref>
[[Henry Kissinger]], [[Eric Schmidt]] dan [[Daniel Huttenlocher]] menulis di ''[[Wall Street Journal]]'' bahwa "ChatGPT Membentara Revolusi Intelektual". Mereka berargumen bahwa "[[Kecerdasan buatan generatif]] menghadirkan tantangan filosofis dan praktis pada skala yang tidak dialami sejak mulainya Pencerahan", dan membandingkan penemuan ChatGPT (dan secara umum LLM) dengan mesin cetak Gutenberg.<ref name=":55">{{cite web|last1=Huttenlocher|first1=Henry Kissinger, Eric Schmidt and Daniel|date=24 Februari 2023|title=Opinion {{!}} ChatGPT Heralds an Intellectual Revolution|url=https://www.wsj.com/amp/articles/chatgpt-heralds-an-intellectual-revolution-enlightenment-artificial-intelligence-homo-technicus-technology-cognition-morality-philosophy-774331c6|website=The Wall Street Journal|trans-title=Opini {{!}} ChatGPT Membentara Revolusi Intelektual|archive-url=https://archive.istoday/Du7UB20230225062924/https://www.wsj.com/amp/articles/chatgpt-heralds-an-intellectual-revolution-enlightenment-artificial-intelligence-homo-technicus-technology-cognition-morality-philosophy-774331c6|archive-date=25 Februari 2023}}</ref><blockquote>Sains Pencerahan mengumpulkan ketentuan; AI baru menghasilkan keambiguan kumulatif. Sains Pencerahan berevolusi melalui penjelasan misteri, menentukan batasan pengetahuan dan pemahaman manusia selama mereka berevolusi. Kedua fakultas tersebut bergerak bersama-sama: Hipotesis adalah pemahaman yang siap menjadi pengetahuan, induksi adalah pengetahuan yang berubah menjadi pemahaman. Pada Era AI, riddle akan diselesaikan oleh proses yang masih belum diketahui. [...] Selama model berubah dari teks buatan manusia menjadi input yang lebih inklusif, mesin mungkin mengubah jalinan realitas itu sendiri. Teori kuantum menyatakan bahwa observasi membuat realitas. Sebelum pengukuran, tidak ada status yang tetap, dan tidak ada yang bisa dikatakan ada. Jika itu benar, dan jika observasi mesin juga dapat menetapkan realitas—dan mengingat bahwa observasi oleh sistem AI sangat cepat seperti manusia super—kecepatan evolusi mendefinisikan realitas kelihatannya mungkin semakin cepat. Ketergantungan mesin akan menentukan dan oleh karena itu mengubah jalinan realitas, memproduksi masa depan baru yang kita belum pahami dan untuk eksplorasi dan pemimpin itu kita harus persiapkan.</blockquote>Dalam potongan opini untuk ''New York Times'', [[Nathan E. Sanders]] and [[Bruce Schneier]] menulis bahwa ChatGPT "Membajak Demokrasi";<ref name=":56">{{cite web|last1=Sanders|first1=Nathan E.|last2=Schneier|first2=Bruce|date=15 January 2023|title=Opinion {{!}} How ChatGPT Hijacks Democracy|url=https://www.nytimes.com/2023/01/15/opinion/ai-chatgpt-lobbying-democracy.html|website=The New York Times|archive-url=https://archive.istoday/Cyaac20230115154545/https://www.nytimes.com/2023/01/15/opinion/ai-chatgpt-lobbying-democracy.html|archive-date=15 January 2023|access-date=12 March 2023}}</ref> [[Noam Chomsky]], [[Ian Roberts (linguist)|Ian Roberts]] dan [[Jeffrey Watumull]] mengkritik teknologinya dan menyimpulkan: "Mengingat amoralitasnya, sains palsu dan ketidakmampuan linguistik sistem tersebut, kita hanya bisa tertawa atau menangis terhadap popularitasnya".<ref name=":57">{{cite web|last1=Chomsky|first1=Noam|last2=Roberts|first2=Ian|date=8 Maret 2023|title=Opinion {{!}} Noam Chomsky: The False Promise of ChatGPT|url=https://www.nytimes.com/2023/03/08/opinion/noam-chomsky-chatgpt-ai.html|website=The New York Times|trans-title=Opini {{!}} Noam Chomsky: Perjanjian Palsu ChatGPT|archive-url=https://archive.istoday/SM77M20230312010813/https://www.nytimes.com/2023/03/08/opinion/noam-chomsky-chatgpt-ai.html|archive-date=12 Maret 2023|access-date=12 Maret 2023|last3=Watumull|first3=Jeffrey}}</ref>
Gian Volpicelli dari ''[[Politico]]'' menulis bahwa ChatGPT "merusak [[Undang-Undang Kecerdasan Buatan|rencana UE untuk mengawasi AI]]".<ref name=":58">{{cite web|last1=Volpicelli|first1=Gian|date=3 Maret 2023|title=ChatGPT broke the EU plan to regulate AI|url=https://www.politico.eu/article/eu-plan-regulate-chatgpt-openai-artificial-intelligence-act/|website=POLITICO|language=en|trans-title=ChatGPT merusak rencana UE untuk mengawasi AI|access-date=12 Maret 2023}}</ref>