Imambuchori03
Bergabung 1 Desember 2022
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 202.154.18.89 (bicara) ke revisi terakhir oleh Imambuchori03 Tag: Pengembalian |
k Perbaikan tata bahasa Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 246:
<span style="border:1px solid #808;padding:1px;">[[Pengguna:Misdafatma Alza Astrafiyah|<font style="color:#fff;background:#808;">''' Misdafatma Alza Astrafiyah '''</font>]][[Pembicaraan Pengguna: Misdafatma Alza Astrafiyah|<font style="color:#808;background:#fff;">''' Bicara '''</font>]] </span>
<center>Patroli Online<div style="height:300px; overflow:auto; background:white;">{{Special:Recentchanges/500,hideliu,hidepatrolled}} </div>Istimewa Online: Kehadiran Menyapa dengan Sambutan Kasih Sayang Yakni Istimewa Bisa Membuat Rutinitas Bekerja Lebih Bahagia dan Berwarna.
Indonesia?
Ke mana hati tertanam paling dalam? Di manakah tubuhku tersiimpan dalam bumi pertiwi? Di mana bangsaku junjung tinggi? Ku banggakan. Ingatlah para pemuda dalam ikrar ide tanpa mati...
Mereka bersemayam di setiap hati nurani anak bangsa,semangat masih menggema di dalam dada. Masihkah kita bertanya? Sudahkah kita merdeka? Dari Sabang sampai Merauke? Ada Garuda Pancasila di jiwa mereka,kesaktian Pancasila tidak diragukan lagi. Sebagai pedoman hidup bernegara,walau berbeda-beda agama,walau berbeda-beda suku,walau berbeda-beda bahasa. Tetap Bhinneka Tunggal Ika. Entah sampai kapan? Tak terbatas ruang dan waktu,dari anak-anak sampai tua.Semua Kasih Sayang penuh cinta Garuda Pancasila.
Keindahan alam sepenuh hati mampu membuat larut maknanya kemerdekaan mengandung unsur nasionalisme dan cinta tanah air untuk menampilkan perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Kemerdekaan bertujuan untuk membangkitkan semangat tetap mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pejuang mengungkapkan arti kemerdekaan dalam berbagai perspektif.
Kita harus mencintai negeri ini,dengan sepenuh hati Itu menjadi harga mati. Perjuangan para pahlawan dahulu,berkorban tak peduli apa yang terjadi walaupun sampai mati demi negeri yang kita cintai. darah suci banyak jatuh di tanah pertiwi darah suci yang penuh arti untuk negeri ini,untuk memberikan kemerdekaan kekal abadi. Hidup bebas tanpa batas.
Kita jangan melupakan perjuangan para ORANG TUA jangan lupa sejarah pahlawan yang gugur di negeri ini. Karena jasa-jasanya sangat berarti yang telah memberikan kemerdekaan ini. Yakni Pancasila
Dari Sabang sampai Merauke ada Garuda Pancasila di jiwa mereka kesaktian Pancasila tidak diragukan lagi sebagai pedoman hidup bernegara walaupun berbeda-beda agama,walau berbeda-beda suku,walau berbeda-beda bahasa. Tetap Bhinneka Tunggal Ika
Entah sampai kapan tak terbatas ruang dan waktu dari anak-anak sampai tua semua cinta Garuda Pancasila. Disini ada Bendera Merah Putih Berkibarlah Merah Putihku membentang luas hingga langit birumerahmu cahaya semangatku putihmu pelita jiwaku. Tak akan ada yang berani menodaimu Tak akan ada yang berani menghinamu Tak akan ada yang berani menghancurkanmu karena seluruh nusantara ini menjagamu jiwa patriotku jiwa nasionalis kami semua bersatu padu. Tak terbatas ruang dan waktu untuk melindungimu. Indonesia,ke mana hati kita tanam dalam-dalam di mana ruh kita simpan dalam dadadi mana bangsa kau junjung tinggi untuk memberikan kemerdekaan yang hak kita jangan melupakan perjuangan pahlawan yang gugur di negeri ini karena jasa-jasanya sangat berarti yang telah memberikan kemerdekaan ini
Berkibarlah Merah Putihku membentang luas ke langit biru merahmu cahaya semangatku Putihmu pelita jiwaku tak akan ada yang berani menodaimu tak akan ada yang berani menghinamu tak akan ada yang berani menghancurkanmu karena seluruh nusantara ini menjagamu. Jiwa patriotku Jiwa nasionalis kami semua bersatu padu tak terbatas ruang dan waktu untuk melindungimu. Aku kibarkan merah putih di dadaku penuh gelora dan bahana penuh cinta dan pesona membara. Aku kabarkan kepada dunia Nusantara indah yang kaya hutan raya panjang pesona tambang hasil bumi melimpah ruah cukup sandang cukup pangan Rakyat sehat kuat bersemangat Aku kibarkan bendera di dadaku penuh gelora dan bahana penuh cinta dan pesona membara. Aku kabarkan kepada duniia sebuah tempat kaya pulau dan lautan bagaikan untaian permata Zamrud khatulistiwa yang jelita serpihan surga yang diturunkan ke dunia. Aku kepakkan sayap Garuda agar terbang tinggi di angkasa akan aku jaga dan lindungi Kekayaan ibu pertiwi agar bisa dinikmati Anak cucu nanti aku kibarkan bendera Aku kepakkan sayap Garuda Di seluruh nusantara
Ini benderaku, dua warna telah digambar dengan tubuh memar pahlawan bahkan tubuh luluh dengan tangan terpotong-potong hati tercabik-cabik diaduk di tungku peperangan merahnya membasahi bumi pertiwi putihnya jadi cermin negeri. Kuingin jadi angin berubah menjadi kau, kau, kau hingga menggunung menjaga bendera tetap berkibar. Sang Saka Merah Putih berkibar bendera ditingkah alir dan semilir udara helainya seperti tangan ibu pertiwi yang melambai mengusik puluhan mata mungil itu Anak Indonesia Raya, anak-anak memadu suara dengan nada yang sebagian di sana sebagian di sini,dengan tempo yang sebagian begitu sebagian begird, ada yang tegap berdiri,ada yang berjalan ke sana kemari,ada yang berjongkok amati semut beriringan,ada yang menangis di ujung perosotan.
Aku anak hebat. Generasi penerus bangsa yang sehat karena tubuhku menyimpan beragam vitamin. Hasil kekayaan tanah yang subur dan air yang murni. Tanah air Indonesia. Aku anak hebat. Generasi penerus bangsa yang cerdas, karena aku dididik dan dibina oleh bapak dan ibu guru para insan cendekia. Aku anak hebat Generasi penerus bangsa yang berkuasa, karena jiwaku adalah jiwa dari para pahlawan yang tak pernah gentar berjuang demi bangsa ini bangsa Indonesia Aku anak hebat. Generasi penerus bangsa yang istimewa karena di dalam dadaku terukir Pancasila sebagai pedoman hidup dalam menghadapi dunia. Menjunjung tinggi martabat negaraku Indonesia.
Ku lihat patung pejuang berdiri di tepi jalan yang satu terluka yang lain memapahnya keduanya seolah berkata: "Lihat tetes darah kami nak membasah di haribaan ibu pertiwi Tak sempat kami melihat kalian. Hidup nyaman tanpa ketakutan" Lalu aku menarik leluhurku gugur berkalang tanah melepas nyawa untuk merdeka sedang aku kini hidup bahagia tanpa harus mengangkat senjata hanya tinggal mengisi kemerdekaan dengan berjuang belajar keterampilan tenaga. Menjadi anak yang berprestasi Mengharumkan nama bangsa Angin meniup senja menyapu reranting daun jatuh satu-satu burung gagak terbang di atas pusara rembulan cetak muncul berbagi senyap. Angin senja berdesir di hati air mata lalu menetes-netes basahi bumi meratapi pertiwi yang sedang dilanda badai rakyat pun tersedu-sedu tafakur ke ilahi.
<div style="height:300px;overflow:auto; background:white;"> {{Istimewa: Perubahan terbaru}} </div>
|